All New Mazda CX-9 ini tampil begitu dinamis dengan bahasa desain KODO yang memiliki ciri khas tampilan mobil tetap terlihat eksotis. Posturnya tinggi besar dan panjang, bahkan lebih panjang dari Toyota Fortuner.
Tapi sayangnya, Mazda CX-9 adalah full size SUV urban yang artinya habitat hidupnya mayoritas di jalanan aspal.
PT Eurokars Motors Indonesia (EMI) selaku distributos resmi Mazda di Indonesia meluncurkan The All New Mazda CX-9 dengan fitur AWD terbaru untuk keamanan dan kenyamanan. Maksudnya, sistem penggerak di seluruh roda ini hanya untuk memaksimalkan traksi di jalanan, bukan untuk menaklukkan medan terjal.
Dengan posturnya yang tinggi dan penggerak keempat roda, CX-9 bisa digunakan untuk jalur offroad ringan ataupun jalan yang licin. Klaim Mazda, teknologi AWD milik CX-9 dalam keadaan normal, tenaga pada roda depan secara 100 persen. Dengan demikian, secara default Mazda CX-9 sebenarnya adalah SUV dengan penggerak FWD.
Sistem bekerja secara simultan, selalu membaca pergerakan roda jika terjadi selip atau membutuhkan tambahan traksi oleh roda belakang. Ketika komputer membaca roda pada keadaan slip, sistem secara otomatis akan membagi tenaga secara merata pada keempat rodanya.
Mesin Jumawa Khas SUV
All New Mazda CX-9 All Wheel Drive hadir dengan mesin bensin 2.5 liter. Tidak hanya dibekali SKYACTIV-G, mesinnya juga dibekali dengan turbo sebagaimana pada CX-5.
Jadi, CX-9 jadi mobil Mazda yang pertama di Indonesia memakai mesin SkyActiv yang menggunakan turbo dan memiliki teknologi Dynamic Pressure Turbo. Teknologi ini disebut mampu menghilangkan gejala turbo lag dengan dukungan auto valve yang aktif terbuka di putaran mesin 1.620 rpm.
Tenaga yang dihasilkan juga besar, mencapai 288 hp dengan torsi yang sangat berlimpah yaitu 420 Nm. Apabila misalnya sistem penggerak AWD ini secara default menggerakkan roda belakang, tentunya performa mesin bisa kian dimaksimalkan untuk melewati jalan off road ringan seperti ketika berlibur ke daerah pedesaan.
Kabin Mazda CX-9 Tak Seluas dan Penampilan Luarnya
All New Mazda CX-9 ini memiliki kapasitas tempat duduk tujuh penumpang. Namun, sayangnya yang mampu duduk secara proper dan nyaman hanya kursi depan berikut pengemudi serta penumpang di baris kedua. Untuk penumpang yang duduk dibaris ketiga legroom-nya kurang nyaman dan terasa agak sempit.
Semestinya, dimensi panjang yang lebih dari 5 meter dan lebar yang hampir mencapai 2 meter membuat SUV ini mampu mengangkut 7 penumpang sekaligus dengan nyaman. Selain itu, kenyamanan baris ketiga sedikit terganggu karena tidak adanya sistem pendingin udara di sana. Untungnya, sisi hiburan bisa mengobati sedikit kekecewaan.
Kemewahan SUV Full Size di Bawah Rp 1 Miliar
Secara umum tampilan layout interior CX-9 berkualitas baik. Anda akan puas dengan kemewahan All New Mazda CX-9 ini ketika menyentuh setiap permukaan panel interior. Aura kabin akan makin menyenangkan dan juga terang dengan adanya sunroof.
Konsep interiornya bergaya mobil Eropa, dimana hampir semua fitur dapat diatur dan dikendalikan dari tombol MZD Connect ini. Kamu bisa mengoperasikan fitur navigasi, fitur kabin, hingga pilihan audio dapat diatur dari knop yang mirip I-Drive di BMW.
All-New Mazda CX-9 memiliki MZD Connect Infotainment System pada head unit layar sentuh 9 inci. Ini lebih besar dari pendahulunya yang hanya 8 inci. Untuk memanjakan telinga, Mazda membekalinya dengan sistem Entertainment lansiran BOSE dengan 12-speaker + Sub-woofer yang terintegrasi.
Sistem hiburan tersebut kini ditambahkan kemampuan koneksi agar dapat disambungkan dengan ponsel atau gawai pintar. Sebagai varian teratas, Mazda menggunakan Nappa Leather pada keseluruhan bagian jok sehingga memunculkan aura mewah.
Rancangan Suspensi Mazda CX-9 Lebih Bersahabat Untuk Jalan Bersama
Mazda pada produk SUV merancang karakter suspensi mobil sedikit keras untuk meminimalisir limbung saat kecepatan tinggi. Untungnya, rancangan suspensi mobil ini seperti dibuat tetap menyenangkan untuk dikendarai sendiri.
Ketika digunakan beramai-ramai, bantingan suspensinya juga masih nyaman bagi para penumpang baris kedua dan ketiga. Teknologi mutakhir G-Vectoring Control (GVC), berevolusi menjadi G-Vectoring Control Plus (GVC Plus) di New Mazda CX-9.
Peningkatan dilakukan demi tercipta kestabilan ekstra ketika mobil bermanuver cukup cepat. Gaya sentrifugal atau dorongan ke arah luar dari seluruh penumpang mampu ditransisikan sehalus mungkin.
Kesimpulan
Mazda berambisi mengejar gengsi di segmen SUV full size dengan meluncurkan CX-9. Sayangnya, merek asal Jepang ini masih belum totalitas membangun produknya agar bisa setara dengan SUV Eropa yang menjadi target konsumennya.
Dari sisi desain, Mazda CX-9 berhasil memancarkan kesan elegan, mewah, dan seksi sebagaimana SUV premium semestinya. Tapi dari sisi fitur dan kenyamanan, masih ada satu - dua kekurangan yang membuatnya tidak bisa jadi mobil yang komplit.
Mungkin, pemangkasan fitur dilakukan demi membuat harga Mazda CX-9 lebih kompetitif, di bawah Rp 1 miliar. Mereka berharap bisa memikat calon konsumen SUV Eropa yang harganya miliaran rupiah untuk beralih memakai Mazda CX-9.