Electric ini punya sosok yang serupa dengan Prius, dengan desain mobil ala sedan, namun dengan bagian kaca
KacaSekarang kita akan bahas soal kaca spion dan kaca belakangnya.
Retractable MirrorFitur terbaru dari Daihatsu Ayla 2020 yang tidak kalah keren yaitu kaca spion yang
Ikuti Jejak Toyota Camry, Daihatsu Altis Bersolek di Tahun 2021Banyak yang belum tahu kalau Daihatsu
Apalagi ketika mengingat Toyota Corolla Altis 2021 yang resmi mengaspal lebih awal di Malaysia.
Yang berubah lagi adalah lis kaca yang tadinya krom sekarang jadi black gloss.
Visibilitas pengemudi dan penumpang juga bertambah berkat perubahan posisi pilar-pilar serta spion.
Persaingan sedan di Indonesia kembali memanas dengan hadirnya All New Toyota Corolla Altis dan Honda
bisa kita lihat dari tren penjualan Toyota Corolla Cross di Thailand yang lebih laris daripada Corolla Altis
Apakah Civic Turbo atau Toyota Corolla Altis yang biaya servisnya rutinnya paling ekonomis?
Fitur ini bisa memberhentikan kaca jendela yang sedang naik apabila ada sesuatu yang menahan kaca.Misalnya
Lampu kabut juga absen.Rumah kaca spion samping juga masih pakai milik Siegra pre-facelift.
(2019)Sebagai mobil sedan mewah, Toyota Corolla Altis berhasil meraih nilai 33,71 dari angka tertinggi
Penuh inovasi, kini Toyota Corolla Altis dengan varian unggulan yakni Toyota Corolla Altis 1.8 GR-Sport
autopro.com.vn, beberapa model baru yang didaftarkan termasuk Toyota Yaris (model AS), Toyota Corolla Altis
berhadapan dengan banyak model sedan B-Class, dan salah satu yang paling utama ialah Toyota Corolla Altis
Tahukah anda pada kaca depan mobil Honda terdapat tanda segitiga kecil?
di segmen sedan, tentunya akan sangat menarik jika membandingkan kedua mobil tersebut.Toyota Corolla Altis
Namun tidak ada salahnya mengetahui arti dari kode pada kaca mobil.Kode Logo Dari Pabrikan Kaca Mobil
harganya.Biaya Servis Toyota Corolla AltisDi pada segmen atau persaingan kelas sedan, Toyota Corolla Altis
Kaca Spion Dalam Toyota Altis MCBC http://t.co/D8ZEboyqlT
Tadi di pintu msk tol pasteur liat altis B 171 TU ancur parah. Kaca blkg & pintu blkg seluruhnya ditambal plastik, spion kanan ga ada —-
Anjrit ini ternyata di depan rumah gue bener2 ga aman, kaca spion mobil altis gue dicuri orang!!
Kena musibah Om. Korban tabrak lari. Spion kanan ditabrak dengan kencang. Sampai menabrak kaca supir dan pecah. Jika ada yg punya kaca dan/atau spion baik baru dan limbah. Mohon diinfo. Altis… https://t.co/PZkKR6R06F
Anda tahu bus Setra ComfortClass 500? Bus Jerman itu tingkat aerodinamika-nya selevel sedan. ,Drag coefficient, hanya 0,33., , Angka ukuran aerodinamika ini sangat rendah. Setara sedan dan lebih bagus dari umumnya SUV. Saya tidak tahu apakah Laksana atau Adiputro pakai itung-itungan drag saat desain bus-bus meraka. Tapi Setra merancang ComfortClass 500 dengan sangat memperhitungkan hambatan udara. Aerodinamika bus, itu mulai berpengaruh pada energi, saat kecepatan di atas 60–70 km per jam. Kalau sepeda motor itu, kecepatan sekitar 22 km/jam, dan mobil biasa sekitar 45 km/jam. Kalau bus, itu tergantung besar kecilnya, antara 60–70 km per jam. , Jadi, dibawah 60 km/jam, aerodinamika bus itu tidak pengaruhi energi yang dibutuhkan atau konsusmsi bahan bakar. Tapi begitu di atas 60 km/jam (atau 70 km/jam untuk bus tingkat), sebagian energi terbuang untuk melawan hambatan udara ini. Hambatan angin terbesar pada bus itu akibat terpaan angin di bagian depan, kaca sampai bumper. Ini sekitar 60–70% hambatan angin. Pemecahannya adalah dilengkungkan, agar angin mengalir dan tidak "pecah" dan menimbulkan pusaran. Tapi kalau depan terlalu landai, mungkin jumlah penumpang akan berkurang. Ini menjadi pertimbangan para