Hyundai Ioniq 5 baru saja meraih rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) setelah berhasil dikemudikan lintas negara di Asia Tenggara sejauh 5.647 kilometer (km).
Mobil listrik Hyundai Ioniq5 ini meraih rekor MURI dengan kategori “Indonesian Assembled Electric Car that Covers the Longest Drive throughout Southeast Asia” atau artinya Mobil Listrik Rakitan Indonesia yang Mampu Menjangkau Perjalanan Terjauh di Asia Tenggara.
"Kami merasa terhormat menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia. Penghargaan ini menegaskan komitmen kami untuk mentransformasi lanskap mobilitas secara berkelanjutan," kata Sangwook Lee, Head of Marketing & PR Hyundai Motor Asia Pacific HQ di Jakarta, Kamis (08/8/2024).
Mengenai penghargaan yang diterima, Lee menjelaskan kalau ada total lima unit Hyundai Ioniq 5 yang digunakan pada acara bertajuk "IONIQ 5 ASEAN Tour: Go Far with Zero Worries".
Acara yang berlangsung pada November 2023 itu menunjuk dua unit Ioniq 5 dari Indonesia, serta lainnya peserta dari Singapura. Kelima unit mobil listrik buatan pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat itu lantas melakukan start dari Singapura.
Dari Singapura kemudian rombongan bergerak ke Malaysia untuk menuju kawasan Kuala Lumpur lantas ke Ipoh. Perjalanan kemudian dilanjutkan kembali ke arah Penang sebelum bertolak ke Thailand.
Di Negeri Gajah Putih itu rombongan menuju kawasan Hat Yai lantas ke Chumphon yang selanjutnya bergerak lagi ke wilayah Bangkok. Perjalanan di Thailand diakhiri di kawasan Krong Siem Reap.
Berikutnya rombongan lima unit Ioniq 5 ini bergerak menuju Phnom Penh di Kamboja, lantas tiba di Ho Chi Minh City, di Vietnam. Setelah itu rombongan kemudian kembali lagi ke SIngapura melalui rute yang sama dengan keberangkatan.
"Penghargaan rekor MURI ini diberikan kepada Hyundai sebagai mobil listrik rakitan Indonesia pertama yang menempuh perjalanan terpanjang di Asia Tenggara. Pencapaian ini menunjukkan kemampuan Indonesia dalam memproduksi mobil listrik yang andal," sebut Osmar Semesta Susilo, Vice Director of MURI.
Sementara itu, Lee menyebut, hasil dari perjalanan ini selain meraih rekor MURI, juga sebagai bentuk pembuktian terhadap daya tahan, kemampuan dan keandalan kendaraan listrik Hyundai untuk perjalanan jarak jauh.
"Kami memiliki beberapa lini kendaraan listrik. Selain Ioniq 5, ada Ioniq 6, dan terbaru All New Kona Electric yang juga baru saja diluncurkan di Indonesia. Inoq 5 sangat populer di Indonesia, dan hasil perjalanan ini membuktikan produk buatan Indonesia memiliki kualitas yang diakui oleh dunia," sebut Lee kepada sejumlah wartawan.
Hyundai Ioniq 5 Dirakit di Cikarang dan Pakai Baterai Buatan Indonesia
Sebagai informasi, Ioniq 5 merupakan mobil listrik pertama buatan Hyundai yang diproduksi oleh PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia menggunakan fasilitas pabrik yang ada di Cikarang, Jawa Barat.
Mulai resmi beroperasi pada 2020, merupakan penerus dari PT Hyundai Indonesia Motor, sebuah perusahaan lokal yang memegang hak untuk merakit mobil Hyundai di Indonesia sejak tahun 1996. Sementara PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) bertugas untuk mendistribusikan produk-produk Hyundai di dalam negeri.
Pabrik Hyundai di Cikarang ini memiliki kapasitas produksi 150.000 unit per tahun, namun saat mencapai kapasitas maksimum pabrik ini dapat memproduksi 250.000 unit setiap tahun. Setiap hasil unit produksinya bukan cuma untuk konsumsi pasar domestik, namun juga dikirim ke beberapa negara, termasuk di kawasan Asia Tenggara.
