Untuk pasar Indonesia, PT Plaza Auto Mega menawarkan Subaru Forester dengan dua varian, yakni 2.0i-L dan 2.0i-S EyeSight. Bermain di segmen SUV 5-seater, untuk harganya model 2.0i-L diniagakan Rp579.5 juta, sedangkan 2.0i-S EyeSight yang ditawarkan Rp659,5 juta OTR Jakarta.
Itu artinya, untuk kedua varian Subaru Forester 2022 memiliki perbedaan harga mencapai Rp80 juta. Mempunyai selisih harga baru yang terbilang sangat banyak, apa sih bedanya Forester 2.0i-L dan 2.0i-S EyeSight? Daripada penasaran, simak ulasannya di bawah ini.
Tampilan Subaru 2.0i-S EyeSight Lebih Mewah
Mengetahui perbedaan antara tipe 2.0i-L dan 2.0i-S EyeSight Subaru Forester, pertama-tama kami ingin mengulas dari tampilan luarnya. Untuk eksteriornya, varian 2.0i-S EyeSight terkesan lebih mewah.
Terlihat pada bagian fascianya, tipe ini mendapat tambahan aksen krom di samping logo enam bintangnya. Tak hanya itu, di atas foglamp, varian teratasnya juga memperoleh aksen krom pada aksen garis yang dibagi menjadi tiga bilah.
Pada wajahnya ini, perbedaan lain terletak pada underguardnya dimana tipe 2.0i-S EyeSight telah dilabur warna silver, sedangkan varian 2.0i-L dibiarkan berwarna hitam doff.
Selanjutnya melihat bagian samping, untuk roof railnya Forester 2.0i-S EyeSight dicat warna silver serta memperoleh aksen krom pada handle pintu guna memberikan kesan prestisius. Pada varian 2.0i-L, handle pintunya dicat sewarna dengan body.
Tak berhenti disitu, sisi sampingnya juga memiliki perbedaan pada side skirt yang mana 2.0i-S EyeSight diberi sentuhan warna silver serta lingkar roda berukuran 18 inci 5-spoke, diamond-cut finish & piano black, yang dibungkus ban 225-55. Bicara tipe 2.0i-L, velgnya menggunakan ukuran 17 inci, 255-65 berbentuk bintang yang dilabur warna dual tone perpadauan antara hitam dan silver.
Pada buritanya, keduanya hanya memiliki perbedaan di bumper dimana Forester 2.0i-S EyeSight mendapat warna silver pada underguardnya. Oh iya, untuk pintu bagasinya tipe teratas Forester telah tersematkan fitur power rear gate yang memudahkan penggunanya ketika hendak membuka dan menutup pintu.
Dari segi tampilan interior, Subaru Forester 2022 menganut desain yang tegas, sporty sekaligus berkelas. Baik tipe 2.0i-L dan 2.0i-S EyeSight mendapat sistem hiburan berupa head unit layar sentuh 8-inch dengan konektivitas Apple CarPlay dan Android Auto.
Guna memberikan rasa nyaman selama berkendara, instrument cluster hadir dengan dua dial dan satu layar LED untuk informasi yang interaktif. Layar kedua di center console menampilkan informasi lebih lengkap seperti; konsumsi bahan bakar, temperatur, OFF-ROAD display, Subaru EyeSight, dan kompas.
Demi memudahkan pengemudi serta penumpang depan dalam mengatur posisi duduk, pada joknya sudah dilengkapi dengan Electric seat dengan Memory function. Sedangkan di baris belakangnya mendapatkan hand-rest, cup-holder, dan dapat direbahkan sesuai kebutuhan.
Oh iya, pada interiornya keduanya dibungkus dengan material terbaik dan built quality khas Monozukuri craftmanship dari Jepang, yang sekaligus memberikan kesan premium. Bedanya, Forester 2.0i-S EyeSight mendapat material yang didominasi soft touch panel serta nappa leather pada joknya.
Tak hanya itu, varian ini memperoleh tambahan fitur berupa sistem audio Harman Kardon 9-speaker guna menghasilkan kualitas suara tingkat atas, serta sunroof untuk meningkatkan visibilitas serta gaya berkendara.
Fitur Keselamatan Subaru Forester 2.0i-S EyeSight Lebih Lengkap
Tak hanya pada tampilan serta fitur unggulan yang berbeda, antara varian 2.0i-L dengan 2.0i-S EyeSight juga memiliki perbedaan di fitur keselamatan. Untuk diketahui sebelumnya, semua tipe dibekali Subaru Global Platform yang memungkinkan penyerapan benturan hingga 40% lebih baik, body roll yang berkurang hingga 50%, dan peningkatan rigiditas hingga 70%.
Sebagai fitur keselamatan standar, keduanya memperoleh Vehicle Dynamic Control System, Auto Vehicle Hold (AVH), Hazard Avoidance, Steering Responsivve Headlights (SRH), dual SRS airbags, Ring-shaped Reinforcement Frame, dan Cabin-protecting Layout.
Lalu bagaimana dengan varian 2.0i-S EyeSight? Seperti yang diketahui, tipe ini mendapat tambahan fitur keselamatan berupa High Beam Assist (HBA), Subaru Rear Vehicle Detection (SRVD), serta Subaru EyeSight Driver Assist Techonolgy.
Subaru EyeSight adalah Advanced Safety Equipment yang masuk generasi keempat dengan mencakup fitur keselamatan pintar seperti Adaptive Cruise Control yang dapat mengikuti kecepatan mobil di depan anda sesuai dengan input kecepatan maksimal, Pre-Collision Braking, dan Pre-Collision Throttle management untuk mengurangi potensi insiden.
Lain dari itu ada juga Lead vehicle start alert yang membantu kita mengikuti mobil depan saat di lampu lalu lintas, Lane departure warning, Lane sway warming, serta Lane keep assist yang memastikan mobil dalam jalur yang benar.
Subaru Forester 2.0i-S EyeSight Mendapat Mode Berkendara Snow/Dirt dan Deep Snow/Mud
Mengenai dapur pacu, baik tipe 2.0i-L maupun 2.0i-S EyeSight dibenamkan mesin Boxer berkodekan FB20 4-silinder segaris DOHC 16 valve, berkapasitas 1.995 cc Naturally Aspirated (NA) yang menghasilkan tenaga 156 ps di 6000 rpm dan torsi puncak di angka 196 Nm di 4000 rpm.
Untuk tingkat percepatannya hanya ditawarkan transmisi Lineartronic CVT 7-percepatan dan Active Torque Split AWD yang berfungsi menyalurkan tenaga secara halus dan merata di semua putaran serta kondisi jalan. Perlu diketahui, untuk perpindahan giginya dapat dilakukan secara manual melalui paddle shift pada lingkar kemudi.
Supaya mendapatkan traksi secara optimal dengan pergerakan empat roda secara fulltime, sistem penggeraknya keduanya mendapatkan Symmetrical All-Wheel drive dengan X-Mode terbaru. X-Mode sendiri secara fungsionalitas dapat meningkatkan kemampuan jelajah di segala medan, yang secara optimal mengontrol mesin, transmisi, dan rem pada permukaan licin, dengan meningkatkan kemampuan berkendara dalam kondisi off-road dan jalan yang tidak rata.
Khusus tipe 2.0i-S EyeSight terdapat mode berkendara Snow/Dirt dan Deep Snow/Mud yang dapat diganti dalam satu sentuhan untuk meningkatkan kemampuan kendaraan di berbagai kondisi jalan.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.