Review Volkswagen Tiguan Allspace: Alternatif Cerdas SUV 7-Seater Dengan Efisiensi Tinggi
Helmi · 26 Okt, 2021 10:00
0
0
Wujud Volkswagen Tiguan Allspace kami kira tak merepresentasikan harganya yang hanya Rp648 juta OTR Jakarta. Ya, tidak begitu jauh dengan SUV Jepang seukuran. Sementara cukup jelas persona Tiguan di mata umum memiliki kasta tersendiri. Tanpa perlu banyak basa-basi irama heboh di luar atau pun di dalam, ia berpostur karismatik.
Tapi memang. Tak banyak peralatan canggih masa kini - semacam intervensi perangkat keamanan aktif - yang mulai jadi standar bahkan di mobil murah sekalipun. Meski begitu, usai kami mengujinya mudah untuk melupakan semua kekurangan tadi.
European engineering! Tak dapat dipungkiri, mereka memang jago membuat cita rasa tersendiri dalam hal sensasi berkendara. Dari mulai menggenggam handle pintu, duduk di kursi, serta memegang kemudi, perasaan percaya diri sudah terbentuk. Terasa betul semuanya solid dan posisi duduk commanding layaknya SUV.
Ketika memindahkan tuas transmisi, serta menekan pedal gas atau rem, sensasinya pun berbeda. Empuk. Tak sedikit pun terasa kosong. Tampaknya segala tuas dipikirkan hingga nyaman untuk dioperasikan.
Secara linear, kenikmatan tadi berlanjut hingga mobil berjalan. Pengendalian mobil bongsor ini terbilang baik, kemudinya juga presisi serta menyenangkan untuk diajak bermanuver. Mesinnya? Jujur secara output memang kalah dengan SUV buatan Honda yang populer itu. Dan ada rasa berat sedikit ketika berakselerasi, mungkin karena dimensi dan bobot di versi 7-seater ini memang membesar. Sementara mesinnya, ya segitu-gitu saja.
Tapi toh bukan berarti buruk. Kami masih sangat suka dengan gempuran dapur pacu 1.4-liter TSI yang dikawinkan dengan transmisi dual clutch. Secara linear tiba-tiba kencang. Diklaim akselerasinya bisa berkisar di 9,5 detik dari 0-100 km/h. Meski hasil tes kami sendiri hanya dapat dicapai dalam 11,49 detik. Sekali lagi, banyak hal yang mempengaruhi hasil ini.
Tapi alasannya, tempat serta waktu saat kami melakukan tes sangat terbatas. Sehingga hasilnya boleh dibilang tidak maksimal. Kami cukup yakin ia memang bisa lebih dari itu. Mengingat turbo lag-nya pun tak parah. Masih terbilang cekatan.
Spesifikasi Teknis
Mesin
1.4-liter 4-silinder TSI
Tenaga
152 PS @ 5.000-6.000 rpm
Torsi
250 Nm @ 1.500 rpm - 3.500 rpm
Transmisi
DSG 6-speed (Dual Clutch)
Akselerasi 0-100 km/jam
9,5 detik (klaim) - 11,49 detik (tes)
Top Speed
202 km/jam (klaim)
Fitur Tak Sebanyak Rival, Apa Subtitusinya?
Tidak ada intervensi canggih seperti di mobil Jepang lain. Jangan harap ia punya adaptive cruise control, lane keeping assist dan lainnya. Masih cenderung konvensional. Terus apa subtitusinya? Tenang. Ada hal yang tak dipunyai oleh kompetitor lain, yakni fitur Dynamic Chassis Control (DCC). Sebuah fasilitas menyenangkan apalagi dihadirkan pada SUV medium seharga ini.
Damping suspensi bisa Anda atur lewat setelan elektronik di dalam kabin. Mau normal, empuk, atau bahkan rigid, tinggal pilih saja. Sama halnya dengan bobot kemudi. Kala mau merasakan mobil seakan lebih agresif, setel saja supaya lebih berat. Mode-mode ini pun bisa Anda simpan di menu individual supaya tak ribet mengatur lagi. Atau kalau mau, bisa mengikuti menu yang tersedia: Comfort, Normal, serta Sport. Secara otomatis bakal langsung disesuaikan, termasuk putaran mesinnya.
Selain DCC, mungkin yang menjadi barang jualan Tiguan adalah Park Assist. Ya, fitur parkir semi otomatis ini juga hadir. Meskipun buat kami tak terpakai-pakai amat. Serasa lebih cepat parkir sendiri.
Tapi setidaknya, bagi yang merasa kurang mahir dalam memarkir, bisa saja terbantukan. Sebab kita cukup mengaktifkan lewat tombol dan ia bakal mengarahkan palang kemudi secara otomatis ke tempat yang sudah dianggap aman. Buat catatan, parkir paralel dan seri bisa ia lakukan.
Terlepas dua fitur tadi, sisanya boleh dibilang biasa. Sudah semestinya ada. Seperti paket ABS, EBD, EDL serta EDTC. ESP, area dan reverse view camera (360), cruise control dengan speed limiter, smart key, serta power back door. Mungkin yang agak unik, adanya cornering headlamp yang benar-benar ikut arah kemudi dan pengunci baut pelek supaya tak mudah dicuri.
Dan perihal hiburan, tentu ia telah dilengkapi head unit canggih dengan sistem koneksi Android Auto dan Apple CarPlay. Diterjemahkan oleh audio bersuara merdu. Kokpit digital berlayar besar juga menampilkan informasi sangat komplet. Termasuk tekanan angin ban.
