Membahas mengenai kelebihan dan kekurangan Isuzu Panther adalah hal yang selalu menarik. Termasuk alasan mengapa ia tak lagi diproduksi dan jual lagi, harga Isuzu Panther bekas saat ini yang masih tetap tinggi, hingga seperti apa konsumsi BBM mobil tersebut.
Isuzu Panther adalah Multi Purpose Vehicle (MPV) legendaris yang punya usia sangat panjang di Indonesia. Pertama kali dibuat pada 1991, mobil ini khusus dikembangkan dan diproduksi di Indonesia.
Menariknya, dari dulu hingga kini desainnya tak banyak berubah. Lantas apa kelebihan dan kekurangan Isuzu Panther? Yuk kita bahas secara detil.
Baca juga: Simak Perbedaan Isuzu Panther Touring dan Grand Touring, Jangan Sampai Salah Pilih!
Sempat menjadi primadona di era 1990-an, sayangnya sejak akhir 2020, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) memutuskan untuk tidak lagi memproduksi dan menjual Panther, baik untuk pasar domestik maupun kebutuhan ekspor.
Saat itu Panther kondisinya tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi yang mengharuskan kendaraan bermesin diesel wajib memenuhi syarat emisi gas buang Euro 4. Isuzu Indonesia menghitung biaya yang tidak efisien lagi, jika Panther dipaksakan wajib menenggak bahan bakar dengan Cetane Number tinggi seperti Pertamina Dex.
Karena itu, Isuzu menilai, kondisi seperti ini lebih cocok diaplikasikan pada SUV diesel mereka yang lebih modern, yakni MU-X, yang memang posisi pasarnya juga ada di kelas menengah ke atas, berbeda dengan Panther yang selama ini disukai kalangan Low End.
Selain itu, Isuzu Indonesia juga mengaku akan lebih fokus pada kendaraan-kendaraan komersial, mulai dari pick up, light truck, medium truck, hingga heavy duty truck. Sehingga Panther dianggap sudah tak punya masa depan.
Baca juga: Mitsubishi Corporation dan Isuzu Kolaborasi Bikin Kendaraan Listrik yang Mudah Ganti Baterai
Meskipun sudah tak lagi dijual sejak empat tahun yang lalu, namun ternyata masih banyak penggemar mobil ini yang mencari unit bekasnnya. Tak heran kondisi tersebut membuat harga Isuzu Panther bekas tetap bertahan.
Lalu apa kelebihan dan kelemahan mobil ini? Berikut ulasannya.
Keunggulan utama mobil ini adalah mesinnya. Mayoritas mobil jenis MPV menggunakan mesin bensin. Tapi dari dulu hingga sekarang Panther tetap pada pendiriannya untuk terus menggunakan mesin diesel. Ya,alasannya apalagi kalau bukan Isuzu Rajanya Diesel. Keuntungan memakai mesin diesel adalah torsi besar.
Mesin Isuzu Panther berkapasitas 2,5 liter turbocharged yang bertenaga 80 PS pada 3.500 rpm dengan torsi puncak 191 Nm pada 1.800 rpm. Memang tenaganya tak seberapa dibanding MPV lain yang lebih murah harganya. Tapi torsinya ini bahkan lebih besar dari Toyota Innova Diesel 2.4L.
Tak hanya menawarkan torsi besar yang dapat diandalkan di tanjakan terjal, mesinnya ini juga dikenal bandel. Perawatan mesin Isuzu Panther tergolong mudah. Selain itu, mesin dengan bantuan induksi turbo ini menawarkan konsumsi bahan bakar yang tergolong irit. Bayangkan, hasil testimoni sejumlah penggunanya menyebut angka konsumsi BBM rata-rata 10 kpl sampai 13 kpl. Catatan yang impresif untuk ukuran mobil bermesin 2,5 liter.
Keunggulan lain mobil ini adalah dimensinya yang besar. Isuzu Panther memiliki dimensi panjang 4.535 mm, lebar 1.770 mm dan tinggi 1.920 mm. Memang bukan yang terbesar di kelasnya. Tapi ukurannya ini cukup untuk menampung 7-penumpang dengan nyaman di dalam kabinnya.
Sebagai mobil yang berusia cukup lawas, memelihara Panther juga bukan perkara sulit. Sistek mekanikal dan elektrikalnya cenderung masih sederhana. Bahkan hampir semua bengkel umum sanggup mengejakan kerusakan dari mobil ini.
Tak cuma itu, ketersediaan suku cadang mobil ini juga masih sangat berlimpah. Pihak Isuzu Indonesia sendiri sempat berjanji jika akan tetap memproduksi suku cadang Panther sampai 10 tahun pasca discontinue.
Interior Isuzu Panther memang jauh dari kata mewah. Tapi setidaknya untuk mendukung kenyaman penghuni kabinnya, Isuzu melapisi jok, kemudi dan konsol tengah Panther varian termahal dengan material kulit.
