Rencananya akan kembali bertempat di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Hanya saja ada pergeseran waktu penyelenggaraan, dari awalnya 12-22 Mei 2022, mundur menjadi 22-31 Juli 2022, seperti disampaikan Ketua Umum Periklindo, Moeldoko saat mengunjungi IIMS 2022.
"Karena ada perubahan situasi di mana nanti ada cuti Lebaran yang cukup panjang, maka persiapan itu kami pikirkan kembali, sebab akan memengaruhi kesiapan dari kami dan untuk mengoptimalkan kunjungan dari masyarakat," katanya, Jumat (8/4).
Terangnya lagi, sebagai sebuah pameran, nantinya acara yang dinamakan Periklindo Electric Vehicle Show itu akan menjadi panggung peluncuran bagi beberapa produk kendaraan listrik terbaru. Selain itu juga aktivitas pameran teknologi hingga penjualan mobil dan motor tanpa emisi.
"Ada dari MAB akan ada bus, truk sampah listrik dan Metropod yang merupakan angkutan kota dengan kapasitas 9 orang. Pameran ini bukan cuma mobil listrik saja, tetapi juga akan ada vendor-vendor dari ekosistem," terang pria yang juga menjabat Kepala Staf Kepresidenan itu.
Beberapa partisipan akan ikut dalam pameran tersebut meliputi Hyundai, Wuling, Mobil Anak Bangsa, juga beberapa produsen motor listrik. Selain itu juga Periklindo Electric Vehicle Show juga akan menjadi ajang bagi perusahaan bus maupun taksi drone untuk memamerkan teknologinya.
Upaya Popularisasi Kendaraan Listrik ke Masyarakat
Pameran ini akan menjadi yang pertama dihelat oleh asosiasi yang dideklarasi pada tahun lalu. Pembentukannya fokus pada kepentingan para pelaku industri kendaraan listrik tanah air.
Hanya saja pameran khusus kendaraan listrik ini bukan yang pertama. Sebelumnya pada awal 2019 dan akhir 2021 lalu ada pameran sejenis yang diadakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bertajuk Indonesia Electric Motor Show atau IEMS.
Tujuannya untuk mengedukasi dan semakin mempopulerkan perkembangan teknologi kendaraan listrik mulai dari hulu hingga hilir. Pesertanya bukan cuma pabrikan besar, perguruan tinggi juga ikut andil dalam pameran ini, sembari memperlihatkan bahwa anak bangsa juga mampu membuat kendaraan listrik.
Untuk itu Moeldoko yang juga pemilik perusahaan Mobil Anak Bangsa ini mengatakan, perkembangan kendaraan listrik di Indonesia sudah sesuai treknya. Namun perlu ada percepatan lagi akan ekosistem ini bisa segera tercapai.
"Komitmen pemerintah untuk menuju zero emission itu bersungguh-sungguh, kemudian memberik dukungan ke industri mobil listrik melalui Perpres 55. Tetapi tidak cukup di situ, semua menteri bergerak, Menhub dan Marinves bergerak, PLN bergerak, sehingga ekosistem yang terbangun lebih cepat lagi," katanya.