Paling mencolok, tentu saja penggunaan velg berukuran 12 inci dengan balutan ban depan 100/90 dan belakang 110/90. Terapan ini membuat kaki-kakinya terlihat lebih bulky.
Tak hanya itu, motor ini juga mempertahankan naked handlebar atau stang telanjang bak sebuah tunggangan adventure.
"Penggunaan ban BeAT Street ini menyesuaikan namanya, bukan dipakai offroad, tapi motor ini cocok untuk orang-orang yang menginginkan karakter berbeda dari BeAT biasa," ungkap Technical Training PT AHM Sarwono Edhi saat ditemui beberapa waktu lalu.
Sedang untuk lampu indikatornya ada untuk lampu sein, MIL, ECO dan tambahan indikator aki dan indikator alarm.
BeAT Street juga sudah memiliki fitur Power Outlet dan juga kunci kontak masih menggunakan pengaman magnet, serta alarm untuk tetap memberikan rasa aman.
Honda BeAT Street mengusung mesin 4-tak, SOHC 2 katup, pendingin Udara dengan injeksi bahan bakar PGM-FI, berkapasitas 109,5 cc.
Di atas kertas, motor matik ini mampu menyemburkan tenaga 9 PS pada 7.500 rpm, dan torsi 9,2 Nm di 6.000 rpm.
Pesaing Honda BeAT Street
Jika melihat dari bentuk Honda BeAT Street, maka untuk kompetitornya adalah Suzuki Nex Crossover dan Yamaha X-Ride.
Untuk keunggulan keduanya, sebagai berikut:
Suzuki Nex Crossover
Sekilas Suzuki Nex Crossover memang cocok jadi pesaing BeAT Street, melalui penggunaan stang telanjangnya.
Hanya saja, untuk bannya berjenis dual purpose yang cocok dipakai untuk di jalanan aspal maupun tanah bebatuan.
Suzuki Nex Crossover masih menggunakan bohlam halogen pada lampu-lampu.
Motor matik ini masih kunci kontak berpengaman magnet, dan untuk menyalakan mesin menggunakan tombol starter berteknologi Easy Start System
Panel motor matik ini sudah full digital dengan berbagai informasi basic.
Pada konsol penyimpanan di bawah kiri setang, terdapat USB port untuk mengisi daya smartphone.
Yamaha X-Ride
Lawan Honda BeAT lainnya adalah Yamaha X-Ride yang memiliki tampilan tak jauh berbeda dengan Suzuki Nex Crossover.
Yamaha X-Ride memiliki konsep grafis dengan stripe garis-garis bersilangan (sharp edge) dan tentu saja stang telajang.
Untuk bagian ban masih menggunakan ban tubeless dengan tapak lebar tapi bukan dual purpose alias ban aspal.
Motor ini masih menggunakan panel instrumen digital, namun beberapa indikator masih analog seperti speedometer.
Beberapa hal yang membuat X-Ride lebih menarik, seperti lampu hazard, lampu utama LED DRL hingga Answer Back System.
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.