Yang paling membedakan dari motor ini tentu saja konsep dan tampilannya, bukan lagi mengusung gaya motor balap fairing klasik tapi kali ini pakai konsep mini scrambler.
Paling terlihat tentu saja dari hilangnya half fairing yang digantikan oleh shroud minimalis yang membuatnya lebih gondrong.
Dan lampu utama yang terpasang pada segitiga, dengan begitu sorot lampu mengikuti ke mana setang berbelok.
Perbedaan lain yang bisa dilihat ada pada penggunaan ban, tetap pakai lingkar 12 inci tapi kali ini dengan pattern dual purpose, artinya bisa melahap jalur on road dan juga jalur off road ringan.
Kesan scrambler dipertegas dengan letak sepatbor depan yang tinggi karena terpasang pada segitiga.
Lalu ada cover shock untuk melindungi as suspensi depan upside down dari lemparan kotoran dari ban.
Posisi berkendara turut berbeda berkat adanya penggunaan setang pipa dengan lekuk serta posisi cukup tinggi.
Ini membuat posisi badan pengendara lebih tegap dan santai, tidak merunduk sporty seperti Papio XO-1 dengan setang jepitnya.
Ada juga perbedaan pada jok, karena Papio XO-2 pakai model jok sambung antara pengendara dan pembonceng, busanya juga cukup tebal lengkap dengan behel atau pegangan pembonceng di belakang.
Untuk sektor mesin tidak ada perubahan, tetap pakai mesin 1 silinder tegak 126 cc hasil dari kombinasi diameter piston 57 mm dan panjang langkah 49,4 mm.
Hasilnya memiliki klaim tenaga maksimal 9,5 ps di 8.250 rpm dan torsi maksimal 9,2 Nm pada 6.500 rpm.
Gimana? Cukup menarik dipinang untuk transportasi jarak dekat atau sekadar sunmori bersama komunitas gak nih?
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17