Di awal 2022 ini, sebagian besar wilayah Indonesia masih diguyur hujan, dan tak jarang muncul genangan yang agak tinggi pasca hujan lebat. Bagi sebagian pengendara, genangan air tidak dianggap sebagai masalah berarti, dan cukup berani dilalui. Meskipun demikian, kalian tetap harus mewaspadai dampak di mobil kesayangan usai terobos genangan.
Bagaimana kalian tahu jika telah melewati permukaan air yang tinggi? Setiap kendaraan memiliki kedalaman rendam air tergantung pada jenis kendaraan. Tentunya, ketinggian air 30 cm ini akan berbeda efeknya antara mobil jenis city car dengan MPV atau SUV/double cabin.
Dari sekian jenis mobil penumpang, SUV ladder frame atau double cabin memiliki kedalaman rendam air tertinggi, yang biasanya berkisar antara 0,6 hingga 1,0 meter dari permukaan jalan.
Namun, SUV apalagi sedan atau city car memiliki batas rendam air yang jauh lebih rendah. Oleh karena itu, meskipun Anda telah melewati air yang tingginya setengah dari ban Anda, tapi kondisinya mungkin telah melampaui ambang batas yang direkomendasikan.
Untuk patokan dasar, Anda tidak boleh mengemudi di genangan air yang lebih tinggi dari tepi bawah bumper mobil Anda. Jadi, harap diingat seberapa tinggi ground clearance mobil yang kamu miliki.
Patokan lainnya yaitu trotoar di tepi jalan, dimana ketinggiannya masih di bawah garis pintu mobil sedan atau city car. Berdasarkan pengalaman kami, kita bisa memakai patokan ketinggian air dari trotoar.
Apabila tepi trotoar sudah sejajar dengan permukaan air, maka itu tandanya genangan tingginya di atas garis tepi bawah bumper mobil sedan/city car. Jadi sebaiknya tak memaksakan diri untuk menerobosnya.
Patokan Terobos Genangan Air di Mobil Kecil, Seberapa Tinggi?
Sempat dijelaskan di atas kalau batas aman kita menerobos genangan air yaitu pada tepi bawah bumper depan. Sebab, ada beberapa komponen vital yang posisinya ada di bagian bawah mobil.
Lingkaran merah menggambarkan posisi umum dimana posisi intake nozel berada. Intake nozel yang dipasang di balik spatbor atau bagian bawah bumper dapat dengan mudah menyedot air saat banjir. Jadi, meskipun Anda telah melewati genangan air apalagi yang cukup tinggi, sebaiknya periksa beberapa bagian yang berada di kolong mobil sesegera mungkin.
Penanganan Pasca Lewati Genangan Air, Tindakan Preventif Cegah Kerusakan Mobil
Walau kalian merasa mobil tidak bermasalah usai terobos genangan air, tetap saja perlu melakukan pemeriksaan ke bengkel langganan. Tujuannya, sebagai upaya pencegahan supaya genangan air tak sampai merusak banyak komponen di kolong mobil.
Setelah berkendara melewati banjir, sebaiknya angkat mobil Anda memakai alat hidrolik untuk memeriksa seluruh bagian bawah mobil. Tujuannya melihat apakah ada tanda-tanda kotoran, serpihan, atau kerusakan.
Dalam kasus tertentu, lumpur dapat tersangkut atau tersangkut pada sasis dan komponen suspensi, dalam kasus lain, panel pelindung bagian bawah bodi mobil mungkin terlepas setelah terkena air.
Lantaran musim hujan, kolong mobil akan sering cipratan air bahkan lumpur. Cara yang mudah memeriksanya adalah pergi ke tempat cuci mobil yang memiliki sistem pengangkat mobil hidrolik. Dengan alat hidrolik, kotoran di kolong mobil akan mudah dibersihkan.
Sembari mencuci kolong mobil pakai alat hidrolik, kita bisa sekalian memeriksa bagian kaki-kaki atau roda. Periksa ban dengan cara memutarnya, karena dikhawatirkan ada kerikil tajam atau paku yang tersangkut di sela-sela kembang ban.
Tips Berkendara Mobil Hadapi Genangan Air, Tidak Bisa Asal Geber
Saat kita memutuskan untuk melewati genangan air, perlu cara tersendiri supaya genangan tersebut tidak membahayakan diri sendiri atau kendaraan lain. Berikut ini triknya:
1. Jangan menciptakan gelombang percikan air yang berlebihan. Percikan air yang cukup tinggi berpotensi merusak elektronik sensitif atau memasuki area yang tidak diinginkan.
2. Jaga piringan rem mobil tetap kering. Setelah melewati genangan air, gunakan rem untuk mengeringkan rotor dengan lembut. Kita bisa berkendara sambil sesekali mengocok pedal rem secara berkala dan halus, supaya tidak ada sisa air di rotor, kampas, atau permukaan tromol.
3. Jaga kecepatan berkendara, sebaiknya pelan-pelan saat banyak genangan. Berkendara terlalu cepat akan menyebabkan aquaplaning. Kalau ban sudah tergelincir, bahkan sistem penggerak AWD sekalipun tidak dapat mengoreksi traksi di ban Anda kalau sudah melintir.