Ya, kami tahu para pembeli SUV seharga ini mungkin tak mikir-mikir amat soal bensin. Tapi kalau bisa optimal, kenapa tidak? Pastinya tetap menjadi suatu poin plus ketika menilai Tiguan Allspace satu ini.
Faktanya, baik CR-V turbo dan Tiguan Allspace sudah pernah kami uji efisiensi bahan bakarnya. Dengan cara yang sama pula, dalam kota dan luar kota. Masing-masing dites dalam jarak cukup relevan serta akurat. Dan metode full to full yang persis.
Hasilnya, kami cukup terkejut. Di dalam kota Tiguan sanggup mencetak angka konsumsi bahan bakar 13,9 km/liter, dengan situasi stop and go dan bergerak tak terlalu konstan.Sementara untuk perjalanan luar kota yang lebih statis, ia berhasil menoreh 19,6 km/liter. Irit. Sangat irit buat SUV ukuran segini dan tenaga yang diberikan memuaskan.
Kami bisa anggap begitu karena resultan dari CR-V, selisihnya cukup banyak. Di dalam kota jagoan Honda menghasilkan angka 11,3 km/liter, dan untuk konsumsi bbm luar kota hanya 14,5 km/liter. Anda bisa bayangkan sendiri bukan kalau dikali satu tangki penuh, jarak tempuhnya pasti signifikan.
Hal ini, bisa optimal tak cuma karena mesin turbonya. Betul, volume ruang bakar yang lebih kecil dari CR-V serta dibantu induksi paksa ini semakin disempurnakan lagi oleh transmisi DCT 6-percepatan. Sehingga sistemnya pintar mengatur pindah gigi di momen yang tepat, dengan rasio pendek-pendek.
Secara bersamaan, nafasnya tak terasa boyoh. Sebab proses perpindahan itu dibantu dua kopling. Sehingga terasa halus dan gradual, serta cekatan. Pintar!
Perbandingan Konsumsi Bahan Bakar
VW Tiguan Allspace
Honda CR-V Turbo
13,9 km/l - 19,6 km/l
11,3 km/l - 14,5 km/l
Termanjakan Interior Premium dan Praktikal
VW being VW. Ketika membuat kendaraan, mekanikal-mekanikal sederhana selalu disematkan di dalam. Berikut dengan esensi fungsi yang tinggi. Dan walaupun sepintas tak terlihat mewah oleh mata, material interior jauh dari kata murahan ketika disentuh. Bisa kami bilang malah serba premium dan kokoh.
Dari cup holder saja misal, sudah ada 9 buah. Dan beberapa posisinya tersembunyi sehingga tak mengganggu pandangan. Tampak minimalis. Glove box, hingga arm rest pun didesain akomodatif serta mudah disesuaikan posisinya. Tanpa harus mengganggu ruang terlalu banyak. Efisien!
Lantas kalau Anda sadar, di kolong bangku penumpang depan juga terdapat lagi laci penyimpanan. Sama sekali tak terlihat. Sehingga saat meninggalkan barang di situ, setidaknya cukup aman karena tersembunyi. Ada pun laci tambahan di atas dashboard kalau memang dibutuhkan.
Baris kedua? Jangan khawatir. Orientasi VW memang menciptakan mobil ini untuk keluarga. Selain ruang kakinya lega dan memiliki bangku nyaman, disediakan pula meja lipat di masing-masing sisi. Tentunya untuk memudahkan ketika makan dalam perjalanan, lengkap dengan cup holder. Tentu, saat tak digunakan tinggal melipat dan tidak mengganggu kaki.
Sayang, baris ketiga sebenarnya muat diisi orang dewasa tapi sangat pas-pasan. Boleh jadi kalau diajak jalan jauh tak bakal nyaman. Kecuali untuk anak kecil.
Tapi toh, rasanya konsumen segmen ini agak jarang pakai semua kursi. Alhasil saat bangku paling belakang dibuat rata lantai, bagasinya jadi super luas. Nah, jangan lupa. Untuk melipatnya pun tinggal menarik tuas dari bagasi dan sandaran pun langsung turun. Bukan elektronik, tapi fungsinya sangat terpakai.
Bicara soal material, hampir seluruh dashboard berbahan empuk serta memiliki tekstur ala mobil mewah. Begitu pula bagian seperti arm rest, hingga door trim bagian atas. Plastiknya solid dan bagian kerasnya hanya sedikit. Walau dilihat mata seperti biasa saja, sebaiknya Anda memegangnya langsung baru akan tahu seberapa berkualitas mobil ini. Yang agak sayang, tak tersedia sunroof apalagi kaca panoramic. Cuma diganti laci penyimpanan di langit-langit.
Dimensi
Panjang
4.701 mm
Lebar
1.839 mm
Tinggi
1.674 mm
Wheelbase
2.787 mm
Ukuran Ban & Pelek
18 inci - 235/55 R18
Kesimpulan
Meski fiturnya tak sehebat kawan Jepang satu segmen, ada banyak substitusi yang membuat mobil ini memang layak dimiliki. SUV medium mana lagi yang bisa memberi sensasi mengemudi sevariatif ini dan dihargai masuk akal? Dipakai sendiri atau bersama keluarga pun sama-sama menyenangkan.
Belum lagi kawinan mesin turbo dan transmisi DCT benar-benar mencapai titik ideal. Dari mulai menyalurkan tenaga, hingga resultan bahan bakar patut diacungi jempol. Ditambah dengan rasa berkendara khas mobil Eropa, rasanya kami jadi tak peduli dengan kekurangan fiturnya. Bagaimana dengan Anda?