Kopling Motor Gampang Selip? Bisa Jadi Karena Hal Berikut Ini!
Ilham · 21 Agu, 2022 10:00
0
0
Sering menggantung kopling bisa jadi penyebab.
Setelan jarak main tuas kopling ikut berpengaruh.
Di motor bertransmisi manual, tenaga mesin bisa tersalur sempurna jika kinerja peranti kopling optimal. Sebaliknya, tarikan motor pun bisa jadi terganggu saat kondisi kopling selip. Kopling manual terdiri dari beberapa komponen.
Mulai dari kampas hingga rumah kopling. Secara umum, kopling inilah yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung tenaga atau putaran dari mesin ke transmisi.
Dalam kondisi optimal, kopling membantu agar perpindahan gigi menjadi halus. Di mana selanjutnya putaran tersebut akan diteruskan ke sistem gerak roda yang biasanya dihubungkan oleh rantai.
Masalah yang membuat selip kopling paling umum adalah keausan di kampas koplingnya. Padahal rata-rata interval pemakaian kampas kopling sekitar 15.000-20.000 Km, atau sekitar 2 tahun dalam pemakaian normal.
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan usia pakai kampas kopling lebih cepat aus. Diantaranya cara berkendara yang brutal dan agresif.
Seperti seringnya buka-tutup kopling sambil menghentak-hentakkan tuas gas. Lalu menggantung tuas kopling atau berkendara dengan setengah kopling juga kerap jadi kebiasaan saat melaju di kemacetan.
Sebaiknya, untuk jeda berhenti lebih dari 1 menit, sebaiknya tuas kopling dibiarkan saja. Lebih baik posisi gigi dinetralkan. Baru ketika akan jalan, kembali menarik tuas kopling dan masukan gigi.
Setelan Kopling Terlalu Rapat
Tidak hanya cara berkendara, penyebab lain yang membuat kampas kopling sering aus juga kerap diakibatkan karena setelannya yang kelewat rapat. Secara kenyamanan, setelan kopling rapat membuat perpindahan gigi makin cepat dan responsif.
Tapi resikonya Anda harus terus menekan tuas kopling saat kecepatan rendah. Sehingga hal ini yang membuat kampas kopling sering aus. Dalam mengejar kenyamanan dan usia pakai, sebaiknya jarak bebas tuas kopling diatur sekitar 1,5-2 cm saja.
Untuk motor manual, pelumas kopling menjadi satu dengan mesin. Sehingga usia pakainya pun bergantung pada rutinnya mengganti oli mesin.
Selain itu, gunakan oli mesin sesuai standard yang direkomendasikan oleh pabrikan. Kemudian lakukan penyetelan pada tuas kopling secara rutin. Cek kondisi final gear, jika mengalami keausan segera ganti, lebih baik lakukanlah pergantian satu set.