Beda Karakter Mesin Honda Vario 160 2022 dan Yamaha Aerox 155 2022, Pilih Kalem Atau 'Njengat'?
Fariz · 5 Apr, 2022 16:00
0
0
Honda Vario 160 punya karakter yang lebih kalem dengan top speed tinggi
Yamaha Aerox 155 punya tenaga lebih 'njengat' saat rolling start
Honda Vario 160 2022 hadir dengan suguhan fitur baru yang melengkapi desain bodinya yang kini lebih gambot. Seperti adanya penyematan fitur Anti-lock Braking System (ABS) single channel di varian ABS.
Varian ini juga menggunakan cakram di rem belakang, sedangkan tipe Combi Brake System (CBS) masih menggunakan tipe tromol. Berikutnya ada keyless yang terintegrasi anti-theft system dan answer back system.
Mesin Honda Vario 160 2022
Yang tidak kalah penting adalah penggunaan mesin baru dengan kapasitas murni 156,9 cc berkat penggunaan diameter piston 60 mm dan panjang langkah 55,5 mm. Perbandingan kompresi yang digunakan cukup tinggi, mencapai 12:1.
Klaim tenaga maksimalnya mencapai 15,4 ps di 8.500 rpm dan torsi 13,8 Nm pada 7.000 rpm. Spesifikasi mesinnya bisa dibilang bejaban dengan salah satu sport scooter dari pabrikan Yamaha, yaitu Yamaha Aerox 155.
Desain sporty yang diusung Yamaha Aerox 155 sebanding dengan mesin yang digunakannya, bahkan sempat menjadi matic dengan power to weight ratio terbaik di kelasnya. Punya kapasitas mesin 155,1 cc yang didapat dari kombinasi diameter piston 58 mm dan panjang langkah 58,7 mm.
Perbandingan kompresinya 11,6:1 dengan klaim tenaga maksimal 15,3 ps di 8.000 rpm dan torsi maksimal 13,9 nm pada 6.500 rpm. Salah satu fitur unggulannya ada VVA (Variable Valve Actuation) yang membuat ‘muntahan’ tenaganya lebih merata.
Baik Honda Vario 160 atau Yamaha Aerox 155 sudah dibekali pendingin cairan alias radiator untuk menjaga suhu mesin tetap stabil. Sebelumnya sudah dibahas mengenai hasil torehan akselerasi dari keduanya yang diukur menggunakan Racebox berbasis GPS.
Hampir seluruh parameter dikuasai oleh Honda Vario 160 dan ada beberapa parameter yang terbilang tipis. Unggulnya Honda Vario 160 dalam berakselerasi salah satunya karena memiliki bobot yang lebih ringan, antara varian ABS kedua motor tersebut punya beda berat delapan kilogram.
Lantas bagaimana ketika diadu dalam keadaan rolling start di kecepatan 40 km/jam dan 60 km/jam? Ternyata Yamaha Aerox 155 bisa menunjukan taringnya! Beda saat start posisi diam yang langsung tertinggal oleh Honda Vario 160.
Selain bobot yang lebih ringan, perbedaan kedua karakter mesin pun jadi salah satu faktor pula yang membuat akselerasi keduanya berbeda. Konfigurasi diameter piston dan panjang langkah yang overbore membuat Honda Vario 160 lebih kuat di putaran atas.
Namun racikan CVT yang disuguhkan justru membuat Honda Vario 160 lebih kalem, mesin dibuat bermain di putaran rendah dan tidak langsung ‘menjerit’ ketika gas dibuka. Keunggulannya tentu saja penggunaan bahan bakar yang lebih efisien, namun sedikit lagging ketika gas dibuka secara mendadak.
Sedangkan karakter yang disuguhkan Yamaha Aerox 155 lebih kuat saat rolling start, diameter piston dan panjang langkah yang digunakan terbilang square, tentu punya tenaga yang lebih merata.
Namun bukan itu saja penentu tenaganya, karena ada VVA dan racikan CVT yang membuat Yamaha Aerox 155 ‘menjerit’ ketika gas dibuka. Ini membuat pacuan Yamaha itu sempat unggul beberapa saat di depan.
Saat digunakan rolling start mesin yang ‘menjerit’ tersebut menjadi lebih bertenaga saat meluncur, itu karena rpm mesin sudah mendekati peak power. Jadi tidak butuh kecepatan tinggi untuk mencapai peak power mesin tersebut.
Maka wajar kalau impresi Yamaha Aerox 155 lebih enak diajak untuk menyalip, motor akan terasa lebih menghentak. Namun tenaga di putaran atas jadi tidak terlalu istimewa karena grafik tenaga yang sudah mulai melandai.
Kekurangan lainnya akan sedikit delay saat start posisi berhenti, karena mesin butuh ‘jeritan’ rpm lebih tinggi terlebih dulu untuk berjalan. Mesin yang lebih ‘jerit’ juga berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar yang kurang efisien.