perancang karena, pada dasarnya, bus dirancang untuk membawa penumpang sebanyak mungkin, Hambatan yang juga besar adalah bentuk belakang. Kalau bentuknya kotak, akan tercipta pusaran angin dan ini seperti menarik bus ke belakang. Kalau bingung, bayangkan sifat udara itu seperti air. Kapal itu, tak cuma depan, tapi bagian belakang juga tak pernah kotak. Selalu lancip. Kalau bentuknya kotak, pusaran dibelakang akan menahan gerakan dan membuang energi. Selain faktor bentuk depan dan belakang, aerodinamika bus juga dipengaruhi tambahan seperti spion dan antena. Setidaknya, bentuk spion ini mempengaruhi sampai 3% drag coefficient. Itu sebabnya, ada ide untuk mengganti spion dengan kamera. Faktor lain adalah hambatan udara di bagian kaki-kaki. Itu bagian bawah kan tidak karuan, ada gardan, kerangka, dan seterusnya. Paling ideal adalah memasang tutup di bagian bawah, sehingga angin dari depan mengalir lancar ke belakang. Setra (Daimler), mulai merancang ComfortClass 500 sejak 2005. Pada 2007, proyek bus yang aerodinamis ini mulai menemukan bentuknya dan mulai dites di terowongan angin di Belanda—satu-satunya terowongan angin di Eropa yang bisa digunakan mengukur bus ukuran penuh. , Para perancang berusaha sebisa mungkin angin tidak "pecah" yang menciptakan pusaran, yang akan menambah ,drag coefficient,. Pada 2009, para perancang Setra di Daimler terus melakukan penyempurnaan dan akhir 2012 diperkenalkan di publik. Nah, hasilnya, bus ini memiliki bagian depan yang mulus, tonjolan seperti bumper, dibuang, dan kaca lebih melengkung. Lengkungan bahkan sampai atas ban depan, sehingga angin mengalir lebih lancar. Pusaran angin bisa dihindari. Bandingkan dengan seri Setra sebelumnya, ComfortClass S400, tampak bahwa seri 500 itu lebih melengkung. Drag coefficient ,ComfortClass 500 bisa serendah sedan, karena sebenarnya bus itu memiliki kelebihan. Bentuknya sederhana. Beda dengan mobil lain yang banyak tonjolan dan dekikan. Dengan prinsip ini, asal masalah hambatan angin di depan bisa diatasi, peluang memiliki hambatan udara yang kecil akan tercapai. Tapi karena umumnya bus agaknya tidak memasukkan aerodinamika saat merancang, umumnya ,drag coefficient,-nya tinggi, Di atas 0,6., Sedang mobil kan tonjolannya banyak, mulai dari kap sampai kadang jalan udara untuk pendingin mesin. Itu sebabnya, mobil sport — karena banyak tonjolan—hambatan anginnya lebih besar dari sedan biasa. Ferrari itu di kisaran di atas 0,3, sedang mobil seperti Toyota Altis/Corolla, 0,31., Yang mengejutkan, mobil Formula 1 itu hambatan anginnya besar. Drag coefficient setidaknya 0,9. Penyebabnya, karena banyak tonjolan. Paling besar adalah ban yang tidak ditutup. Itu hambatan anginnya sangat besar. Selain itu, masih ditambah sayap agar mobil tidak terbang saat balapan. Bus ,sebenarnya jarang memperhatikan faktor hambatan udara. Beda dengan truk, misalnya. Kita biasa melihat truk dengan tambahan mahkota di atas kepalanya, untuk mengurangi hambatan udara dan membuat bahan bakar lebih hemat. Lihat tambahan atap merah, di atap kabin pengemudi itu. Kalau di Amerika, truk bahkan mulai diberi tambahan seperti buntut, untuk kurangi pusaran angin sehingga hambatan udara berkurang. Buntutnya seperti ini. Saya pernah baca di mana gitu, buntut tambahan itu bisa menghemat bahan bakar sampai 20%. Setra tak cuma bikin bus standar dengan drag coefficient rendah. Bus tingkanya, Setra TopClass 500, juga sangat rendah drag coefficientnya, Hanya 0,35. Ini bus tingkat paling aerodinamis di seluruh dunia. , Terus terang, saya penasaran dengan drag coefficient bus-bus buatan Indonesia. Buatan Laksana itu kan atapnya melengkung, mungkin cukup rendah. Tapi mau tes terowongan angin di mana ya?