Maka Cavalry.
Jarak total 122 km.
Habiskan daya baterai 122 persen.
Kondisi jalan beragam.
Produsen motor listrik merek asli Indonesia yakni Maka Motors , mengajak para awak media untuk merasakan Maka Cavalry.
Bukan di area test ride tertutup, melainkan langsung pembuktian di jalanan dengan melakukan touring jarak dekat.
Giat ini dilakukan pada Rabu (26/2/2025) dari showroom Maka Motors di Radio Dalam-Jakarta Selatan, menuju kawasan Sentul-Bogor.
Rute yang dilalui pun sangat menantang dan bervariasi, mulai dari jalanan padat, jalanan berlubang, jalan datar, tanjakan dan turunan, hingga tikungan yang cukup tajam.
Pemilihan berbagai medan ini dilakukan untuk menguji kemampuan dan performa Maka Cavalry secara komprehensif.
CEO & Founder Maka Motors, Raditya Wibowo mengatakan jika touring perdana ini adalah momen yang sangat dinantikan.
"Acara ini juga menjadi wadah untuk bertukar pengalaman, ide dan masukan dengan rekan jurnalis," katanya.
Baca juga : Alasan Maka Cavalry Pakai Penggerak Model Hub, Biar Lebih Murah?
Start dari showroom Maka Motors Radio Dalam.
"Kami harap pengalaman ini dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang Motor Paling Enak ini," sambungnya.
Konsumsi Baterai Maka Cavalry
Memulai perjalanan sekitar 120 km, rombongan berangkat langsung mengarah ke Ciputat dan Parung.
Kondisi lalu lintas pagi Jakarta yang padat sudah bisa dirasakan, kemudian sedikit lowong selepas Parung.
Rombongan pun berbelok mengarah ke Bojong Gede lalu Cibinong dan masuk area Sentul.
Lintasi rel kereta di Bojong Gede.
Masuk jalan akses Sentul, rombongan berhenti sejenak dan sisa baterai pada motor ini 59 persen untuk jarak tempuh 46 km. Irit nih!
Rombongan pun bergerak kembali menuju Sentul City yang memiliki jalan dengan kondisi yang relatif mulus.
Lokasi jalan yang lengang dan panjang ini pun menjadi pembuktian akselerasi.
Akselerasi instan bisa dirasakan pada mode Hi Torque, kecepatan tertinggi yang bisa kami capai menyentuh 110 km/jam!
Lantas menuju titik akhir, tanjakan terjal dan panjang jadi jalur yang harus dilalui.
Masuk jalan Akses Sentul baterai tersisa 59 persen.
Dengan kemampuan melibas tanjakan hingga kemiringan 30 derajat, Maka Cavalry bisa melewatinya dengan mudah.
Dengan baterai 4 kWh pada Maka Cavalry, sisa baterai pada unit yang kami tunggangi masih tersisa 30 persen.
Ini kami capai dengan menggunakan mode Hi Torque sepanjang perjalanan, jadi dengan sisa baterai yang ada terhitung impresif.
Perjalanan pulang melewati rute berbeda, dari lokasi menuju Sentul City, Depok lalu Cibinong.
Masuk area Lenteng Agung lalu TB Simatupang dan Fatmawati lalu Radio Dalam, dengan kondisi lalu lintas yang padat disore hari.
Baca juga : Komparasi Spesifikasi Maka Cavalry dan Alva One, Molis Rp 30 Jutaan!
Sisa baterai 30 persen dititik finish.
Motor kami pun sudah diisi daya baterainya, tidak penuh tapi mencapai 84 persen saja.
Dan saat baterai sudah berkurang menjadi 82 persen, justru kembai menjadi 84 persen saat melintasi jalan menurun yang panjang.
Yup, kami ini tentu saja kami memanfaatkan mode Hi Regent, yang membantu pengecasan baterai.
Dan seusai kembali melintasi jalan rata, kami kembali menggunakan mode Hi Torque sampai titik finish.
Baterai pun tersisa 28 persen saja, dan indikator baterai sudah berkedip-kedip.
Mode Hi Torque enak untuk berakselerasi.
Jika ditotal, maka konsumsi baterai yang kami pakai dalam perjalanan ini adalah 122 persen.
Ada pun jarak tempuh yang tercatat pada trip meter, yakni 122 km. Artinya rata-rata butuh satu persen untuk jarak satu kilometer.
Dan pastinya jika menggunakan mode Hi Regent akan bisa lebih hemat lagi, dan jarak tempuhnya pun bisa lebih jauh.
Untuk ulasan lengkapnya akan kami bahas pada artikel test ride ya!