Simak Kelebihan dan Kekurangan Transmisi E-Clutch pada Wuling Confero S ACT
Enda · 25 Okt, 2021 14:00
0
0
Selang dua tahun kemunculan Confero S, PT SGMW Motor Indonesia melalui perhelatan Indonesia International Motor Show 2019 memperkenalkan Wuling Confero S ACT (Automatic Clutch Technology). Dengan Confero S biasa, secara fisik Confero S ACT ini terlihat sama. Jika dilihat secara lebih dekat, perbedaan hanya terletak pada transmisi serta pengoperasiannya.
Hal ini terjadi karena Confero S ACT sendiri ditawarkan dengan transmisi manual yang berbeda dari biasanya. Seperti yang diketahui, mobil ini menggunakan transmisi manual 6-percepatan dengan teknologi E-Clutch dari Schaeffler yang memudahkan pengoperasian transmisi manual tanpa adanya pedal kopling serta efisien dalam biaya perawatan.
Perlu kalian ketahui, penggunaan teknologi E-Clutch pada Confero S ACT merupakan hal pertama di Indonesia. Mengenai perawatannya, transmisi ini terbilang mudah dan terjangkau seperti transmisi manual pada umumnya. Sebab, transmisi auto clutch pada dasarnya sama dengan transmisi manual, termasuk suku cadang.
Oh iya, bicara Wuling Confero S ACT dengan diskon PPnBM Wuling, Low MPV ini kini dibandrol Rp193.800.000. Sebelum tertarik untuk membelinya, sebaiknya ketahui lebih dulu kelebihan dan kekurangan transmisi E-clutch pada Wuling Confero S ACT berikut ini.
Kelebihan Transmisi E-Clutch di Wuling Confero S ACT
1. Lebih Nyaman Karena Tidak Perlu Injak Kopling Setiap Pindah Gigi
Transmisi manual dengan teknologi E-Clutch pada Wuling Confero S ACT ini merupakan sistem percepatan manual yang koplingnya diatur menggunakan komputer. Kehadiran sistem transmisi E-Clutch dari Schaeffler, produsen komponen otomotif terkemuka asal Jerman ini, memudahkan pengoperasian transmisi manual tanpa perlu menginjak pedal kopling.
Dengan adanya teknologi ini pengguna tentunya akan merasa lebih efisien dan lebih berkonsentrasi dalam mengemudi. Dalam sistem transmisi ini, fungsi kopling yang dioperasikan melalui pedal telah dihilangkan.
Secara prinsip kerja, terdapat dua bagian utama dalam kinerja transmisi e-clutch, yakni peran kopling yang dihilangkan dan perpindahan gigi. Transmisi ini juga didukung dengan beberapa perangkat vital, seperti sensor dan modul kopling.
Gear shift dan sensor bekerja secara berkesinambungan yang terhubung ke Electronic Control Unit (ECU). Fungsinya membaca keinginan pengemudi saat menggerakan tuas transmisi untuk memindahkan percepatan.
Sensor lain membaca putaran mesin dan torsi yang diperlukan pada saat perpindahan gigi. Hasil sensor-sensor ini selanjutnya dibaca oleh modul dan kemudian modul secepatnya mengirimkan perintah untuk menggantikan fungsi kopling.
Sementara itu, alur perpindahan gigi sama seperti mobil pada umumnya sehingga pengguna mobil manual akan lebih mudah beradaptasi.
2. Transmisi E-Clutch Wuling Confero S Mudah dalam Perawatan
Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, mekanisme kerja transmisi E-Clutch dengan transmisi manual konvensional pada umumnya sama. Namun transmisi ini tidak disertai dengan pedal kopling yang bertugas untuk menggesek kopling secara hidrolis yang mana digantikan dengan sebuah modul elektrik sebagai aktuator pergesekan mekanisme kopling dinamai dengan Electric Clutch (E-Clutch).
