Meski harganya lebih mahal stok Vivo Revvo 90 tetap disukai, meski sebelumnya ada Revvo 89 namun sudah tak lagi dijual.
Kini Vivo Revvo 90 yang mengikuti harga minyak dunia bergerak fluktuatif, harganya kini di atas Rp 12.000 per liter.
Dan dengan angka oktan yang sama serta menjadi jenis bahan bakar yang banyak dipakai, apakah benar kualitas dan kinerja Pertalite jauh lebih buruk dari Revvo 90?
Tenaga diukur dari roda belakang.
Diuji Pakai Mesin Dyno
Pengetesan menggunakan 2 unit Yamaha Fazzio yang masih sama-sama gress, dan pinjaman dari Yamaha Indonesia.
Kondisi motor tentunya full standar, sehingga pas untuk menguji bahan bakar kali ini.
Mesin dyno yang dipakai adalah Dynomite milik Ultraspeed di Gading Serpong, Tangerang.
Pengujian dilakukan sampai lima kali running, hingga motor benar-benar lemas.
Grafik perbandingan Pertalite (garis tipis) dan Revvo 90 (garis tebal).
Tentunya data tenaga dan torsi terbaik yang diambil, dari masing-masing unit yang menggunakan Pertalite dan Revvo 90. Dan hasilnya?
Ternyata Pertalite unggul dari Revvo 90 nih, baik dari tenaga dan juga torsi. Meski sebenarnya perbedaannya tak begitu besar angkanya, masih nol koma sekian.
Yamaha Fazzio yang pakai Pertalite mampu mencatatkan tenaga 6,049 PS @4.515 rpm dengan torsi sebesar 9,4 Nm @4.515 rpm.
Lalu unit yang pakai Revvo 90, mencatatkan tenaga 5,83 PS @4.807 rpm serta torsi 8,6 Nm @4.644 rpm.
Mesin dyno pakai Dynomite.
Ada selisih tenaga 0,219 PS serta torsi beda 0,8 Nm. Lumayan ya?
Dari grafik dyno pun BBM Pertamina tersebut memang lebih unggul, dengan garis yang selalu ada di atas Revvo 90.
Karena harganya paling murah, antrian Pertalite di SPBU Pertamina jadi yang paling panjang.
Hal ini pula yang membuat bikers banyak beralih ke Pertamax atau SPBU swasta yang antriannya lebih sedikit.
Malah kini ada kabar jika pembelian Pertalite akan dibatasi, sehingga tak semua masyarakat bisa menikmatinya.
Misalnya untuk motor bermesin 250 cc jelas akan dilarang, toh secara spesifikasi mesin memang tak dianjurkan pakai oktan 90.
Hal ini diatur dalam pasal 3 (2) tentang BBM Khusus Penugasan atau BBM Bersubsidi, nantinya motor dengan kapasitas mesin 150 cc ke atas bakal dilarang minum Pertalite.
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil