Tak cuma dalam industri kendaraan penumpang, industri kendaraan niaga pun punya tren desain tertentu di setiap zaman. Bila sekarang ini bus antar kota banyak yang pakai body super tinggi alias Super High Deck (SHD), dulu di era 80an akhir begitu populer bentuk kapsul. Desain mukanya membulat seperti kapsul dengan alasan mengejar aerodinamika.
Tren bus seperti kapsul ini juga disebut sebagai bus helikopter, karena ada yang moncongnya bulat seperti helikopter. Apapun sebutannya, tren bus ini terbukti bisa bertahan cukup lama, bahkan masih banyak sisa peninggalannya bisa kita lihat hingga awal 2000-an.
Ketika itu, pada dekade pertengahan 1980 hingga 1990-an, karoseri bus mempunyai tren unik dengan model bus yang agak bermoncong. Konsep desainnya mengikuti gaya seperti pesawat. Setelah era bus kapsul berakhir, muncul tren desain bus boxy yang disebut Banteng.
Bus Bergaya Kapsul, Desain Aerodinamis Terinspirasi Pesawat
Bus model kapsul ini pada awalnya dipelopori oleh Karoseri MBM (Magelang Bus Manufacturing). Karena dianggap futuristik dan keren, pada akhirnya kemudian tren tersebut menyebar ke karoseri karoseri besar lain seperti New Armada, ABC, Rahayu Santosa, Malindo dll.
Desain bus model kapsul tidak hanya digunakan big bus saja, tetapi juga medium bus. Karoseri yang paling terkenal dengan bus kapsulnya yaitu rakitan New Armada, ABC, dan Laksana. Metro Mini dan Kopaja termasuk bus medium yang paling banyak pakai desain kapsul untuk wilayah Jakarta.
Desain bus kapsul sangat khas dengan kaca lengkung di depan mirip pesawat. Moncong tersebut kemudian dipadu dengan jendela penumpang super lebar dengan garis tepi bawah yang rendah.
Jenis mesin bus yang menggunakan gaya kapsul ini juga cukup beragam. Ada Mercedes-Benz seri OF (mesin depan) dan OH (mesin belakang) dan Hino AK atau RK.
Tren bus kapsul tidak bertahan lama, hanya sekitar 5 tahunan saja kemudian menghilang. Setelahnya digantikan tren body Banteng di dekade awal 1990-an. Sebagian kecil bus kapsul yang masih bertahan lantas digunakan sebagai bus kelas ekonomi.
Bus Model Banteng, Simbol Kemewahan Era 80-an
Bersamaan dengan era bus kapsul, juga muncul desain bus antar kota yang disebut sebagai model banteng. Desain banteng ini diperkenalkan oleh karoseri German Motor Manufacturing. Karoseri ini bernaung langsung di bawah PT Star Motors Indonesia selaku agen pemegang merek Mercedes-Benz.
Karoseri GMM merupakan karoseri tercanggih dengan berbagai peralatan terlengkap di Indonesia. Wajar saja, mengingat bus yang dirakit pada karoseri GMM dibuat dengan standar Mercedes-Benz Jerman yang memang terkenal ketat dalam quality control. Hasil body buatan karoseri GMM memiliki build quality yang sangat bagus, setingkat di atas karoseri lain yang pembuatannya masih serba manual.
Generasi pertama model banteng banyak dibangun menggunakan chasis Mercedes -Benz OH series. Desain banteng generasi pertama ini dicirikan dengan buritan bus yang menjulang ke atas. Model ini lantas menjadi trendsetter karoseri lain pada era 1980-an. Dimana akhirnya banyak karoseri lain juga yang membuat model sejenis sesuai dengan versi mereka.
Sebutan banteng melekat lantaran bentuknya menyerupai banteng. Bagian depan atapnya sedikit menurun, sementara atap belakangnya naik sedikit, persis banteng yang akan menyeruduk lawannya.
Memasuki era 1990-an, GMM mendesain Banteng lebih kalem dan tegas. Desain Banteng generasi kedua ini atapnya rata sampai ke belakang. improvement banyak dilakukan pada sektor interior dengan penggunaan bahan yang lebih mewah. Selain itu, Banteng generasi kedua juga memiliki fitur modern seperti dipakainya pintu pneumatik alias pintu otomatis.
Banteng generasi kedua ini juga laris manis di pasaran, dan menjadi lambang bus kelas eksekutif di masanya. Desain yang ikonik juga menjadi trend setter bagi dunia karoseri pada masa tersebut.
Banteng generasi kedua garapan Karoseri GMM juga pernah menembus pasar luar negeri. Ini dibuktikan dengan diekspornya model ini ke Hongkong.
Kesimpulan
Era 1980-an ini termasuk periode dimana industri kendaraan komersial seperti bus punya konsep desain yang menarik walau agak monoton. Desain yang ada cenderung seragam mengikuti benerapa model tertentu seperti kapsul atau banteng.
Hal serupa akhirnya terulang pada saat ini, dimana tren bus yang ada biasanya cuma dek tinggi atau super high deck dengan kaca tumpuk dipisahkan oleh bando.