Jangan Dicuekin, Sokbreker Belakang Bocor Jadi Biang Bermacam Masalah!
Ilham · 8 Mar, 2022 16:30
0
0
Sokbreker belakang bocor berpengaruh ke kesehatan tulang.
Bisa bikin biaya perbaikan lebih besar.
Karena soal biaya atau sekadar belum sempat mengganti, kerap jadi alasan pengendara motor masih mengandalkan sokbreker belakang yang bocor di tunggangannya. Kondisi sok bocor sendiri bisa dilihat dari adanya rembesan oli di sekitarnya.
Padahal ada banyak potensi bahaya dan kerusakan dengan biaya yang lebih besar mengintainya. Pasalnya, peran sokbreker belakang terbilang besar, bukan sekadar menunjang kenyamanan berkendara, tapi juga turut menyokong beban dari motor tersebut.
Kerusakan yang disebabkan oleh penggunaan sokbreker belakang bocor terbilang beragam. Mulai dari komponen motor, hingga ke tubuh pengendaranya.
Dampak negatif yang bisa didapat dari penggunaan sokbreker belakang bocor ternyata dialami oleh tubuh pengendara. Apalagi jika motor tersebut dipakai di jalan jelek atau bergelombang.
Karena penggunaan sok mati atau rusak membuat tumpuan tulang hanya disokong oleh jok, ban dan per saja. Hal tersebut bisa membuat syaraf terjepit, sakit pinggang hingga ke tulang ekor. Duh!
Merusak Bodi Motor
Penggunaan sokbreker belakang rusak pun bisa merembet ke komponen lain di motor. Salah satunya bisa membuat bodi motor pecah-pecah.
Hal ini disebabkan peredaman yang tidak optimal dari sokbreker belakang tersebut membuatnya bantingannya lebih keras. Kondisi tersebut membuat bodi mengalami guncangan lebih besar dari saat normal.
Harga komponen bodi yang pecah, justru bisa untuk membeli sokbreker belakang. Jadi tidak perlu sampai keluar uang dua kali.
Memang kasus ini terbilang jarang. Tapi bukan berarti mustahil terjadi. Sebab walau peranti CVT terbilang kuat, karena berbahan logam.
Tapi jika dipakai berkendara dalam medan berat, ditambah sokbreker bocor yang didiamkan dalam jangka waktu panjang, maka akan ada potensi keretakan di bagian crankcase. Selanjutnya, retakan tersebut membesar dan berakhir dengan patahnya komponen tersebut.
Seperti dialami Mochammad Rosid yang mengunggah foto kondisi mesin skuter matic yang sudah terbelah. "Kasus lebih mengerikan, punya konsumen malah patah karena sok belakang mati," tulisnya di akun Facebook Bekakas.
Solusinya, kata Rosid yakni dengan mengganti crankcase. Karena akan beresiko jika diakali dengan cara mengelas. Serta ribet pengerjaannya karena harus memindahkan posisi nomor mesin. Ini pun jarang ada bengkel yang mau melakukannya.