Melalui fasilitas ini pula Hyundai memproduksi sejumlah mobil penumpang, seperti Hyundai Stargazer, Hyundai Santa Fe, Hyundai Ioniq 5, Hyundai Ioniq 6, dan yang terbaru, Hyundai All New Kona Electric.
Adapun Ioniq 5 menjadi mobil listrik pertama Hyundai yang 100 persen diproduksi di Indonesia melalui fasilitas perakitan di Cikarang tersebut. Sementara itu, sejak April 2024, Ioniq 5 juga menjadi mobil listrik Hyundai yang menggunakan baterai buatan Indonesia.
Hal ini terjadi karena pabrik sel baterai EV (Electric Vehicle) yang dikelola oleh HLI Green Power, perusahaan patungan antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution, sudah mulai melakukan produksi baterai EV.
Pabrik baterai tersebut diklaim sanggup memproduksi lithium-ion cell berkapasitas 10 GWh per tahun, yang bisa dipakai untuk 150.000 unit mobil listrik Hyundai dari berbagai model. Tak cuma itu, Hyundai juga punya pabrik yang dikelola Hyundai Energi Indonesia yang memiliki kapasitas produksi 50.000 unit Battery System Assembly per tahun.
Dengan adanya fasilitas produksi pabrik secara mandiri ini, kapasitas produksi untuk Hyundai Ioniq 5 pun sudah ditingkatkan jadi 20.000 unit per tahun. Kemudian Hyundai juga mengumumkan kalau All New Kona Electric 2024, pun telah menggunakan baterai buatan dalam negeri.
Ioniq 5 yang dipasarkan di Indonesia hadir dalam lima varian tipe, yaitu tipe Prime Standard Range, Prime Long Range, Signature Standard Range, Signature Long Range, dan juga Ioniq 5 edisi Batik.
Berikut harga Hyundai Ioniq 5 terbaru 2024:
Ioniq 5 Prime Standard Range: Rp 713.000.000
Ioniq 5 Prime Long Range: Rp 750.400.000
Ioniq 5 Signature Standard Range: Rp 770.400.000
Ioniq 5 Signature Long Range: Rp 816.000.000
Ioniq 5 Batik: Rp 902.400.000
Ioniq 5 menjadi mobil listrik pertama yang dibangun di atas Electric-Global Modular Platform (E-GMP). Yaitu sebuah platform dengan banyak keunggulan yang dirancang oleh Hyundai Motor Group khusus untuk model kendaraan BEV (Battery Electric Vehicle).
Dengan battery pack yang tertanam di bawah lantai kabin, E-GMP juga menciptakan lantai kabin yang rata sehingga memberikan ruang kaki yang lebih luas untuk penumpang. Platform ini juga memiliki struktur pendukung yang terbuat dari baja berkekuatan sangat tinggi untuk mengamankan baterai.
Untuk performa baterainya sendiri, tipe Prime Standard Range dan Signature Standard Range menggunakan baterai berkapasitas 58 kW. Sementara tipe Prime Long Range dan Signature Long Range baterainya berkapasitas 72,6 kW. Sementara untuk varian Batik berbasis Signature Long Range.
Cakupan jelajah baterai ini pun berbeda-beda. Pada tipe Prime Standard Range dan Signature Standard Range memiliki daya jelajah hingga 384 km dalam sekali isi daya. Sementara untuk Prime Long Range daya jelajahnya 481 km.
Buat tipe Signature Long Range dan Batik, sekali ngecas baterai bisa melaju sejauh 451 km. Sementaa untuk waktu pengisian daya listrik baterai ini rata-rata membutuhkan 46 menit sampai 57 menit menggunakan soket DC Charging 50 kW.
