window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685588617854-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685588617854-0'); });

Libur Panjang di China, Pemilik Mobil Listrik Baku Hantam Saat Rebutan Isi Listrik

Budi · 12 Okt, 2021 09:30

Libur Panjang di China, Pemilik Mobil Listrik Baku Hantam Saat Rebutan Isi Listrik 01

Liburan panjang National Day Golden Week di China minggu lalu (1-7 Oktober 2021) menjadi saat paling tepat untuk mudik bagi penduduk Negeri Tirai Bambu tersebut. Tak heran jika saat liburan ini banyak yang melakukan perjalanan jauh ke kampong halaman dengan menggunakan mobil pribadi, termasuk mobil listrik.

Libur Panjang di China, Pemilik Mobil Listrik Baku Hantam Saat Rebutan Isi Listrik 02

Ya, China merupakan negara dengan populasi mobil listrik terbesar di dunia. Market share mobil listrik di sana mencapai 10 persen, dimana dalam periode Januari hingga Agustus 2021 saja telah terjual 1,5 juta unit mobil listrik di China. Nah, meski populasi pengguna mobil listrik sudah bisa dibilang besar, namun masalah utama mobil listrik soal dukungan infrastruktur dan fasilitas pengisian baterai cepat masih menjadi masalah paling besar.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });

Kondisi yang terjadi saat liburan panjang minggu lalu di China bisa menjadi salah satu contoh bagi negara-negara lain di dunia yang memang berniat untuk menggenjot populasi mobil listrik di negaranya. Yang terjadi di beberapa lokasi tempat pengisian baterai memang tampak kacau dan tampaknya menjadi puncak persoalan lamanya pengisian baterai mobil listrik yang memang sudah menjadi kekhawatiran sejak lama.

Libur Panjang di China, Pemilik Mobil Listrik Baku Hantam Saat Rebutan Isi Listrik 01

Baca juga: Di China, 1 dari 5 Kendaraan Listrik Harus Di-Recall Karena Masalah Kualitas. Yakin Sudah Saatnya Pakai Mobil Listrik?

Harus Mengantri Berjam-Jam

Selama liburan panjang tersebut, social media di China dibanjiri oleh berbagai komentar pengguna mobil listrik yang mengeluhkan betapa lama mereka harus menunggu pengisian listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sana.  Para pengemudi harus menunggu hingga berjam-jam untuk mendapatkan giliran mengisi baterainya. Dan saat giliran mereka mengisi baterai pun, saat menunggu proses pengisian baterai mereka harus kembali menunggu antara satu hingga dua jam, bahkan lebih, tergantung dari jenis mobil dan output dari SPKLU yang digunakannya.

Libur Panjang di China, Pemilik Mobil Listrik Baku Hantam Saat Rebutan Isi Listrik 02

Tak ayal, hal ini juga menjadikan waktu tempuh perjalanan mudik jadi semakin lama. Pada salah satu keluhan pengguna mobil listrik, dia menyebutkan bahwa perjalanannya dari Shenzen ke kampung halamannya di provinsi Hunan, yang biasanya hanya memerlukan waktu 8 jam mengemudi, karena ia menggunakan mobil listrik harus menempuhnya selama 16 jam.

Libur Panjang di China, Pemilik Mobil Listrik Baku Hantam Saat Rebutan Isi Listrik 03

Sepanjang perjalanan dia memerlukan dua kali berhenti untuk proses pengisian baterai, dimana setiap kali berhenti dia membutuhkan waktu 4 jam untuk mengantri dan mengisi baterainya. 

Baca juga: Pertimbangkan Lagi Beli Mobil Listrik, Jika Terbakar Sulit Dipadamkan dan Beracun

Baku Hantam Berebut Kabel Pengisian Baterai

Libur Panjang di China, Pemilik Mobil Listrik Baku Hantam Saat Rebutan Isi Listrik 04

Pada postingan lain di social media, juga tampak dua pasangan tengah berkelahi karena saling berebut kabel pengisian baterai. Selain itu, ada juga keluarga yang menggunakan XPeng P7 yang terjebak dalam sebuah kemacetan, dan para anggota keluarga penumpang mobil itu harus keluar dan menunggu di pinggir jalan. Hal ini disebabkan baterai Xpeng ini sudah sangat sedikit sehingga sudah tak mampu untuk menyalakan AC.

Lonjakan konsumsi daya listrik akibat antrian pengisian baterai mobil listrik ini juga membebani jaringan listrik di China. Kantor berita China Xinhua mengatakan, di provinsi Shandong, konsumsi daya listrik oleh fasilitas pengisian baterai mobil listrik lokal melonjak hingga 46 persen.

Libur Panjang di China, Pemilik Mobil Listrik Baku Hantam Saat Rebutan Isi Listrik 05

Hal ini benar-benar menggambarkan masalah utama dari mobil listrik, yaitu lamanya pengisian baterai. Memang ada fasilitas pengisian cepat DC, dimana juga tersedia di beberapa SPKLU yang ada di China. Namun dengan lama waktu pengisian listrik paling cepat 30 menit sekalipun, itu masih terasa terlalu lama di saat puncak liburan seperti itu. 

Libur Panjang di China, Pemilik Mobil Listrik Baku Hantam Saat Rebutan Isi Listrik 06

Bayangkan, bahkan untuk mobil bermesin bakar sekalipun, saat masa liburan panjang, pengisian bahan bakar yang hanya membutuhkan waktu beberapa menit masih bisa menimbulkan antrian panjang! Saat ini di China terdapat lebih dari 5 juta unit mobil listrik (termasuk PHEV dan BEV), namun hanya ada 923 ribu fasilitas SPKLU di seluruh negeri. 

Tentu saja angka ini masih belum ideal. Dengan target pemerintah China yang mengharapkan 20 persen penjualan mobil baru adalah mobil listrik di tahun 2025 serta 50 persen di tahun 2035, tentunya infrastruktur pengisian baterai ini adalah salah satu pekerjaan rumah utama. Bahkan seharusnya dapat lebih banyak dibandingkan stasiun bahan bakar minyak sekalipun.

Libur Panjang di China, Pemilik Mobil Listrik Baku Hantam Saat Rebutan Isi Listrik 07

Yang kemudian menjadi pertanyaan, seberapa siap negara-negara lain menghadapi penambahan populasi mobil listrik? Apakah Indonesia juga siap? Apakah saat ini merupakan saatnya membeli mobil listrik?

Baca juga: Ingat! Pajak Mobil Hybrid Naik per 16 Oktober Nanti, Mobil Listrik Tetap 0 Persen

Budi

Head of Content

Berpengalaman sebagai jurnalis otomotif sejak lebih dari 15 tahun, Ia telah mencicipi berada di beberapa sisi industri, PR, agency dan media, baik cetak maupun online. Kegemarannya berkendara membawa Ia mencoba berbagai jenis mobil, mulai single seater di lintasan sirkuit hingga off-road di lintasan salju bersuhu -15 derajat Celsius. Facebook: budityas Instagram: budityasbebe

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });
Car for sale
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });

Cek penawaran terbaik dalam 24 Jam!

Honda Brio Satya S M/T 2022

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil