Nama Mitsubishi Jetstar mungkin kalah tenar kalau kita bandingkan dengan Suzuki Carry yang melegenda. Namun, Jetstar sebagai minibus dan pick up sebenarnya cukup laris di kalangan masyarakat. Meskipun piawai membuat kendaraan niaga, tapi Mitsubishi juga kerap bekerja sama dengan merek lain untuk menciptakan suatu produk yang lebih unggul.
Kalau melihat rupa dari Mitsubishi Jetstar, kalian mungkin akan terbesit sosok Hijet 1000. Yes, Jetstar dan Hijet ini memiliki DNA yang sama. Mitsubishi Jetstar menjadi wujud kerjasama bersama Daihatsu yang hadir pada 1986. Konon nama Mitsubishi Jetstar diambil dari gabungan kata Hijet (Daihatsu Hijet) dan Star (logo 3 berlian Mitsubishi yang mirip bintang).
Jetstar ini hadir sebagai penerus Mistubishi L100. Desain kotak dengan ukuran minimalisnya begitu khas Hijet 1000. Keberadaan Jetstar ini tidak banyak, dan biasanya kita bisa temukan di daerah pegunungan seperti Temanggung, Magelang, Malang dan daerah Sumatra.
Jetstar saat itu dalam tiga varian yakni Jetstar Pick Up, Jetstar Minibus Original dan Jetstar Bus Chassis yang banyak dibangun body minibus oleh industri karoseri. Bahkan, Mitsubishi Jetstar juga populer digunakan sebagai basis mobil angkot di beberapa kota.
Adapun rancang bangun Jetstar ini menggunakan body bikinan Mitsubishi sementara dari mesin memakai Daihatsu, 3 silinder berkapasitas 1000cc, mesin bensin CB20. Walau menggunakan mesin sama, namun Mitsubishi memberikan sentuhan khasnya yang membuat mesin tersebut lebih bertenaga.
Mesin Mitsubishi Jetstar Lebih Galak Hasil Racikan KTB, Perkasa di Pegunungan
Pihak Kramayudha Tiga Berlian Motors selaku produsen. emberikan sentuhan di bagian inlet manifold dan exhaust manifold dengan proses polishing, sehingga mempunyai karakteristik tersendiri khas Mitsubishi. Performa semakin oke karena ukuran filter udaranya lebih besar sehingga tarikan Jetstar terasa lebih mumpuni.
Mesin dengan konfigurasi 3 silinder berkapasitas 1000cc ini di atas kertas mesin ini mampu mengeluarkan tenaga maksimal 52 ps dan torsi maksimal 75 nm. Kemampuannya cukup perkasa di tanjakan sehingga pangsa pasarnya kebanyakan dari wilayah kota pegunungan seperti Magelang, Temanggung atau Wonosobo.
Keuntungan dengan memakai mesin Daihatsu ialah urusan sparepart mesin tergolong mudah, tidak seperti Mitsubishi lainnya. Ini karena Jetstar menggunakan mesin dari Daihatsu.
Jenis dan Varian Mitsubishi Jetstar, Bervariasi Sesuai Kebutuhan
Pada era 1980-an, cukup banyak pabrikan yang merancang kendaraan serba bisa. Maksudnya, satu basis kendaraan Mitsubishi Jetstar bisa diolah menjadi minibus atau pick up. Berikut ini perbedaan varian minibus bikinan pabrikan dengan karoseri lokal.
Jetstar Minibus Original
Jetstar Minibus Original merupakan produk minibus yang dibuat oleh KTB , yang kemudian lebih populer dengan sebutan Jetstar Permorim. Jetstar minibus original dipasarkan dalam dua trim yaitu Jetstar Royal dan Jetstar Diplomat.
Jetstar Royal merupakan tiper tertinggi, dilengkapi dengan interior yang cukup mewah, sliding door, AC original Denso, ban radial serta body stripe kashizawa, bahkan pada tipe ini bangku tengah bisa diputar kearah belakang.
Pada tipe ini punya fitur yang cukup keren pada masanya, seperti adanya spoiler belakang, headrest, velg racing, dan batang besi pelindung bemper depan hingga tape merk Panasonic.
Sedangkan Jetstar Diplomat merupakan tipe standar tanpa memiliki fitur layaknya tipe Royal. Jetstar Diplomat hanya dilengkapi dengan sliding door.
Jetstar Bus Chassis
Jetstar bus chasis inilah yang kemudian digunakan sebagai basis kendaraan oleh karoseri lain, termasuk dijadikan basis mobil angkot. Ini karena pada era 80an merupakan masa jaya Industri Karoseri di Indonesia. Adapun karoseri yang pernah menggarap body Jetstar yaitu New Armada, Gajah Mada, Podo Joyo, Arindo dll.
Agak disayangkan karena umur Mitsubishi Jetstar tidak lama dan berhenti produksi pada tahun 1989. oleh Mitsubishi Indonesia. Penerusnya baru muncul kembali pada 1991 dengan melalui Mitsubishi Colt T120SS yang dibangun dengan kerja sama kepada Suzuki.