Untuk Elettrica mengusung desain dari Vespa Primaverayang khas, ini bisa dilihat dari penggunaan desain lampu utama model bulat yang berisikan LED.
Desain pelek dan juga lingkar peleknya sama seperti Primavera generasi awal, yang mana menggunakan lingkar pelek 12 inci.
Di depan dibalut ban 110/70-12, sedangkan belakang lingkar pelek 11 inci dengan ukuran ban 120/70-11.
Untuk memberi tanda kalau ini merupakan varian listrik, Vespa Elettrica dibalut dengan warna Azzurro Elettrico dan ada sentuhan warna biru di beberapa detail komponennya.
Seperti pada bibir pelek, lis bodi, sirip pada horn cover, juga pada lis serta benang jahit di joknya.
Fitur & Teknologi Vespa Eletrrica
Di area setang bisa langsung terlihat juga kalau Vespa listrik ini menggunakan layar TFT berwarna ukuran 4,3 inci untuk spidometernya.
Ketika dihidupkan maka akan ada opening screen dengan siluet Vespa, kemudian ada beberapa rangkaian informasi yang bisa dilihat dengan mudah.
Seperti ada informasi jam, suhu sekitar, speed meter, range, drive bar, power bar, kapasitas baterai.
Odometer, trip meter, trip time, max speed, average speed, consumption Wh/km real time, regenerative brake status, dan menu setting.
Spidometer ini juga dilengkapi fitur MIA sehingga bisa terkoneksi dengan smartphone juga intercom melalui sambungan Bluetooth.
Dengan begitu bisa menampilkan notifikasi dan juga melihat status motor melalui aplikasi Vespa.
Latar belakang spidometer ini juga memiliki 2 warna yang bisa diganti secara manual sesuai selera atau secara otomatis.
Latarnya putih ketika suasana sekitar cerah dan latar spidometer menjadi warna hitam saat kondisi sekitar terdeteksi gelap agar tidak menyilaukan pengendara.
Yang unik Vespa Elettrica memiliki fitur buzzer dari yang bisa diatur dari menu setting-nya, bisa hidup mulai dari kecepatan 0 km/jam atau maksimal bisa hidup mulai dari 40 km/jam.
Ketika fitur ini aktif maka suara beeper yang cukup nyaring akan berbunyi seperti suara truk sedang mundur.
Fitur ini berguna agar pengendara sekitar lebih aware dengan keberadaan Vespa Elettrica, pasalnya motor listrik tidak mengeluarkan suara.
Meski dengan bentuk yang sama tapi saklar kanan Elettrica punya fungsi yang berbeda, paling atas justru berwarna merah yang tugasnya sebagai engine cut off.
Di bawahnya ada control button untuk mengganti informasi spidometer juga masuk menu setting.
Lalu di bawahnya terdapat tombol bertuliskan MAP, ini tombol untuk mengganti mapping dari power modes pada Vespa Elettrica.
Kalau saklar kiri sih tidak banyak berbeda, tetap ada low beam juga high beam, sein, dan juga klakson.
Kunci kontaknya juga sama seperti varian Vespa lain, tanpa penutup magnet tapi dibekali chip immobilizer pada kuncinya, lalu ada remot tambahan untuk bike finder juga pembuka jok.
Untuk membuka jok juga bisa menggunakan tombol yang di sebelah kunci kontak, sedangkan untuk membuka glove box bisa dengan menekan kunci kontak.
Di dalam glove box terdapat kantung yang bisa dimanfaatkan untuk menaruh sarung tangan juga smartphone, karena terdapat power outlet dengan soket model type-A.
Di bawah joknya juga tidak banyak perbedaan kalau dibandingkan dengan Vespa bermesin konvensional, karena tetap ada bagasi yang cukup dalam dan bisa dilepas seperti ember.
Yang membedakan adalah adanya baterai utama tepat di bawah bagasinya, bisa langsung terlihat ketika bagasi dilepas.
Kemudian lubang pengisian bahan bakar juga beralih fungsi, kini menjadi steker beserta kabel untuk mengisi daya baterainya.
Posisi Berkendara Khas Vespa
Kalau bicara soal posisi berkendara, rasanya tidak banyak perbedaan yang berarti karena memang Elettrica mengambil basic dari Primavera.
Jadi pengendaranya disuguhkan dengan jok yang cukup tinggi karena mencapai 790 mm, jadi tidak heran kalau postur 170 cm perlu jinjit ketika kedua kaki mencoba menapak.
