Mudik 2022 Diperbolehkan, Hino Optimis Penjualan Bus Bisa Naik Lagi
Adit · 11 Mar, 2022 18:02
0
0
Jika tak ada larangan mudik tahun ini, penjualan bus bisa normal lagi.
Jelang musim mudik 2022, Hino sudah mencatat sejumlah pemesanan bus.
Pemerintah sejauh ini telah memberi ancang-ancang tidak akan melarang mudik 2022. Ini jadi kabar yang baik bagi masyarakat Indonesia, sehingga bisa merayakan Lebaran di kampung halaman, setelah dilarang pada 2020 dan 2021.
Hal ini pun disambut baik oleh pabrikan bus salah satunya Hino. Sebab penjualan bus perlahan tapi pasti bisa naik lagi setelah dihantam pandemi pada 2020. Karena Covid-19, perdangan bus mengalami penurunan yang tajam.
Tak sedikit operator bus yang menahan pembelian bus baru lantaran tak ada pemasukkan akibat pembatasan aktivitas untuk memutus penyebaran virus. Selain itu, orderan bus di karoseri juga sempat terdampak lantaran perusahaan otobus tak memiliki cukup dana untuk menyelesaikan tanggung jawab pembayaran.
COO-Director PT Hino Motor Sales Indonesia, Santiko Wardoyo mengatakan, pihaknya tengah mencatat pergerakan pembelian bus oleh perusahaan transportasi. Khususnya pada periode sebelum puasa dan mudik 2022 ini.
"Sudah, sudah ada beberapa yang memesan bus ke kami. Ada pergerakan sedikit-sedikit ada ya," katanya ketika berbincang dengan AutoFun Indonesia belum lama ini di Purwakarta.
Hino berharap tak ada larangan mudik tahun ini
Santiko tidak menyebut angkanya, namun yang jelas bisa membuktikan bahwa industri bus mulai menunjukkan pemulihan. "Saya memang prediksi bus ini agak hati-hati karena fluktuasinya gila nih bus. Ada PPKM, selesai jualan bus berhenti, kalau truk makin jalan, bus paling parah," lanjutnya.
Untuk itu, dirinya mengatakan tidak ingin menargetkan angka tinggi terhadap penjualan bus Hino tahun ini. Kenaikannya berkisar 40 persen dari 2021. "Di 2021 kami jual sekitar 250-an, proyeksi 2022 sementara ini proyeksi saya 350 unit, sedangkan di 2019 kami jual hampir seribu," lanjutnya.
Jika ada PPKM dan larangan mudik, penjualan bus anjlok
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan total bus Hino secara wholesales (distribusi dari pabrik ke diler/karoseri) mengalami penurunan sejak 2020. Pada 2019, jenama Jepang ini bisa menyuplai sebanyak 1.626 unit bus.
Sayangnya pada 2020, berkenaan dengan kondisi pandemi, penjualan bus turun drastis hanya bisa mengamankan wholesales sebesar 953 unit. Puncaknya di 2021, Hino hanya mengirimkan 667 unit bus termasuk mikro, medium, dan big bus.
Sektor pariwisata juga penyumbang penjualan bus Hino
Adapun pada periode Januari 2022 ini, penjualan bus Hino berada di angka 53 unit. Model R260 yang akan disuntik mati karena mesinnya tidak sesuai standar Euro 4, terjual sebanyak 26 unit.
"Saya harapkan PPKM selesai, pariwisata pasti naik lagi. Orang Indonesia kan senang wisata dan jalan, dan bus itu moda transportasi yang efektif dan efisien, pasarnya besar, naik bus lebih fleksibel dan potensinya masih luas," tuntas Santiko.