Viral Minyak Rem Diganti Water Coolant, Main-Main Sama Nyawa Nih!
Ilham · 1 Des, 2022 11:30
0
0
Jangan mengganti dengan cairan lain.
Usia pakai mempengaruhi kinerja sistem pengereman.
Saat ini motor-motor anyar yang beredar di Indonesia sudah dibekali sistem rem cakram. Minimal pada roda depan saja, tapi tak jarang juga rem cakram hadir di kedua roda. Nah, salah satu elemen penting di sistem rem cakram adalah minyak rem.
Komponen cair ini bekerja untuk menekan kedua kampas rem untuk mencengkeram cakram. Efeknya, putaran roda akan melambat.
Cairan itu sendiri punya usia pakai yang patut diperhatikan. Jika sudah mendekati batas pemakaiannya, segera ganti agar kinerja rem cakram tetap optimal.
Sayangnya, masih banyak yang mengabaikan soal usia pakai dan pemilihan jenis minyak remnya. Padahal kondisi ini bisa berakibat fatal. Bahkan ada yang nekat menggantinya dengan cairan diluar minyak rem, seperti water coolant. Ini berbahaya, nyawa taruhannya!
Demi eksis di media sosial alias pansos, tak jarang ide-ide nyeleneh di luar akal sehat manusia diaplikasikan ke sepeda motor. Salah satunya mengganti minyak rem dengan water coolant radiator!
Seperti yang diunggah dari akun Varionisty Indonesia pekan ini. Terlihat salah seorang pengguna Honda Vario mencoba mengganti minyak rem dengan water coolant. Alasannya diluar nalar, yakni agar peranti tersebut dingin.
Tentu hal ini 100 persen sesat! Karena selain punya titik didih yang lebih tinggi, jenis cairan minyak rem juga punya sifat yang jauh berbeda dari water coolant.
Jangankan water coolant, cairan rem yang berbeda spek pun berbahaya. Pilihan yang umum saat ini adalah DOT3, DOT4 sampai DOT5. Perbedaan angka berpengaruh ke kemampuan minyak rem dalam menghadapi suhu maksimal saat mengerem.
"Jika salah memilih, maka pengereman tidak bisa bekerja dengan baik. Bahkan berpengaruh ke komponen lain karena minyak rem terlalu panas," wanti Junan Bahrudin, Digital Content PT Sumberjaya KTC Indonesia yang menjual kaliper dan selang rem aftermarket merek KTC Kytaco pada Autofun.
Rata-rata usia pakai minyak rem cukup panjang ketimbang oli gardan apalagi pelumas mesin. Pasalnya minyak rem cukup diganti dua tahun sekali, atau 20.000 km.
Usia pakai ini terkait dengan menurunnya kinerja karena mulai tercampur air. Pencampuran minyak rem dengan air ini terjadi karena banyak faktor. Mulai dari penggunaan di cuaca hujan, mencuci steam dan sebagainya.
Biasanya campuran air setelah 2 tahun pemakaian normal akan mencapai 3 persen. "Dengan adanya campuran air di minyak rem, maka titik didih akan lebih cepat," ucap Stanley Tjhie, Business Opportunity Development PT Laris Chandra, distributor minyak rem STP beberapa waktu lalu.
Titik didih yang lebih cepat ini bakal mengganggu kinerja rem cakram yang kerap menghasilkan panas. Sehingga rem motor kerap terasa kurang pakem, bagel atau ngempos. Hal ini berbahaya untuk keselamatan berkendara.