Tergoda Harga Terjangkau Kawasaki Z250 Bekas? Kenali Dulu Penyakitnya Bro!
Ilham · 6 Des, 2021 19:00
0
0
Meski tidak sesukses saudaranya, yakni Kawasaki Ninja 250FI, namun motor bekas dari segmen naked bike yaitu Kawasaki Z250 yang meluncur di Indonesia sejak tahun 2013 ini tetap layak dipilih. Banyak pertimbangan yang membuatnya layak dipinang.
Seperti dari sisi tampilan luarnya. Secara tongkrongan, Kawasaki Z250 tampak gagah dengan style ala moge Kawasaki Z800 menjadi cirinya. Hal ini bisa dilihat dari desain cover headlamp yang bersudut bulat dengan lampu tajam. Sudut bodi pun tampil gahar dengan bentuk tank shroud besar yang menyambung hingga ke engine cowl.
Lalu ada panel belakang yang masih mengandalkan bodi Ninja 250FI komplet dengan split seat yang sporty. Oleh Kawasaki, bahasa desain agresif tersebut dikenal dengan julukan Sugomi.
Selain tampilan gahar, dari sisi mesin pun Kawasaki Z250 terbilang cukup bertenaga. Karena basisnya sama dengan kepunyaan Kawasaki Ninja 250FI. Di mana tertanam mesin 249 cc 2-silinder injeksi yang menghasilkan daya hingga 31 PS di 11.000 rpm dan torsi 21 Nm pada 8.500 rpm.
Masih kurang? Ada alasan lain mengapa Kawasaki Z250 seken cocok dimiliki. Yakni dari sisi harga jualnya yang kini makin terjangkau. Di mana untuk versi 'tertua' yang dihadirkan sejak 2013, sudah bisa ditebus dengan uang sebesar Rp 23 jutaan. Sementara versi muda seperti 2018 atau 2019 masih stabil di atas angka Rp 40 jutaan.
Anda berminat karena mulai terjangkau? Kenali juga masalah yang berpotensi ditemui di Kawasaki Z250 nantinya. Karena bisa-bisa, ada biaya tak terduga yang bakal dikeluarkan. Apa saja?
Seiring usia dan pemakaian, komponen mesin di Kawasaki Z250 menjadi salah satu yang perlu perhatian khusus. Diantara komponen jeroan mesin yang cukup rawan adalah tensioner rantai ketengnya.
Usia pakainya rata-rata hanya 15.000 km dengan kondisi motor kerap dipakai touring. Tapi tak jarang juga tensioner rantai keteng Kawasaki Z250 yang mencapai 25-30 ribu km jika penggunaannya jarang memakai rpm tinggi, seperti saat touring keluar kota.
Gejala tensioner rantai keteng dari Kawasaki Z250 yang sudah minta diganti adalah bunyi gemericik di bagian dalam mesin. Hal ini dikarenakan tensioner yang melemah membuat rantai keteng kendor. Sehingga ada bunyi dari komponen tersebut.
Dari sisi performa, kerusakan awal ini mungkin tidaklah terlalu signifikan. Namun jangan didiamkan. Karena kerusakan tensioner rantai keteng bisa menjalar ke bagian lain. Di mana saat kendornya terlalu parah, titik mati atas saat ruang bakar bekerja bisa berubah. Efeknya, piston dan klep bakal berbenturan. Ini yang bisa bikin biaya perbaikan membengkak.
Solusi untuk perbaikan tensioner rantai keteng di Kawasaki Z250 bisa dengan mengganti komponen tersebut. Harga tensioner orisinalnya cukup tinggi, yakni di atas Rp 700 ribuan. Belum lagi jika ingin diganti satu set dengan rantai ketengnya yang mencapai Rp 500 ribu.
Enaknya, karena berbagi parts dengan Kawasaki Ninja 250FI, membuat komponen aftermarketnya cukup mudah ditemui. Semisal buatan B'Pro yang sudah adjustable dengan harga Rp 600 ribu.
Masalah lainnya yang dapat muncul di Kawasaki Z250 seken adalah panas mesin yang berlebih, atau overheat. Ini juga faktor penggunaan yang kurang apik dari sisi perawatannya. Mulai dari malas mengganti cairan radiator, atau enggan mencuci motor yang membuat kotoran tertumpuk di bagian tersebut.
Efek jangka panjangnya mulai dari radiator yang rusak, spul terbakar hingga berimbas pada penggantian bagian dalam mesin jika sudah parah.
Solusinya bisa dengan memperhatikan komponen pendinginan seperti radiator, kipas dan cairannya. Dapat juga dengan menambah satu unit kipas di bagian depan dengan menyambung kabel kelistrikan ke lampu senja. Karena dalam kondisi standar, hanya ada satu komponen kipas di radiator tersebut. Penambahan fan ini dapat digunakan bagi Anda yang berniat mengandalkan Kawasaki Z250 sebagai sarana touring jarak jauh.
Diluar hal-hal tersebut komponen yang umum diperhatikan di Kawasaki Z250 tetap sama seperti sebelum membeli motor lainnya. Seperti kondisi bodi, lampu-lampu, rembesan oli di suspensi dan mesin.