Joknya juga punya karakter busa yang tidak terlalu empuk, jadi bokong terasa pegal kalau berkendara cukup lama.
Kemudian dikombinasi dengan posisi lengan juga pundak yang tegap juga santai berkat setang dengan posisi tinggi.
Handgrip punya diameter cukup besar tapi sayang karetnya tidak terlalu empuk ketika digenggam.
Karena dikirim secara utuh dari Italia, spion Elettrica termasuk lebar hingga melebihi setang sesuai dengan regulasi di Italia.
Jadi agak sedikit merepotkan ketika ingin menyalip atau merayap di kemacetan karena harus menjaga spion agar tidak membentur kendaraan lain.
Untuk pijakan kaki tentu seperti biasa cukup leluasa untuk menentukan posisi kaki ke depan maupun ke belakang, tidak lupa di tengah terdapat ‘tulangan’ rangka cukup tinggi.
Handling Vespa Elettrica
Salah satu ciri motor listrik adalah bobotnya yang umumnya lebih berat jika dibandingkan dengan motor bermesin konvensional.
Komponen terberatnya tentu saja ada pada baterai, Elettrica sendiri memiliki bobot baterai mencapai 25 kg.
Menurut data spesifikasinya motor listrik ini memiliki berat isi 130 kg sudah termasuk baterai, sedangkan Vespa Primavera ada di angka 117 kg, itu berarti terdapat selisih 13 kg.
Meski begitu tidak terlalu mempengaruhi handlingnya, ini karena posisi baterai yang rendah dan berada di tengah sehingga tetap memiliki distribusi bobot yang baik.
Sehingga rasanya tetap terasa lincah untuk meliak-liuk di kemacetan maupun untuk dipakai melesat di tikungan.
Tapi harus berhati-hati karena standar tengahnya cukup rendah sehingga rawan menggesek jalanan ketika menikung.
Suspensi depan tunggal khas Vespa memang cukup unik, redamannya juga cukup untuk beberapa kondisi jalan.
Namun kerap kali bottoming ketika melakukan pengereman maupun saat menerjang jalan berlubang sehingga memberi rasa keras.
Ini tidak berbeda jauh dengan suspensi belakangnya, punya travel tidak terlalu panjang sehingga kerap bottoming ketika berboncengan.
Untungnya suspensi belakang ini dilengkapi dengan 4 setelah preload yang bisa disesuaikan, jadi kalau terasa bottoming cukup putar setelan ini ke posisi yang lebih tinggi.
Yang tidak banyak dimiliki pada line up Vespa di Indonesia adalah sistem rem pada Elettrica, karena menggunakan combined brake.
Baterai LG Chem
Sumber daya utamanya terdapat tepat di bawah bagasi, terbungkus dalam case berbahan aluminium yang cukup solid.
Isinya merupakan baterai Li-ion dari LG Chem 48,1 volt 86,4 Ah dengan BMS, dayanya 4,2 kWh yang telah memenuhi sertifikasi IP65, menjadikannya tahan terhadap debu dan air tekanan rendah.
Untuk membuktikannya, kami pun menguji secara langsung dengan melewati jalur cukup beragam.
Mulai dari jalur lenggang untuk gaspol, merayap di kemacetan, serta menaklukan tanjakan pun dilakukan.
Power modes yang kami gunakan kombinasi, ketika jalan macet maka pakai mode ECO, tapi ketika kondisi jalan mulai lenggang barulah menggunakan mode Power.
Setelah beberapa kali pengujian ternyata hasil penggunaan kombinasi power mode ini cukup mengesankan, karena rata-rata bisa mendapatkan jarak 87,5-93 km.
Pengecasan Vespa Listrik
Yang asik dari Vespa Elettrica adalah chargernya yang built in berada di dalam motor, dengan begitu tidak akan ada cerita charger ketinggalan.
Keuntungannya charger juga tidak memakan ruang saat dibawa karena sudah tertanam di dalam motor.
Sedangkan saat kondisi baterai dingin terdeteksi daya maksimal yang digunakan charger bermain di angka 1.500-1.600 watt, jadi wajar kalau waktu pengisiannya menjadi lebih singkat.
Selama pengisian baterai extra fan yang berada di bawah motor juga terus menyala untuk menjaga suhu baterai juga VMS.
