Ban Tubeless Sepeda Motor Sering Kempis? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
Harry · 14 Mar, 2021 13:00
0
0
Dulu ban sepeda motor banyak yang menggunakan jenis tube type alias masih pakai ban dalam. Saat ini justru ban jenis tubeless yang menjadi favorit. Meski pada jenis motor tertentu, masih ada yang menggunakan ban tube type.
Salah satu keunggulan ban tubeless adalah dibuat dengan struktur yang lebih kuat sehingga lebih tahan benturan. Ban tubeless juga dirancang untuk mampu menjaga angin di dalamnya, lebih lama dibandingkan ban dalam.
Maka tak heran jika mayoritas pabrikan sepeda motor saat ini banyak yang menjadikan ban tubeless sebagai standar untuk produknya. Meski ban tube type juga masih digunakan untuk beberapa sepeda motor.
Umumnya ban tubeless ini lebih banyak digunakan untuk motor yang sudah menggunakan pelek casting, atau bisa disebut juga pelek racing. Karena bagian dalam bibir peleknya lebih menggigit dan mampu mencegah udara di dalam ban keluar.
Menggunakan ban tubeless juga relatif minim perawatan, memeriksa tekanan ban tak perlu dilakukan sering-sering. Dan usia pakai ban tubeless ini rata-rata bisa mencapai 1,5 tahun untuk penggunaan normal.
Sebab Ban Tubeless Sering Kempis
Meski begitu ada kalanya ban tubeless tiba-tiba kempis. Dengan kondisi ban yang kurang angin pastinya motor jadi tak nyaman dikendarai dan bisa membahayakan penggunannya.
PT Wahana Makmur Sejati, main dealer sepeda motor Honda Jakarta-Tangerang mengungkapkan beberapa penyebab ban tubeless yang tiba-tiba kempis. Apakah Anda pernah mengalaminya juga? Ternyata ini penyebabnya.
Selain kerapatan antara bibir dalam pelek dan ban tubeless yang digunakan, komponen lain yang berfungsi untuk mencegah keluarnya angin dari dalam ban adalah pentil ban. Seperti diketahui, pentil ban tubeless berbeda dengan pentil ban tube type.
Pentil ban tubeless independen, dan terpasang pada pelek. Pentil ini terbuat dari karet yang pastinya memiliki masa pakai. Baiknya pilih pentil ban tubeless berkualitas bagus dan elastis.
Pentil yang yang kendur juga bisa menyebabkan angin perlahan-lahan keluar. Untuk memeriksanya, bisa teteskan air pada ujung pentil ban tubeless, jika ada gelembung air maka katup pentil tubeless tadi kendur.
Umumnya pentil ban tubeless bawaan dari pabrikan memiliki masa pakai yang sangat lama. Ini lantaran kualitas karet yang digunakan sangat elastis dan juga awet. Jadi jangan asal ganti pentil ban tubeless ya.
Yang namanya berkendara di jalanan, kita tak tahu benda kecil apa yang ada di permukaan jalan. Bisa ada paku, besi kecil, peniti sampai kerikil tajam yang bisa melukai ban.
Benda-benda tersebut bisa melukai tapak ban, dan menimbulkan lubang kecil tak kasat mata. Ada kalanya besi kecil seperti staples menancap dalam dan perlahan-lahan membuat tekanan angin ban berkurang.
Kondisi bocor halus biasanya terasa setelah satu atau dua hari penggunaan sepeda motor. Pengendaranya perlahan akan merasa ban motor kempes setelah digunakan untuk berkendara, meski telah mengisi ulang angin ban.
Baiknya periksa kondisi tapak ban seminggu sekali untuk memastikan tak ada benda asing yang menancap pada ban. Tentu akan repot jika sedang terburu-buru, namun kondisi ban motor ternyata kempis.
3. Debu dan Pasir
Debu dan pasir yang menempel juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab ban tubeless kempis. Butiran pasir atau debu ini biasanya akan mengisi ruang antara ban dan pelek, sehingga menimbulkan celah kecil.
Biasanya terjadi saat tekanan angin ban kurang dari standar atau setelah melintasi permukaan jalan yang berpasir. Efeknya kempisnya memang tidak akan langsung berasa, karena udara akan keluar perlahan-lahan dari dalam ban.
Kondisi pelek bibir pelek yang tak lagi mulus juga bisa jadi penyebab ban tubeless sering kempis. Pada bagian dalam bibir pelek ternyata ada lecet atau goresan yang menimbulkan celah antara pelek dan ban yang dipakai.
Kerusakan pelek ini biasanya terjadi saat proses bongkar-pasang ban, menggunakan alat sederhana seperti pencungkil ban. Ada kemungkinan ujung alat pencungkil menggores sisi dalam bibir pelek.
Jika sudah waktunya ban motor kesayangan diganti, baiknya mencari bengkel yang memiliki alat khusus untuk proses bongkar pasang. Selain lebih cepat, pelek motor juga tidak akan rusak.
Selain itu, ada pula kebocoran karena kondisi pelek yang sudah tak lagi bulat sempurna karena sudah peyang. Biasanya pelek peyang karena terbentur lubang dengan keras, biasanya bibir pelek akan sedikit 'ngangkat' dan menimbulkan celah.
Kesimpulan
Dengan ban tubeless yang tanpa ban dalam, praktis akan lebih kuat dan tahan terhadap kebocoran. Biaya untuk melakukan perawatan seperti mengganti ban dalam dan mengisi ulang angin akan lebih jarang dilakukan.
Namun hal sepele yang disebutkan di atas bisa jadi penyebab ban tubeless tiba-tiba kekurangan tekanan angin. Maka tak ada solusi lain selain memeriksa kondisi ban secara rutin, dan melakukan penggantian ban tubeless motor di bengkel yang punya peralatan memadai.
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil