Terkadang mobil seharga miliaran rupiah pun tak lepas dari kesalahan. Seperti yang dialami Lamborghini Aventador SVJ yang mendapatkan recall akibat masalah kap mesin yang bisa terlepas tiba-tiba ketika mobil sedang berjalan. Tapi terlepas dari recall yang diberikan pada Aventador SVJ, mari kita lihat apa saja keunggulan supercar maskulin milik Lamborghini ini.
1. Keunggulan Aerodinamika
Ketika diperkenalkan pada 2017 silam, Aventador SVJ merupakan model Lamborghini pertama yang mendapatkan sistem Aerodinamica Lamborghini Attiva 2.0 (ALA), menawarkan “supremasi aerodinamis” yang berbeda dibandingkan mobil lainnya di seluruh dunia.
Lamborghini membentuk keunggulan aerodinamika mobil ini dengan serangkaian flap yang membuka atau menutup, secara langsung berdampak pada efisiensi aerodinamis mobil. Sistem ini bekerja berkat actuator elektronik yang membuka atau menutup flap untuk mempengaruhi downforce dan keseimbangan aktual antara sisi depan, belakang, kanan, dan kiri mobil.
ALA 2.0 bekerja selaras dengan Lamborghini DInamica Veicolo Attiva 2.0 yang mampu mengubah downforce 0 menjadi 100% dalam waktu kurang dari 500 milidetik. Semua ini dilakukan hanya dengan menggerakkan flap, splitter, dan sayap belakang.
Eksterior dan bodi kit tambahan pada mobil ini direvisi untuk meningkatkan downforce keseluruhan Aventador SVJ di atas Lamborghini Aventador SV sebesar 40% di gardan depan dan 40% di belakang. Membantu memberikan performa yang lebih mengesankan di jalanan.
2. Kinerja Maksimal
Aventador SVJ menawarkan ekspresi paling ekstrim dari ideologi mesin V12 pabrikan Sant’Ataga Bolognese ini. Mesin yang digunakan sama dengan Lamborghini Centenario edisi terbatas. Mampu menghasilkan tenaga maksimal 770 PS dan torsi puncak 695 Nm. Semuanya dikirimkan ke empat roda.
Lamborghini menyebutkan bahwa Aventador terbaru memiliki respons throttle yang sangat baik, sehingga bisa meluncurkan supercar ini dari diam hingga 100 km/jam hanya dalam 2,8 detik. Lambo mengatakan bahwa kecepatan tertinggi yang bisa dicapai pada 350 km/jam, namun tak menutup kemungkinan bisa melaju lebih kencang lagi.
Dengan tenaga dan segala sistem yang digunakan, performanya di lintasan balap tak kalah dibandingkan supercar lainnya. Mampu melibas lintasan balap Nürburgring dalam 6 menit 44,97 detik pada 2017 lalu. Mencatatkan nama Aventador SVJ sebagai mobil produksi tercepat kala itu.
3. Pengereman Mumpuni
Fakta menakjubkan dari Lamborghini Aventador Super Veloce Jota (SVJ) ini adalah kemampuan mengerem dari kecepatan 100 km/jam ke nol hanya dalam 30 meter. Sebagai perbandingan, Porsche 911 GT3 membutuhkan jarak lebih dari 31 meter. Padahal, Aventador SVJ memiliki bobot 1.5 ton, sedangkan 91 GT3 hanya berbobot 1,4 ton.
Untuk mencapai hasil pengereman yang mengesankan tersebut, ada beberapa hal yang dilakukan. Yang pertama yaitu penggunaan ban Pirelli P Zero Corsa yang dikembangkan khusus untuk cengkraman tambahan pada ban, dan akibatnya menghasilkan kinerja pengereman yang lebih baik.
Pembaharuan kedua yaitu penggunaan sistem ALA 2.0. Sistem ini paling membantu pada saat kondisi pengereman berat dan menikung secara bersamaan. Performa ini menjadi salah satu faktor penting kinerja dan performa SVJ di lintasan balap.
Namun bagian terpenting adalah rem yang digunakan. Cakram keramik karbon besar di belakang memberikan tenaga pengereman yang sangat besar. Untuk penggunaan di jalanan perkotaan, pilihan ban Pirelli P Zero Trofeo R bisa dipertimbangkan.
4. Suspensi Kokoh
Untuk menjaga mobil ini tetap mencengkram tanah dan memiliki performa di lintasan yang mengesankan, Lamborghini membawa peningkatan suspensi pada Aventador SVJ. Dilansir dari Top Speed, pihak Lamborghini fokus meningkatkan bagian dari sejumlah komponen untuk memanfaatkan kemudi, penggerak, dan menambahkan kemampuan aerodinamis mobil.
Lamborghini meningkatkan kekakuan suspensi hingga 50% dibandingkan Aventador SV. Peningkatan ini juga berdampak pada downforce SVJ dibandingkan Aventador lainnya. Karena itu, peredamnya dibuat 15% lebih kaku serta revisi dalam sistem suspensi mobil.
Sistem kemudi roda belakang (Rear-wheel steering) juga telah dikerjakan ulang. Membantu pengemudi ketika menikung atau berbelok. Kemudi dibuat lebih presisi berkat downforce dan sistem kemudi roda belakang yang lebih baik. Memungkinkan kalibrasi ulang sistem All-Wheel Drive (AWD) mengirimkan torsi 3% lebih banyak ke belakang.
5. Eksklusivitas Lamborghini
"Aventador SVJ adalah mobil inovatif dan mewakili puncak mutlak dari rangkaian produk mobil sport super kami," kata Ketua dan CEO Automobili Lamborghini, Stefano Domenicali. "Aventador SVJ mengambil langkah lain ke masa depan, membentuk potensi pengembangan mobil sport super.”
Lamborghini meluncurkan dua versi mobil, yaitu Aventador SVJ dan Aventador SVJ 63. Model kedua adalah edisi khusus yang hanya diproduksi sebanyak 63 unit. Ini adalah penghormatan pada tahun 1963, dimana Ferruccio Lamborghini mendirikan perusahaan dan meluncurkan Lamborghini Miura yang fenomenal.
Untuk membawa tampilan yang lebih gagah sebagai supercar perkotaan, varian roadster dari SVJ diresmikan di Geneva Motor Show 2019. Model ini juga diproduksi terbatas sebanyak 800 unit. SVJ Roadster memiliki atap hardtop yang bisa dilepas dan dari dua bagian berbeda yang terbuat dari serat karbon. Performanya kurang lebih sama dengan edisi standar mobil ini.
Edisi baru yang diperkenalkan April 2020 adalah Aventador SVJ Xago. Nama Xago berasal dari bentuk geometris, seperti segi enam. Sesuai dengan namanya, ada banyak desain dengan pola segi enam bisa ditemukan pada eksterior hingga bagian interior Lamborghini Aventador SVJ ini. Hanya ada 10 unit yang diproduksi dengan sistem mekanis sama dengan SVJ Roadster.
Dengan sistem pengereman yang mengesankan, aerodinamika mengagumkan, suspensi yang kaku, Aventador SVJ sempat dinobatkan sebagai model produksi tercepat. Mobil ini juga sudah bisa didapatkan di Indonesia. Harga Lamborghini Aventador SVJ menyentuh Rp 22,5 miliar. Sungguh harga yang mencengangkan, namun salah satu model yang memberikan pengalaman berkendara supercar terbaik khas Italia.