Simak Spesifikasi Suzuki S-Presso yang Harganya Lebih Murah dari LCGC
Adit · 10 Agu, 2021 18:00
0
0
Suzuki S-Presso tengah hangat menjadi pembicaraan jagat otomotif nasional. Sebab secara tak terduga nama S-Presso rupanya telah didaftarkan oleh di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham Republik Indonesia, sebagai sebuah penamaan mobil yang dibantu konsultan hukum di Indonesia.
Mobil baru tersebut terdata dengan nomor permohonan DID2021020609. Kemudian didaftarkan oleh Suzuki Motor Corporation yang berbasis di Shizuoka, Jepang sejak 25 Maret 2021 lalu, dan kini memiliki status 'Selesai Masa Pengumuman'.
Ini tentunya menjadi indikasi bahwa Suzuki Indonesia sedang mempersiapkan mobil baru itu untuk berkiprah di Indonesia. Ketika ditanyakan hal ini, Head of 4W Brand Development & Marketing Research PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel belum bersedia mengafirmasi, tapi membenarkan rencana pabrikan bakal merilis model baru.
"Kami belum bisa kasih full informasinya ya. Tapi kami memang selalu meluncurkan produk setiap tahun, sebagai salah satu upaya menstimulus pasar otomotif di Indonesia," jelasnya.
Harga Suzuki S-Presso lebih murah dari mobil LCGC?
Apabila memang benar masuk Indonesia, kehadirannya akan membuka pasar baru. Sebab sesuai posisinya, kasta Suzuki S-Presso ternyata berada di bawah Suzuki Karimun Wagon R yang notabene masuk segmen Low Cost Green Car (LCGC), atau bila di India disebut sebagai Wagon R.
Secara dimensi juga meskipun dilihat dari foto punya perawakan jangkung dan ground clearance tinggi, rupanya ukurannya lebih kecil ketimbang Suzuki Karimun Wagon R. Panjangnya 3.565 mm, lebar 1.520 mm, tinggi 1.564 mm, dan jarak sumbu roda 2.380 mm. Ditambah bobotnya sekitar 767 kilogram, sedangkan Karimun Wagon R lebih berat lagi mencapai 835 kilogram.
Maka tak salah jika Suzuki S-Presso disebut mikro SUV. Namun begitu posisinya bukan sebagai mobil termurah Suzuki, S-Presso berada satu tingkat di atas Suzuki Alto di India.
Soal harga, Suzuki S-Presso dibanderol mulai dari Rp 73 jutaan untuk tipe standar. Paling tinggi harganya juga nggak sampai Rp 100 juta, spesifiknya Rp 98 jutaan. Ada lagi yang harganya Rp 103 jutaan, tapi jantung mekanisnya pakai teknologi Compressed Natural Gas atau CNG.
Bila harga tersebut juga diterapkan di Indonesia, bukan tidak mungkin bakal meramaikan lagi bursa mobil murah, sejak Datsun tak lagi melanjutkan bisnisnya di sini. Namun perlu ingat, jika statusnya impor utuh dari India maka ada biaya pengiriman dan bea masuk sehingga harga jual ke konsumen bisa lebih besar.
Paling realistis Suzuki S-Presso bisa tetap dijual murah adalah dengan diproduksi dalam negeri berbarengan dengan produksi Karimun Wagon R. Toh keduanya pakai basis mesin yang sama, K10B 996 cc, yang mampu menghasilkan tenaga 67 dk pada 5.500 rpm dan torsi maksimum 90 Nm yang dicapai pada putaran 3.500 rpm.
Soal transmisinya juga sama, manual 5-percepatan atau AGS (Auto Gear Shift). Sehingga masyarakat tak jenuh bisa beli mobil murah Suzuki selain Karimun Wagon R, berupa mobil perkotaan dalam wujud SUV sehingga bisa diandalkan menerjang jalan tak cuma aspal biasa.
Suzuki S-Presso cocok lawan Renault Kwid
S-Presso bisa murah karena tak banyak fitur yang disematkan pada mobil itu. Secara eksterior juga terbilang sederhana, masih pakai lampu halogen biasa tanpa lampu kabut dan tak banyak pakai add on kosmetika.
Varian standarnya cuma punya airbag sisi pengemudi, rem ABS (Anti-lock Braking System), velg 13 inci, sensor parkir, dan speedometer digital. Satu tipe di atasnya memiliki kelengkapan standar, tapi dilengkapi AC, power steering, dan airbag sisi penumpang depan.
Tapi varian paling atas sudah menggunakan keyless entry, head unit yang bisa terkoneksi Apple CarPlay atau Android Auto, door lock by speed, serta velg 14 inci. Dari kelengkapan itu Suzuki S-Presso berpotensi jadi mobil baru yang lebih murah dari Suzuki Ignis serta lawan cocok untuk Renault Kwid.