Pentingnya Motor Lakukan Servis 10.000 Km, Banyak Komponen yang Harus Diperiksa!
Fariz · 31 Jan, 2023 11:00
0
0
Cek area kaki-kaki agar tetap aman dan nyaman dikendarai.
Area CVT dibersihkan dan dicek kondisi komponennya.
Servis motor wajib dilakukan untuk menjaga kondisi motor selalu prima, termasuk servis rutin 10.000 km. Ya karena sebagus dan sebaik apapun pabrikan membuat motor, kalau tak dibarengi perawatan berkala, akan membuatnya cepat rusak atau mengalami penurunan performa.
Apalagi jika sepeda motor tersebut digunakan setiap hari dan termasuk motor pekerja. Karenanya tiap pabrikan selalu memberikan buku panduan servis berkala, yang didapatkan setiap membeli motor.
Buku tersebut berisi panduan jadwal rutin servis berkala dan komponen apa saja yang perlu dicek atau diganti di tiap kilometernya. Tiap sepeda motor juga memiliki interval servis berkala yang berbeda, tergantung tipe dan kapasitas mesin.
Bagi kalian para pemilik sepeda motor yang baru saja akan menyentuh odometer 10.000 km, jangan lupa melakukan pengecekan agar performa motor tetap terjaga dan tetap nyaman digunakan. Karena banyak komponen yang harus dicek.
“Konsumen terkadang melupakan manfaat dari KSG (Kupon Servis Gratis) 4 ini. Padahal, pada 10.000 km ada banyak komponen yang perlu pemeriksaan agar tetap nyaman dikendarai,” papar Tri Cahyo Pramono, Koordinator Area Service Department Yamaha DDS 3 (Jawa Tengah – Yogyakarta).
Sistem Kemudi & Kaki-Kaki
Karena odometer sudah cukup tinggi, sistem kemudi dan kaki-kaki bisa jadi hal yang perlu diperhatikan. Pertama mengecek bearing kemudi atau komstir, sudah terasa oblak atau belum ketika melewati jalan tidak rata.
Kemudian cek bearing roda, pastikan roda tidak oblak dan bisa berputar sempurna agar tidak membahayakan pengendaranya. Yang tidak kalah pentingnya adalah pemeriksaan front fork atau shock depan dan shock belakang.
“Selain karena kondisi jalan yang tidak semuanya mulus, lagi-lagi kebiasaan konsumen yang terkadang seringkali melakukan berbagai manuver seperti rem mendadak dengan mengandalkan rem depan jelas memberikan beban yang berlebih kepada kerja shock depan," lanjut Tri.
“Standar samping juga perlu pengecekan, hal ini tidak terlepas dari faktor kebiasaan konsumen yang senantiasa duduk di atas sepeda motor pada posisi miring dengan mengandalkan kekuatan standar samping,” bebernya lagi.
Cara paling mudah untuk mengetahui kerusakan pada suspensi depan atau belakang adalah dengan melihat dan memegang as suspensi. Jika dipegang terasa licin, itu berarti ada kebocoran oli akibat seal yang sudah keras atau sobek.
Cek & Bersihkan
Berikutnya bisa melakukan pengecekan simpel, dengan memastikan seluruh fungsi lampu-lampu dan sakelar bekerja normal. Cukup nyalakan semua sakelar dan lihat apakah berfungsi atau tidak.
Untuk sektor mesin, pengecekan dan pembersihan bisa dimulai dengan busi. Setelah busi dibersihkan, setel kembali celah busi agar optimal. Dilanjut dengan memeriksa dan membersihkan selang saringan udara serta elemen saringan udara.
Di odometer ini juga disarankan untuk membersihkan dan mengecek kondisi komponen pada CVT. Jika ditemukan komponen yang mulai tidak bagus, maka disarankan diganti, diakhiri dengan pelumasan grease pada as pulley.
Kemudian melakukan pengecekan saluran bahan bakar, fuel injection, sistem pembuangan dan diagnostic tool. Dari sisi pengapian perlunya pengecekan voltase aki. Lalu pengecekan rem depan dan belakang, apabila sudah mencapai batas pemakaian maka perlu diganti.
"Hal lain yang perlu dilakukan pemeriksaan adalah fungsi V-belt mengalami kerusakan atau keausan. Apabila rusak atau sudah aus, disarankan agar diganti. Agar tidak terdengar bunyi-bunyi aneh di motor, maka perlunya dilumasi komponen-komponen yang bergerak. Sementara oli mesin dipastikan harus diganti," wantinya.
"Selain hal di atas, melakukan perawatan rutin setiap kelipatan 3.000 km atau 3 bulan adalah salah satu syarat supaya garansi tetap berlaku. Dan apabila konsumen senantiasa mengikuti petunjuk di buku servis, akan mendukung kondisi motor tetap nyaman dikendarai,” tutupnya.