Motor Matic Habis Terobos Banjir, Langsung Cek Bagian Ini!
Fariz · 5 Des, 2022 17:00
0
0
Motor tipe matic bisa selip ketika menerobos banjir terlalu dalam.
Harus ada pengecekan beberapa komponen setelah menerobos banjir.
Belakangan ini Indonesia tengah dilanda hujan dengan intensitas yang cukup deras. Maka tidak heran bisa menyebabkan genangan air hingga banjir di beberapa jalan, tidak jarang banyak pengendara sepeda motor yang nekat menerobos kondisi tersebut.
Tidak hanya motor tipe bebek atau sport, para pengguna motor tipe matic juga kerap menerobos hujan hingga banjir. Yang perlu diingat adalah adanya batas maksimal seberapa tinggi genangan air yang bisa diterjang oleh motor matic.
Pasalnya motor ini menggunakan sistem transmisi CVT yang bisa menyebabkan kopling selip akibat masuknya air ke ruang CVT. Perawatan pasca melewati hujan dan banjir juga perlu diperhatikan. Tujuannya untuk memastikan tiap komponen sepeda motor tetap bekerja optimal dan meminimalisir kerusakan.
Karena bertransmisi matic, maka penerus dayanya menggunakan CVT (Continous Variable Transmission), area ini patut menjadi perhatian lebih ketika usai menerjang hujan terutama banjir.
“Batas maksimal tinggi banjir untuk area CVT adalah 35 cm, jangan paksakan kalau lebih dari itu,” ucap Titut Winarto kepala mekanik Honda Wahana Kalimalang, Jakarta Timur.
Bagian ini harus kering bersih dari DOA, DOA yang dimaksud ternyata merupakan singkatan yang bisa merusak atau mengganggu area CVT. “Jangan ada DOA di bagian CVT, yaitu Debu Oli dan Air, karena bisa membuat selip saat berakselerasi,” lanjut Titut sapaannya.
Air hujan yang masuk ke area CVT bisa menimbulkan kerak sedangkan debu membuat abrasi. Setelah membersihkan seluruh part CVT jangan lupa beri grease agar perputaran pulley lancar. Bersihkan dan cuci juga filter CVT karena air hujan akan membuat part ini menjadi sangat kotor.
Kalau saat menerjang banjir hingga CVT penuh dengan air sebaiknya jangan nyalakan mesin, “Dorong lalu cari tempat aman. Diamkan 10 - 15 menit sambil membuka drain pipe di bawah CVT, lalu hidupkan mesin sampai area CVT kering,” sambungnya.
Oli Mesin
Setelah itu cek pelumasan mesin. Selain oli mesin, harus cek juga oli transmisi yang berada di dekat CVT.
“Cek oli mesin dan oli gardan bisa melihat dari stick tutup olinya, kalau berwarna putih berarti oli sudah bercampur dengan air,” ucap Fajar Jaya Sukmana dari bengkel FJR.
Kalau benar ada air di dalam ruang pelumasan sebaiknya segera kuras oli. Karena air dalam ruang mesin dapat menyebabkan korosi pada permukaan logam ini dapat mempercepat kerusakan komponen.
Selain itu air juga bisa merusak bahan aditif pelumas, kandungan air di dalam pelumas akan melarutkan, menggumpalkan, dan bahkan dapat mengubah bahan aditif pelumas menjadi larutan asam yang berbahaya bagi logam.
Air di dalam pelumas juga dapat menghalangi laju aliran minyak pelumas yang disirkulasi. “Tapi mungkin jarang air masuk ke ruang mesin karena letaknya sempit dan punya lubang hawa mesin di tutup gigi sentrik atau di tutup kepala silider. Kecuali sampai terendam berhari - hari,” lanjut Fajar.
Kelistrikan
Tidak hanya area mesin saja namun area kelistrikan juga perlu diperhatikan, “Jangan sampai ada air pada tiap sambungan soket, apalagi untuk motor injeksi. Jangan sampai nge-ground,” wanti Titut.
Cara membersihkan air pada soket bisa dengan melepas soket terlebih dahulu. Setelah itu bisa ditiup atau menggunakan angin dari kompresor.
Pengereman
Bagian ini juga perlu diperhatikan setelah menerjang derasnya hujan, jangan sampai kondisi rem yang kurang baik bisa menyebabkan kecelakaan setelah hujan akibat tidak bisa menghentikan laju dengan optimal.
“Seperti rem belakang tromol biasanya air hujan akan masuk. Air hujan mengandung minyak dan kotoran yang akan membuat kinerja rem menjadi tidak maksimal,” ujar Titut yang tinggal di bilangan Pasar Gembrong, Jakarta Timur ini.
Rem depan juga harus dibersihkan. Dengan membersihkan piston kalipernya menggunakan sikat kawat, lalu lumasi karet sil yang menyatu dengan bracket kaliper agar tidak seret dan macet.
Pelumasan
Tidak lupa juga untuk melumasi beberapa bagian agar kerjanya tetap lancar. Seperti kabel gas, melakukannya bisa dengan membuka setelan kabel gas yang ada di bawah batok lampu. “Buka setelan gas lalu semprot menggunakan lubricant sambil memainkan gas agar cairan merata dan turun,” lanjut Fajar yang berpostur kurus ini.
Lumasi juga bagian lain seperti standar samping dan tengah karena bagian ini punya kontak langsung dengan air hujan dan kotoran karena letaknya berada di bawah.
Kunci kontak juga perlu dilumasi karena biasanya kotoran air hujan dan debu lebih cepat menumpuk saat musim hujan seperti ini. Kalau kotoran sudah menumpuk, proses memasukan dan memutar kunci kontak jadi terganggu.
Untuk pelumasannya tetap sama dengan menggunakan cairan lubricant yang banyak beredar di pasaran dan toko onderdil.