Mobil Sudah Pernah Turun Mesin, Apakah Masih Layak Dibeli?

Kendaraan sebagai benda bergerak tentu memiliki masa pakai optimal. Dalam jangka waktu tertentu, kinerja mesin dan banyak komponen akan menurun dan butuh overhoul atau servis besar. Melihat kondisinya, apakah mobil yang sudah turun mesin masih layak untuk dibeli? 

Pertanyaan ini kerap muncul di kebanyakan orang saat berburu mobil bekas terutama yang sudah berumur. Mereka begitu khawatir bila mobil sudah pernah overhoul maka performa bakal jauh menurun dan kinerja mesinnya tak seperti mobil yang "masih sehat". 

Baca juga:

Hati-hati Sebelum Beli Mobil Bekas, Ini Ciri Mobil Bekas yang Pernah Turun Mesin

4 Hal Penting yang Perlu Diketahui Saat Membeli Mobil Bekas, Jangan Cuma Lihat Tampilannya

 Jangan Tunggu Nanti, Ini Tanda Filter Oli Mesin Mobil Harus Diganti Sesegera Mungkin

Bila diperhatikan secara teliti, mobil setelah overhoul itu rasanya mirip seperti mobil baru, sehingga sangat layak dibeli. Dengan catatan, bengkel yang mengerjakan overhoul atau turun mesin ini adalah bengkel yang serius dan kompeten. Sebab, banyak juga bengkel yang asal jadi ketika menggarap turun mesin. 

"Yang membuat kata turun mesin itu membuat pembeli ngacir Karena banyak bengkel dan pemilik mobil yang nakal, dengan mengerjakan mesin secara secukupnya. Alasannya karena pemilik Mobil menginfokan 'mau dijual ini'," sebut akun Eka Setiadi dalam forum Quora.

Bagi orang awam, saat mendengar istilah turun mesin pasti akan prasangka buruk, apalagi kalau belum kenal sama bengkel atau penjualnya. Mobil yang pernah turun mesin buat kebanyakan orang mikirnya pernah overheat atau kebanjiran. 

Lantas, seperti apa proses dan prosedur turun mesin yang ideal? Berikut ini ulasannya. 

Turun Mesin Mobil Untuk Mengembalikan Performa yang Semestinya

Dalam proses overhoul atau turun mesin, ada dua hal yang bakal dikerjakan oleh bengkel, yaitu turun mesin setengah atau turun mesin full.  Hal-hal terkait performa mesin serta efisiensi seperti carbon deposit, bocor oli, kompresi berkurang, dan lainnya akan dibereskan semua saat turun mesin. 

Turun mesin itu biasanya karena muncul asap putih atau hitam di knalpot. Hal itu pasti membuat performa turun, karena kompresi ngempos, oli terbakar. 

Bengkel akan mengganti semua Ring piston, skir klep, Gasket dan seal, hingga part-part yang sudah tak layak dengan yang baru. Untuk membuktikan kelayakan dan hasil dari turun mesin saat kita akan beli mobil bekas, kita bisa meminta nota perbaikan dari bengkel yang menggarapnya sebagai acuan. 

Dari nota tersebut bisa kita ketahui pembelian spareparts apa saja sewaktu turun mesin. Jangan lupa, kita perlu juga mengajak teman yang sangat paham teknis mobil atau mekanik rekanan untuk memastikan hasil pengerjaan turun mesin tersebut memang bagus. 

Banyak hal-hal yang bisa diakali saat turun mesin hanya untuk mencapai performa jangka pendek. Misal mengganti gasket cylinder head dengan yang lebih tipis untuk mencapai nilai kompresi. 

"Padahal, permasalahannya ada di dalam engine (ruang bakar) yang mungkin sudah banyak aus dan butuh pengerjaan yang "cukup" mahal dan lama. Jadi untuk memasarkan mobil yg pernah turun mesin, perlu kejelasan yang lebih detail tentang motif turun mesin, bengkel yang mengerjakan, dan apa saja yang dikerjakan," jelas Sonny Satria dalam forum tersebut. 

Kecemasan Orang Awam Penyebab dan Hasil Overhoul yang Tidak Sesuai Ekspektasi

Hal yang membuat orang takut mengambil mobil yang pernah turun mesin adalah seringkali tidak ada catatan kenapa mesin dibongkar, komponen mesin apa saja yang dibongkar, apakah komponen pengganti asli/KW, hingga bengkel mana yang membongkar. Lebih lanjut, mobil yang sudah pernah turun mesin dianggap merupakan mobil yang pernah mengalami kerusakan berat. 

Ketidaktahuan karena minimnya info itu yang beresiko tinggi. Jika komponen pengganti asli atau minimal part OEM berkualitas baik mungkin tidak masalah. Itulah mengapa bila mobil sudah pernah turun mesin dengan prosedur pengerjaan yang benar, setidaknya kita sebagai pembeli tidak usah berpikir untuk servis besar sampai beberapa tahun ke depan. 

"Sebenarnya tergantung riwayat bengkel yang menangani juga. Kalau turun mesin dari bengkel resmi hampir bisa dibilang rejeki nomplok buat yang mau beli. Karena sparepartnya dijamin ori dan alat-alatnya pengerjaannya sesuai standar ori," jelas Ahmad Saifuddin Azhar dalam forum Quora. 

Pernah turun mesin itu sesuatu yang tidak layak dibeli, itu persepsi yang tidak sepenuhnya salah juga tidak sepenuhnya benar. Bisa jadi karena ketidaktahuan tentang kualitas pekerjaan montir yang melakukan overhaul membuat mobil yang pernah turun mesin justru dihindari. 

Lain cerita kalau misalnya mobil yang ditawarkan ke kita pernah overhoul di bengkel langganan kita juga. Berdasarkan pengalaman kami, bila kita ditawarkan unit bekas milik orang lain dari bengkel langganan kita, kita bisa mengetahui detil perawatan mobil tersebut. 

Hal yang perlu kalian ketahui, mobil yang notabene sehat dengan pemakaian normal juga akan mengalami fase overhoul buat perawatan. Tujuannya untuk mengembalikan performa yang sudah menurun agar tarikan enak kembali.