2 Mobil Listrik GAC Aion Rilis di GIIAS 2024, Harganya Cocok Buat Kaum Mendang Mending!
Prasetyo · 2 Apr, 2024 16:01
0
0
Merek mobil China GAC Aion secara resmi mengumumkan untuk masuk ke pasar otomotif Indonesia setelah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Indomobil Group.
Nantinya di bawah payung PT Indomobil Energi Baru akan menjadi Agen Pemegang Merek (APM) untuk GAC di Indonesia yang bertugas menangani distribusi, penjualan, dan layanan purna jual.
"Sudah sejak tahun lalu, kami dengan beberapa tim sudah beberapa kali bolak balik ke China untuk mencari brand otomotif China apa yang tepat untuk Indonesia. Dan di sana, GAC adalah salah satu merek otomotif yang cukup kuat," jelas Jusak Kertowidjojo, Presiden Direktur Indomobil Group dalam sambutannya di Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Alasan Indomobil memutuskan untuk kerjasama dengan GAC, sebut Yusak, karena ini adalah perusahaan otomotif yang sudah berdiri puluhan tahun dan mempunyai platform serta model-model yang bagus dan harganya pasti menarik untuk pasar Indonesia.
"Saya yakin mobil ini akan bisa diterima karena produk-produknya sangat bagus dan harganya menarik," sebut Yusak.
Menandatangani kerjasama dengan Indomobil Group
Sementara itu Gu Hui Nan, selaku Managing Director GAC Aion New Energy Automobile Co.Ltd menyebutkan, GAC Aion sudah masuk ke pasar ASEAN seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, Vietnam, dan Filipina.
Kini sudah saatnya perusahaan yang berbasis di Guangzhou itu membidik Indonesia.
"Indonesia memiliki pondasi industri otomotif yang lengkap, pasar yang sangat besar, dan kendaraan energi baru adalah prioritas pengembangan yang sedang digiatkan oleh pemerintah Indonesia," kata Gu Hui Nan.
Dirinya juga menegaskan, kerja sama dengan Indomobil Group bukan hanya sebatas penjualan dan pengadaan unit, namun juga mencangkup fasilitas pembiayaan, serta kelengkapan ekologi energi dan rantai industri dari hulu ke hilir.
"GAC Aion akan membangun pabrik di Indonesia selain di Thailand serta menjadikannya basis produksi untuk penjualan global di Asia Pasifik.
Bukan cuma melakukan penjualan dan layanan purna jual, tapi juga akan merakit mobil listrik di Indonesia
Menurut Yusak, setelah penandatanganan kerjasama ini, perusahaan Tiongkok tersebut sudah menyiapkan setidaknya empat model GAC untuk Indonesia sampai akhir tahun ini.
Adapun dua diantaranya yang akan rilis lebih dulu adalah GAC Aion Y Plus dan Hyper HT.
Bahkan kedua produk yang akan membuka pasar GAC di Indonesia ini bukan diimpor utuh dari China atau Thailand, melainkan hasil buatan pabrik lokal.
"Total kita ada empat model tahun ini, Juli kita ada GAC Aion Y Plus dan Hyper HT, keduanya adalah dua merek besar yang ada di bawah GAC," sebut Yusak.
Semua model GAC yang dirilis di Indonesia ini nantinya sudah mulai diproduksi di beberapa fasilitas perakitan di Indonesia, milik Indomobil Group yang akan dimulai akhir tahun 2024 dengan target kapasitas produksi mencapai 30.000 unit per tahun.
Langsung tawarkan mobil berstatus CKD
"Jadi ketika mulai dijual, semuanya sudah CKD, karena Indomobil juga punya beberapa fasilitas assembly," sebut Yusak.
Adapun untuk pabrik di Thailand, ia menyebut kalau fasilitas tersebut tidak ada kaitannya denga Indonesia lantaran ditujukan buat konsuymen domestik.