Secara mendasar perawatannya transmisi E-Clutch sama seperti transmisi manual pada umumnya. Oli atau pelumas pada transmisi Wuling Confero S ACT ini tidak perlu menggunakan oli khusus ataupun oil automatic transmission. Dalam setiap penggantiannya, pengguna bisa menggunakan oli transmisi manual yang dijual di pasaran.
3. Kampas Kopling Akan Terasa Lebih Awet
Menggunakan teknologi E-Clutch pada sistem pengoperasiannya, kampas kopling Wuling Confero S ACT dirasa akan lebih awet bila dibandingkan transmisi manual pada umumnya. Hal tersebut dikarenakan setiap pergerakannya yang diatur oleh sensor sehingga dapat meminimalisir penggunaan tingkat kampas kopling yang tinggi.
Berbeda dengan Wuling Confero biasa, untuk dapat menjalankan mobil dari posisi berhenti, pengemudi diwajibkan mempunyai keseimbangan antara melepas kopling dengan penambahan akselerasi.
Jika tidak seimbang, maka mesin mobil akan mati ataupun mesin akan meraung akibat telat melepas pedal kopling. Hal ini tentunya dapat membuat umur clutch plate lebih pendek.
Selain itu, kelebihan lain dari tranmsisi E-Clutch ini pengguna tidak perlu cemas bila mesin mobil tiba-tiba mati pada saat stop and go atau lupa menginjak pedal kopling. Kalian cukup menggerakkan tuas transmisi ke posisi netral, atau ke gigi satu untuk dapat kembali berjalan. Teknologi ini tentunya memberikan kemudahan lebih saat berkendara.
4. Konsumsi BBM di Wuling Confero ACT Lebih Efisien
Wuling Confero S ACT dengan transmisi E-clutch dirasa lebih hemat dalam hal konsumsi BBM. Hal Ini dikarenakan pengemudi tidak perlu menekan pedal gas lebih dalam ketika stop and go untuk mengimbangi kopling pada transmisi manual.
Transmisi E-Clutch yang ada di Wuling Confero S ACT ini ibaratnya ada di tengah-tengah antara transmisi manual dan otomatis. Karena tidak memerlukan pedal kopling dalam setiap mengoperasikan tuas percepatan, kalian yang belum terbiasa tentunya akan merasa kagok. Namun adaptasi tersebut tidak berlangsung lama. Apabila sudah terbiasa, tentunya kalian akan merasa lebih nyaman mengendarainya ketimbang mengemudikan mobil bertransmisi manual dengan pedal kopling.
2. Pengemudi Merasa Terganggu dengan Adanya Suara Alarm
Untuk menghindari kejadian seperti ‘human error’ atau kesalahan manusia dalam mengoperasikan tingkat percepatan, transmisi E-Clutch mendapatkan teknologi komputerisasi berupa sensor yang akan memberi sinyal suara disaat mendapati pengendara salah menempatkan gigi persneling. Pengendara yang salah menempatkan gigi, akan mendapatkan peringatan untuk segera menggesernya menyesuaikan dengan perintah agar synchromesh di dalam transmisi tidak mudah rusak.
Kesimpulan
Beberapa kelebihan dan kekurangan transmisi E-Clutch pada Wuling Confero S ACT berhasil kami ulas di atas. Dengan begitu dapat ditarik kesimpulan bahwa cara kerja transmisi ini memudahkan penggunanya supaya tetap merasakan gaya berkendara layaknya mengemudikan mobil manual pada umumnya tanpa harus menginjak pedal kopling.
Di sisi lain, perawatan transmisi mobil ini juga terbilang mudah, murah dan simpel seperti mobil manual sehingga kalian tidak perlu khawatir ketika mengganti oli maupun melakukan perbaikan.
Sebelum mendapatkan feel atau gaya berkendara yang nyaman menggunakan transmisi ini, tentunya kalian harus lebih dulu beradaptasi beberapa kali.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.