Genderang perebutan pasar otomotif kembali ditabuhkan Honda setelah meluncurkan CR-V PHEV pada ajang Beijing Motor Show 2020. Hadirnya line up mobil Hybrid terbaru dari Honda tentu persaingan dengan Toyota yang keduanya sebagai raksasa Perusahaan otomotif asal Jepang semakin memanas.
Honda CR-V menggunakan sistem Plug-in Hybrid atau lebih disebut PHEV. Sedangkan Toyota Corolla Altis HEV sebagai flagship dari varian teranyar dari Corolla Altis. Keduanya sama-sama mengadopsi motor listrik dan ramah lingkungan.
Bicara tentang kendaraan ramah lingkungan yang makin banyak dihadirkan di Indonesia, tak dapat dipungkiri tentu atas dorongan pemerintah Indonesia dalam percepatan kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan.
Bahkan aturan ini didukung dengan keluarnya Pergub DKI Jakarta No 88 Tahun 2019 tentang kendaraan listrik yang bebas terhadap peraturan Ganjil-Genap, kendaraan listrik (sepeda motor dan mobil) mendapatkan insentif untuk pajak dan dibebaskan bea pajak balik nama kendaraan (BBNKB).
Dengan banyaknya keuntungan dalam memiliki kendaraan listrik yang ramah lingkungan, tentu memberikan keuntungan bagi pemilikinya. Namun, sebenarnya apa perbedaan dari PHEV dan HEV pada kendaraan yang saat ini sedang gencar diproduksi oleh pabrikan mobil.
Hybrid Electric Vehicle = HEV
HEV atau Hybrid Electric Vehicle merupakan perpaduan dari dua jenis tenaga penggerak. Dengan kata lain, pada kendaraan HEV terdapat motor listrik dan mesin Konvensional dengan bahan bakar bensin. Jadi meski dianggap kendaraan ramah lingkungan, mobil dengan sistem HEV masih tetapi menggunakan mesin konvensional. Tetapi dengan emisi gas buang lebih baik 60% seperti yang terdapat pada Toyota Corolla Altis Hybrid.
Mobil HEV tidak memerlukan bantuan stasiun pengisian baterai karena dalam pengisian dipeoleh dari hasil kinerja mesin dan juga pengereman. Dapat dipastikan mobil jenis ini sangat hemat dalam mengkonsumsi bahan bakar. Bahkan Toyota Corolla Altis HEV diklaim tingkat keefisiensinya mencapai efisien 70 %.
Teknologi HEV telah dihadirkan Toyota di Indonesia sejak 2009 dengan diawali Toyota Prius Hybrid (namun saat ini ToyotaPrius telah menggunakan sistem PHEV), Toyota Camry Hybrid pada 2012, Alphard Hybrid tahun 2015, Toyota C-HR Hybrid dan Toyota Corolla Altis Hybrid pada 2019.
Plug-in Hybrid = PHEV
Teknologi Plug-in Hybrid merupakan hasil dari pengembangan teknologi hybrid, namun lebih canggih. Walau pada dasarnya, PHEV masih menggabungkan mesin konvensional berbahan bakar bensin dan mesin bertenaga baterai atau listrik yang memiliki kapasitas besar dalam penyimpanan.
Tenaga atau daya dari motor listrik dapat disalurkan tanpa harus menunggu energi yang dihasilkan dari putaran mesin bakar (konvensional). Energi yang terdapat di dalam baterai dapat diperoleh dengan mengisi atau men-charge dari sumber listrik.
Pada dasarnya, sistem Plug-in hybrid terdiri dari dua tipe, yakni Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Extended Range Electric Vehicle (EREVs). Khusus pada PHEV memiliki kemampuan dapat mengatur kerja motor elektrik dan mesin bakar yang disesuaikan keinginan pengemudi. Motor elektrik akan bekerja saat mobil melaju dalam kecepatan rendah.
Sistem Plug-in Hybrid merupakan teknologi yang dibanderol cukup tinggi sehingga harga mobil dengan mengadopsi PHEV masih tergolong lebih mahal dibanding varian serupa. Dan pemilik harus melakukan pengisian bahan bakar minyak dan juga pada baterai mobil.
Dengan penjelasan di atas, Toyota Corolla Altis tipe HEV dan Honda CR-V tipe PHEV memang bukan lawan yang seimbang. Terlebih dengan perbedaaan segmen diantara keduanya dan juga jenis teknologi yang diusungnya. Namun keduanya kendaraan ramah lingkungan yang memiliki kelebihan dalam menjaga kelestarian alam, jadi mobil mana sebagai pilihan anda?