"Tidak, kita unitnya bukan CBU China atau impor dari Thailand. Pabrik disana untuk kebutuhan disana," tegas dia.
Mobil ini dibekali baterai jenis Lithium Iron Phosphate (LFP) berkapasitas 63,2 kWh dan 68,3 kWh yang berdasarkan WLTP mampu menggapai jarak tempuh hingga 430 km dan 550 km dalam sekali pengisian daya listrik.
Adapun motor listriknya diklaim sanggup menghasilkan tenaga 202 PS dengan torsi 225 Nm.
Bukaan pintu penumpang belakangnya mirip Tesla Model X
Sedangkan untuk GAC Hyper HT, mobil ini sudah diluncurkan sejak November 2023, dengan memakai pintu penumpang model gullwing yang mirip Tesla Model X.
Panjang tubuhnya 4.935 mm dengan lebar 1.920 mm, tinggi 1.700 mm, serta memiliki jarak rumu roda 2.935 mm.
Di China sana, ada empat varian dari Hyper HT ini, pertama yang berbekal baterai LFP 70 kWh dengan jarak tempuh 550 km dan tenaga 245 PS serta torsi 355 Nm.
Selanjutnya ada varian yang pakai baterai 72,7 kWh dengan jarak tempuh 600 Km namun tenaganya tetap setara model sebelumnya.
Lantas dua tipe lagi punya kemampuan tenaga maksimum 340 PS dengan torsi 430 Nm, tapi ada yang pakai baterai 80 kWh dengan jarak tempuh 670 km, dan baterai 93 kWh dengan jarak tempuh mencapai 770 km.
Nantinya akan menggunakan beberapa fasilitas yang ada di Indomobil
GAC Aion New Energy Automobile Co Ltd merupakan bagian dari perusahaan GAC Group yang sudah didirikan sejak 2017.
Perusahaan ini memiliki empat merek kendaraan penumpang yang dipasarkan lokal di China, yakni GAC Aion, GAC Trumpchi, GAC Hyper, GAC Toyota, dan GAC Honda.
Lini produknya mencakup model sedan, SUV, MPV, hingga Supercar yang semuanya merupakan kendaraan listrik (EV) dan ICV.
GAC Aion juga merupakan produsen yang mengembangkan serta memproduksi teknologi inti baterai, motor listrik, dan kontrol listrik secara mandiri.
Sepanjang tahun 2023, perusahaan ini mencatat pertumbuhan tabungan rata-rata 120 persen dengan lebih dari 480.000 kendaraan terjual selama tahun lalu.
Komitmen untuk pasar Indonesia juga akan dibuktikan melalui investasi pembangunan perusahaan teknologi energi, serta membangun jaringan pengisian daya listrik cepat, untuk menciptakan pengalaman pengisian daya listrik yang lebih nyaman bagi masyarakat Indonesia.
Adapun soal ketersediaan jaringan dealer dan bengkel resmi, Andry Ciu sebagai CEO PT Indomobil Energi Baru mengungkapkan kalau pihaknya sudah merencanakan 30 dealer resmi GAC Aion yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Nantinya di setiap dealer kita sediakan juga fasilitas charging, termasuk yang fast charging. Jadi konsumen gak usah menunggu terlalu lama,: katanya.
Harga Mobil GAC di Indonesia
Sudah masuk lebih dulu ke Malaysia dan Thailand
Walau pun sudah membeberkan mobil apa yang disiapkan untuk pasar Indonesia, tetapi Andry Ciu belum mau menyebut perihal kisaran harga untuk kedua kendaraan berbasis baterai tersebut.
Ia hanya menuturkan jika kedua mobil GAC ini harganya akan sangat menarik minat masyarakat di Indonesia, mengingat harga di China pun demikian.
"Pokoknya akan mengejutkan, kalau disini ada istilah kaum mendang mending, ini cocok untuk kaum mendang mending," tutup Andry.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.