Sistem baterai ini juga memiliki kemampuan teknologi Vehicle-to-Load (V2L). Sebuah fitur inovatif yang menjadikan kendaraan listrik tersebut berfungsi ganda sebagai pusat energi serbaguna yang memungkinkan pengguna memanfaatkan daya listriknya untuk berbagai kebutuhan perangkat elektronik rumahan lainnya. Seperti kompor listrik, lampu, hingga mesin pembuat kopi.
Mobil listrik Hyundai buatan Cikarang ini juga telah dilengkapi Hyundai SmartSense. Sebuah perangkat keselamatan aktif racikan Hyundai yang akan terus memantau area sekitar dan membantu memberikan keamanan lebih dari potensi bahaya pada saat mengemudi.
Sistem tersebut terdiri dari:
Forward Collision-Avoidance Assist (FCA) yang secara otomatis memperingatkan potensi risiko tabrakan dari depan. Jika diperlukan, mobil akan secara otomatis mengerem jika sistem menilai adanya tabrakan yang akan terjadi.
Lane Keeping & Lane Following Assist (LKA & LFA) yang akan membantu mobil tetap berada di dalam marka jalan melalui informasi visual dan audio, serta membantu mengembalikan mobil ke posisi ideal apabila keluar dari jalur marka.
Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA) untuk mendeteksi serta memantau kendaraan yang datang dari arah belakang serta membantu menghindari potensi benturan atau tabrakan dengan mengaktifkan rem secara otomatis jika diperlukan. Sistem keamanan ini juga mencakup situasi ketika sedang melakukan proses parkir secara paralel.
Blind-Spot View Monitor (BVM) untuk menampilkan area blind spot di bagian belakang mobil . Tampilan visual BVM terletak di panel cluster mobil yaitu pada saat pengemudi mengaktifkan lampu sein, dalam situasi pengemudi hendak berganti jalur ketika berkendara.
Driver Attention Warning (DAW) yang berfungsi untuk memberi peringatan pada pengendara yang kurang konsentrasi saat berkendara untuk mengurangi potensi terjadinya kecelakaan di jalan raya.
Rear Cross-Traffic Collision-Avoidance Assist (RCCA) untuk mendeteksi kendaraan yang mendekat dari arah belakang sebelah kanan maupun kiri. Sebuah tanda peringatan akan muncul jika ada kendaraan yang datang dari arah belakang. Sistem juga bisa mengaktifkan rem secara otomatis jika diperlukan.
Smart Cruise Control dengan Stop & Go Function (SCC w/ S&G) guna mempertahankan jarak yang ditentukan dari mobil yang berada di depan dengan cara mengurangi atau meningkatkan kecepatan ke batas yang telah ditentukan secara otomatis.
High Beam Assist (HBA) yang dapat mendeteksi lampu depan dari kendaraan yang datang dari arah berlawanan, kemudian mengatur posisi penggunaan lampu dekat dan lampu jauh secara bergantian ketika sedang berkendara di malam hari atau di area dengan jarak pandang yang terbatas.
Surround View Monitor (SVM) untuk menghadirkan tampilan seluruh kendaraan dengan sudut pandang 360 derajat sehingga memudahkan pengemudi saat harus memarkir kendaraan di area yang sempit.
Brake Assist System (BAS), sistem yang akan meningkatkan kekuatan pengereman dan memperpendek jarak berhenti kendaraan di situasi darurat.
Vehicle Stability Management (VSM), sistem yang membantu kendaraan untuk tetap dalam kondisi stabil pada saat meningkatkan kecepatan atau melakukan pengereman secara mendadak pada kondisi jalanan yang basah, licin, dan tidak mulus.
Emergency Stop Signal (ESS) akan secara otomatis menyalakan lampu hazard jika mobil melakukan pengereman mendadak.
Rear Occupant Alert (ROA) yang memberikan peringatan bagi pengemudi untuk memeriksa apakah masih ada penumpang di bagian belakang ketika sedang keluar dari mobil yang digunakan.
Virtual Engine Sound System (VESS) yang menghasilkan suara atau audio unik untuk kendaraan listrik agar pengemudi lain sadar jika ada mobil mendekat.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.