Yamaha Aerox 155 Disulap Jadi 195 Cc Sebagai Pelampiasan, Power Tembus 22,7 Ps!
Fariz · 16 Feb, 2022 10:00
0
0
Lakukan bore up juga stroke up.
Pakai ECU aRacer MGU yang punya fitur e-Bosst.
Masih memiliki jiwa muda yang senang speeding membuat Deddy Apriyadi ingin memiliki matic yang cukup bertenaga. Yamaha Aerox 155 miliknya pun jadi sasaran untuk dinaikan performanya.
“Buat melampiaskan aja sih, karena masih ada jiwa-jiwa speedingnya. Karena dulu juga sempet balap pakai Ninja 250 karbu dan ZX-636, tapi setelah itu pensiun dan mau tetep ngerasain speeding,” buka Deddy.
Setelah mencari-cari referensi, Betawi Racer pun dipercaya untuk menggarap Aerox 155 lansiran 2017 ini. Dengan paketan kurang lebih Rp 15 juta di luar ECU dan knalpot, berikut hasil oprekannya.
Pertama dengan mengganti blok silinder yang memiliki diameter piston lebih besar. Bore up kit Athena yang sebelumnya sudah dipakai pun hanya diganti pistonnya menggunakan Moto1 dengan diameter tetap 63 mm.
“Sebelumnya memang sudah pakai Athena, sekarang cuma ganti pistonnya aja buat naikin kompresinya. Dome piston gak dibuat terlalu tinggi karena masih buat harian, perbandingan kompresinya jadi 13,5:1,” sebut Syachrul Fajri dari Betawi Racer.
Jika dihitung menggunakan stroke standar 58,7 mm, itu berarti kapasitas mesinnya sekarang menjadi 182,8 cc.
Stroke Up 62,1 Mm
Gak puas cuma bore up, langkah Aerox 155 ini ikut dirombak sehingga lebih panjang. Menggunakan seperangkat kruk as dari Kawahara yang punya spesifikasi 4 mm lebih panjang dari standar, artinya kini langkahnya menjadi 62,1 mm dan kapasitas mesin naik menjadi 195,3 cc.
“Pakai kruk as ini karena mau tampil beda aja. Kelebihannya sih dia setang seher sudah forged dan kruk asnya model kampak, jadinya lebih kuat dan terlalu getar,” rinci Saprol panggilan akrabnya.
Keempat klep ikut dibesarkan diameternya, namun bukan menggunakan klep aftermarket. Saprol justru menggunakan klep orisinal milik Yamaha YZF-R25 yang dikecilin.
“Klep in jadi 22 mm dan ex 19 mm, buat spek piston 63 mm ini udah paling klop. Pilihan klep R25 karena diameter batangnya 4,5 mm, jadinya lebih ringan dan lebih minim gesekan,” sebut pria yang bengkelnya ada di Jl. Puncak Cikunir, Jakasampurna, Bekasi.
Noken As Custom
Agar karakter tenaganya semakin luas di tiap rpm, buka tutup keempat klepnya diatur ulang menggunakan noken as custom racikan Betawi Racer yang punya durasi total gak terlalu besar.
“Total durasi in 266° yang ex 254° gak terlalu besar, tapi lift lumayan. Yang in 9,1 mm dan ex 9,3 mm, memang sengaja lift dibuat tinggi biar putaran atasnya lebih ngisi. Habis itu pakai per klep Betawi Racer yang lebih keras dan headnya pakai New Aerox biar korekan portnya bisa lebih gede,” urai pria yang sempat lama bekerja di Kawasaki ini.
Agar debit bensin dan pengapian bisa disesuaikan dengan spesifikasi mesin yang sudah dioprek, ECU diganti menggunakan aRacer MGU yang punya teknologi e-Boost. Teknologi ini memberikan tenaga ekstra melalui generator atau starter untuk membantu putaran kruk as seperti teknologi hybrid.
Kemudian injector diganti pakai milik Yamaha YZF-R15 V3 yang menempel pada throttle body Suzuki GSX-R150 standar dengan venturi 32 mm. Bahkan posisinya dibuat dangak alias downdraft untuk mempersingkat jarak udara dan bensin ke ruang bakar.
CVT
Gak ketinggalan di sektor CVT juga kena sentuh upgrade agar tenaga tersampaikan ke roda belakang lebih baik. Seperti penggunaan pulley custom, roller 9 gram, mangkok kopling custom, per CVT dan kopling TDR 2.000 rpm, sampai rasio NMAX.
“Pulley diubah kemiringannya jadi 13,8° dan kerok jalur roller biar stop and go enak untuk harian. Kampas standar tapi mangkok custom dilubangi dan rasio pakai Nmax yang perbandingannya lebih berat, jadi powernya gak cepat habis,” sebut pria aseli Betawi ini.
Untuk melihat perubahan tenaganya, motor ini pun diuji di atas mesin dyno Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport yang ada di bilangan Rawamangun, Jaktim. Di mesin dyno yang sama, Aerox 155 standar memiliki tenaga 11,77 dk dengan torsi 11,26 Nm.
Sedangkan Aerox 195 cc milik Deddy setelah beberapa kali pengetesan bisa menghasilkan tenaga maksimal 22,43 dk atau 22,74 ps di 10.780 rpm serta torsi 14,88 Nm di 10.570 rpm. Itu berarti ada kenaikan tenaga sebanyak 10,66 dk dan kenaikan torsi 3,62 Nm.
“Setelah jadi malah belum dipakai ngebut, ternyata suaranya knalpotnya berisik banget, hahaa… Tapi cukup puas sama hasilnya,” tutup Deddy.