Hal ini pun sempat ramai saat momen lilbur Lebaran kemarin, dengan menunjukkan beberapa motor matic berasap dari area CVT.
Juga ada beberapa motor yang dibongkar area CVT-nya di pinggir jalan. Kejadian seperti ini sering terlihat saat momen liburan seperti kemarin.
Asap yang keluar dari CVT ini biasanya dibarengi juga dengan bau hangus khas, kalau yang tinggal di pegunungan atau perbukitan pasti tidak asing dengan aroma tersebut.
Penyebab CVT Motor Berasap
Asap yang timbul dari area CVT ketika motor matic dipaksa menaklukan tanjakan berasal dari gesekan kampas kopling dengan mangkok kopling, atau biasa dikenal dengan kopling angus.
Gesekan yang terus menerus akan mengakibatkan panas pada kedua komponen tersebut.
Selanjutnya akan timbul gejala kopling selip dan yang terparah tentu hasil gesekan panas tersebut akan menghasilkan asap.
Biasanya banyak yang menahan motor saat menanjak dengan membuka gas, tentunya perilaku tersebut membuat kampas kopling dan mangkok kopling terus bergesekan.
"Padahal pas berhenti di tanjakan ya tutup gas saja, tahan motor pakai rem. Kalau mau jalan baru buka gas dan lepas remnya," kata Erik Basalmah, Kepala Bengkel Yamaha Harapan Motor Depok.
"Orang-orang biasanya nahan gas tapi sambil ngerem dan berhenti di tanjakan, itu salahnya makanya CVT bisa ngebul," tambahnya.
Kalau sudah begini, tak peduli merek dan model motornya, mau Yamaha Mio atau Yamaha XMax sekalipun bisa berasap dari area CVT.
Lantas kenapa asap ini tidak timbul ketika kasus yang sama terjadi pada motor tipe manual atau semi manual? Karena kedua motor ini menggunakan sistem kopling berbeda.
Motor manual atau semi manual yang mana koplingnya terendam oleh oli atau biasa dikenal kopling basah sehingga tidak akan menimbulkan asap.
Hanya akan membuat kualitas oli menjadi menurun sehingga disarankan untuk segera mengganti oli mesin.
Efek Negatifnya
Setelah terjadi momen CVT berasap, hal pertama yang bisa langsung terlihat adalah warna dari mangkok kopling yang awalnya hitam atau abu-abu akan berubah menjadi pelangi.
Warna pelangi tersebut merupakan warna alami hasil dari tingkat panas yang sangat tinggi, gesekan kampas kopling dengan mangkok kopling.
Panas berlebih tersebut bisa menyebabkan beberapa masalah setelahnya, yang umum terjadi motor menjadi gredek atau bergetar ketika baru memulai jalan dari posisi berhenti.
Gredek ini timbul karena komponen mangkok kopling yang mengalami perubahan bentuk akibat suhu panas yang terlalu tinggi tersebut atau biasa dikenal peang.
Kalau sudah begini mau tak mau harus keluar kocek lebih untuk mengganti komponen kampas kopling dan rumah koplingnya.