Membeli mobil bekas bagi sebagian orang menjadi opsi menarik karena harganya yang lebih terjangkau. Tidak jarang, mobil bekas yang dijual kondisinya masih sangat mulus karena dirawat pemilik sebelumnya. Namun, kalian yang berencana membeli mobil bekas sebaiknya tidak membeli unit yang punya riwayat buruk.
Sekalipun penampilan luarnya bagus dan rapi, bukan tidak mungkin kondisi dalamnya banyak masalah. Paling sering, mobil bekas yang dijual akibat terendam banjir. Harga yang lebih mueab dari pasaran umum sebaiknya patut dicurigai ada 'udang di balik batu'.
Bukan hal yang gampang membeli mobil bekas yang berkualitas. Apalagi saat ini, semakin banyak cara untuk mendandani mobil bekas yang kondisinya buruk menjadi nampak bagus.
Untuk itu, sebelum membeli mobil bekas, ada baiknya kita memeriksa mobil dari indikasi-indikasi masalah seperti bekas banjir, bekas tabrakan, hingga dokumen-dokumen ternyata palsu. Nah, berikut ini kami beberkan lebih jauh seperti apa ciri masing-masing mobil bekas yang sebaiknya tidak kalian beli.
Mobil Bekas Banjir
Mobil bekas yang kondisinya paling riskan adalah yang pernah terendam banjir. Untuk di Jakarta dan kota besar yang rawan banjir, biasanya setelah banjir akan terjadi peningkatan jumlah mobil-mobil bekas yang dijual.
Sayangnya mobil-mobil tersebut merupakan mobil bekas banjir. Mobil sekarang semakin canggih sistem atau komponen elektrikalnya. Kalau terendam banjir komponen-komponen tersebut akan mudah korsleting atau error.
Dikutip dari Otoseken, cara mendeteksi mobil yang bekas banjir adalah dengan cara membuka karpet-karpet di dalam mobil. Nah, ini masuk ke dalam kategori inspeksi unit saat kalian sedang memilih mobil bekas.
Biasanya, mobil bekas banjir akan ditemukan bekas lumpur yang tersisa di lantai mobil. Selain itu bisa kalian cek juga pada bagian baut-baut penyangga jok apakah terdapat karat atau tidak. Ciri tersebut menandakan ada kemungkinan mobil pernah terendam banjir.
Masalah jangka panjang yang timbul akibat mobil kena bajir beragam. Mulai dari mogok, kelistrikan bermasalah, aki tekor, dan lain sebagainya. Potensi kerusakan di masa depan, bisa membuat kalian rugi hingga puluhan juta rupiah untuk perbaikan yang tak kunjung selesai.
Mobil Bekas Tabrakan
Untuk kondisi yang satu ini biasanya mirip-mirip seperti mobil bekas banjir, dijual dengan harga lebih murah dari pasaran normal suatu model. Mobil bekas tabrakan tak kalah berisiko daripada mobil bekas banjir karena masalah terjadi sektor rangka yang kemungkinan telah berubah.
Apabila dahulunya pernah nabrak dan cuma bemper atau body penyok, boleh jadi alternatif pilihan apabila tidak ada unit lain yang lebih bagus. Syaratnya, kondisi mesin, interior, sasis dan kaki-kaki aman. Memang, kondisi eksterior mobil bekas tabrakan tak bisa kembali 100 persen.
Untuk mengetahui apakah mobil pernah mengalami tabrakan atau tidak biasanya dengan cara mengecek bagian bodi dan sasis. Periksa bagian depan mobil seperti kap mesin, tiang support radiator dan kaki-kaki biasanya dicek apakah ada bekas dempulan atau pengelasan.
Ciri mobil bekas tabrakan dapat dilihat pada kondisi bodi yang tak sesuai pada bagian lekukan. Apabila tabrakan cukup keras, maka akan ada panel bodi yang bergeser atau diganti. Kalau panel body cuma diperbaiki atau sasisnya kena, kadang bagian sambungan pada bodi mobil bekas tabrakan jadi tampak tidak rata atau celah antar panel nya tidak simetris.
Pada bagian samping, periksa pintu mobil apakah pernah diganti. Pastikan lebar nat antara pintu dan kusen sama lebar di sekeliling pintu. Bila beda, bisa jadi itu pernah tabrakan atau patah.
Mobil Bekas dengan Mesin Penyakitan
Kondisi yang satu ini termasuk sulit dicek bagi orang awam mobil, sehingga kalian perlu membawa teman yang paham soal mesin mobil. Kondisi mesin yang penyakitan bisa berujung turun mesin untuk mengganti banyak komponen bermasalah.
Biaya yang dikeluarkan bisa jutaan rupiah untuk kembali menyehatkan mesin, dan kadang sulit untuk prima 100 persen. Mesin yang bermasalah bisa dideteksi dari suara mesin yang terdengar agak kasar dan cenderung banyak getaran.
Getaran menjadi tanda mesin bisa dikatakan dalam keadaan “pincang”. Ini bisa terjadi karena masalah pada engine mounting atau juga sistem kelistrikan yang tersendat.
Pastikan tidak ada kebocoran oli di kolong mesin atau bahan bakar. Kalian juga perlu perhatikan kondisi fisik mesin. Mobil yang terawat ialah mobil yang bebas dari kebocoran pada mesin ataupun selang-selang yang getas.
Pastikan suara mesin mobil masih halus dan konstan saat mesin stasioner tanpa hentakan gas. Mobil yang sehat atau terawat saat distarter dari keadaan dingin langsung konstan menyala dan tidak tersendat-sendat.
Jika tersendat, kemungkinan aki mobil bermasalah atau mobil tersebut jarang diservis secara berkala sehingga ada kotoran yang menyumbat kinerja mesin.