Lantas berapa biaya yang dibutuhkan untuk sekali isi penuh baterainya? Diukur menggunakan wattmeter totalnya Elettrica menyedot daya 5,129 kWh.
Perhitungan 1 kWh kami ambil Rp 1.450/kWh, dengan total daya 5,129 kWh itu berarti Elettrica memakan biaya listrik sebanyak Rp 7.437 untuk 0-100%.
Kalau tidak dari 0% tentu biaya akan lebih murah dan juga pengisian lebih cepat.
Rincian Pengisian Daya Vespa Elettrica
Watt terendah
1,1 watt
Watt tertinggi
1.400-1.600 watt
Lama pengisian
4-8 jam
Total daya yang digunakan
5,129 kWh
Total biaya pengisian
Rp 7.437 (Rp 1.450/kWh)
Motor Penggerak Side Drive 200 Nm
Vespa Elettrica digerakan oleh mesin listrik yang berada di sisi samping atau side drive, tersambung ke roda belakang melalui gearbox barulah sampai ke roda belakang.
Karena masih pakai gearbox jadi perlu ada jadwal penggantian oli gearbox nih, tujuannya tentu saja agar pelumasan tetap optimal sehingga tidak mengeluarkan suara kasar.
Penggunaan gearbox ini punya keuntungan rasio yang mudah ditentukan oleh pabrikan, torsi di putaran rendah juga lebih terasa sehingga bisa lebih mudah melahap jalur tanjakan.
Klaimnya mesin listrik ini memiliki tenaga maksimal 4 kW atau 5,4 ps, sedangkan tenaga rata-ratanya ada di angka 3,6 kW atau 4,9 ps.
Yang cukup amazing dari sebuah motor listrik tentu saja torsinya yang instan dan umumnya punya torsi sangat tinggi.
Seperti Vespa listrik ini yang klaimnya punya torsi maksimal di angka 200 Nm!
Tapi tenang torsi tersebut hanya bertahan selama beberapa detik saja kok, tepatnya pada saat awal motor akan berjalan, ini untuk memberi torsi lebih besar saat kondisi tanjakan misalnya.
Terdapat 2 power modes yaitu ECO serta POWER, ada juga mode reverse atau mundur yang akan langsung mengeluarkan suara beeper nyaring saat aktif layaknya truk saat mundur.
Mode ECO cocok untuk yang ingin berkendara secara santai, karena bukaan gas dengan tenaganya cukup delay, kecepatan maksimal hanya 45 km/jam.
Lalu ada mode POWER yang terasa lebih responsif saat bukaan awal, tapi setelah jalan tetap akan terasa delay.
Ini karena memang VMS menjaga tenaganya tidak terlalu responsif, salah satu tujuannya tentu agar jarak tempuh bisa lebih jauh.
Kecepatan maksimalnya ada di angka 70 km/jam, ketika kecepatan bertahan di top speed dalam jangka waktu cukup lama di siang hari maka akan muncul notifikasi limitation.
Hal ini muncul karena VMS membaca suhu baterai atau mesin listriknya terpaut panas, sehingga kecepatan langsung diturunkan dan dibatasi selama beberapa saat.
Setelah suhu komponen tersebut kembali normal maka kecepatan 70 km/jam bisa kembali dicapai.
Ini jadi salah satu fitur yang sangat penting, karena adanya limitation ini menjaga komponen listrik dari overheat.
Kalau tidak ada fitur ini bisa berakibat fatal karena komponen listrik bisa mati secara tiba-tiba karena terlalu panas.
Selama berjalan ternyata mesin listriknya ini mengeluarkan suara ‘ngiing’ yang khas, jadi memang tidak terlalu senyap.
Oiya sistem gas pada Elettrica ini masih menggunakan kabel gas, jadi tiap putaran gasnya terasa natural seperti motor konvensional.
Tapi jadi terasa agak pegal ketika terlalu lama menahan gas pada putaran penuh.
Elettrica dibekali juga dengan fitur Kinetic Energy Recovery System (KERS) atau biasa dikenal regenerative brake yang membantu efisiensi pengisian daya.
Fitur ini memungkinkan mengisi ulang baterai selama fase perlambatan kecepatan saat berkendara.
Terdapat 2 mode, mode 1 rasa engine brakenya terasa lebih smooth sedangkan mode 2 terasa sangat menahan yang artinya KERS bekerja lebih kuat.
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17