Selain lebih nyaman, pelapis jok kulit ini juga lebih mudah dibersihkan bila terkena tumpahan cairan. Varian di bawahnya, jok masih dilapisi bahan kombinasi kulit dan vinyl. Tak cuma itu, bantingan suspneis Panther juga terasa lebih nyaman ketimbang rival-rivalnya.
Kemudahan perawatan, ketersediaan suku cadang yang msaih belimpang, hingga mesin bandel dan irit bahan bakar, membuat masih banyak yang menyukai Isuzu Panther. Kondisi tersebut pun memengaruhi harga unit bekasnya.
Harga Isuzu Panther bekas sangat bertahan, terutama untuk varian yang sudah bermesin turbo, Touring, atau Grand Touring edisi pamungkas. Dengan kondisi yang masih kinyis-kinyis, Panther bekas bahkan ada yang dibanderol hingag Rp 300 jutaan.
Baca juga: 5 Keunggulan Chevrolet Spin yang Tidak Dimiliki Avanza, Ertiga Dkk
Suara dan getaran yang keras bukan penghalang bagi penikmat mobil bermesin diesel. Ya memang seperti itulah ciri khasnya. Tapi memang kualitas noise, vibration and harshness mobil ini patut mendapat peningkatan yang signifikan. Getaran dan suara yang dihasilkan mesinnya sangat keras dan cukup mengganggu kenyamanan penghuni kabinnya.
Di atas itu semua, mesin diesel miliknya berteknologi lawas. Masalah menghadang di tahun 2021 jika standar emisi Euro-4 mulai diterapkan di Indonesia. Lantaran itulah bila Panther tak mengalami penyempurnaan dari segi emisi gas buang, produksi Isuzu Panther terpaksa harus dihentikan.
Berdiri di atas struktur rangka bertingkat, Isuzu Panther memang tak senyaman MPV dengan chasis monokok. Apalagi ia memiliki ground clearance yang cukup tinggi. Panther juga memakai velg berdiameter 15-inci dengan ban berprofil sangat tebal, 235/70R15. Bobotnya yang lebih dari 2,1 ton (2.170 kg) membuat body roll cukup terasa saat menikung di kecepatan tinggi.
Pertimbangan utama dalam membeli kendaraan, salah satunya faktor keselamatan. Masalahnya, Isuzu Panther boleh dibilang tak dilengkapi fitur keselamatan apapun selain sabuk pengaman. Jangankan airbag atau fitur keselamatan aktif kontrol traksi, rem ABS (Anti-lock Braking System), EBD (Electronic Brake Force Distribution) dan BA (Brake Assist) saja ia tak punya.
Untuk ukuran mobil yang dijual seharga Rp 300 jutaan, fitur yang dimiliki Isuzu Panther sangat terbatas. Belum tersedia kunci pintar untuk akses ke dalam kabin yang mudah. Tombol untuk menghidupkan dan mematikan mesin pun tak ada. Lampu utama masih pakai bohlam halogen multireflektor yang konservatif.
Jangan jauh-jauh, ia juga tak didukung sistem multimedia layar sentuh dengan tombol pengaturan audio di lingkar kemudi. Apalagi fungsi konektivitas dengan smartphone secara mirroring, jelas tidak ada.
Tombol pengaturan AC digital dengan mode otomatis tak akan ditemui di dalam kabinnya. Lubang listrik untuk mengisi ulang daya gawai di kursi baris kedua dan ketiga pun tak ada. Ruang penyimpanan di dalam kabin sangat terbatas. Intinya, jangan mengharapkan Anda mendapat banyak fitur bila membeli mobil ini.
Baca juga: 5 Alasan Lebih Baik Pilih Toyota Innova Diesel Bekas daripada Isuzu Panther
Setelah membahas mengenai kelebihan dan kekurangan Isuzu Panther, kesimpulannya memang mobil legendaris yang punya sejarah panjang di Indonesia. Namun, tanpa perubahan berarti dalam satu dekade terakhir, Panther harus mengejar banyak ketertinggalan dari para pesaingnya.
Rival lain seperti Toyota Kijang Innova yang juga tersedia dalam pilihan mesin diesel misalnya. Ia punya tampilan yang lebih modern dan menyuguhkan lebih banyak fitur di dalamnya, serta kini sanggup berubah dengan dijejalkan mesin hybrid.
Kalau dibandingkan secara head-to-head harga keduanya sekarang berbeda jauh. Toyota Kijang Innova Diesel dijual mulai dari Rp 355 jutaan sampai Rp 428 jutaan.Isuzu Panther memiliki total 4 varian. Harga Isuzu Panther 2020 berkisar dari Rp 288 juta hingga Rp 344 jutaan. Ini merupakan harga Isuzu Panther baru dan tidak beda jauh dengan harga Panther 2019.
Meski begitu, melihat harga Isuzu Panther cukup tinggi konsumen tentu mengharapkan value lebih yang bisa mereka dapatkan.