Target penjualan mobil 2021 secara nasional sebanyak 750 ribu unit nampaknya segera terealisasi. Mengacu data wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) Gaikindo, penjualan sejak Januari hingga September 2021 telah mencapai 627 ribuan unit.
Capaian ini tidak lepas dari pemberian insentif pemerintah berupa diskon PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) terhadap beberapa mobil yang diproduksi di Indonesia sejak Maret 2021 lalu. Sehingga penjualan mobil bisa melonjak 60 persen bila dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Jadi Model Terpisah, Ini Beda Toyota Avanza 2022 dan Veloz 2022
Bahkan produsen kendaraan roda empat optimistis penjualan tahun ini bisa melampaui target hingga bisa mencetak maksimal 850 ribu unit. Penyebabnya karena pengendalian Covid-19 termasuk pelonggaran aktivitas masyarakat yang berujung pada pemulihan ekonomi dan daya beli kendaraan meningkat.
Lalu bagaimana proyeksi penjualan tahun depan? Untuk menjawab ini, Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan berkat pengendalian Covid-19 tiada henti, penjualan mobil tahun depan tentunya bisa naik dari sekarang.
"Bicara market ada beberapa faktor utama, ekonomi dan Covid-19 ya. Dengan Covid-19 yang bisa dikendalikan dan perekonomian meningkat, saya rasa positif ya, yang kami harapkan tahun depan tidak terjadi gelombang 3 atau 4 yang membuat kondisi pasar menurun lagi," katanya dalam sesi konferensi pers virtual, Sabtu (20/11/2021).
Baca Juga: Baru Meluncur, Toyota Avanza dan Veloz 2022 Sudah Didiskon
Anton juga berharap pemerintah dapat memperpanjang relaksasi PPnBM di tahun depan. Karena penerapannya terbukti mampu menggairahkan pasar otomotif nasional. Penjualannya selama 9 bulan berjalan tahun ini bahkan sudah melampaui penjualan mobil sepanjang 2020 lalu.
"Kami juga lihat kondisi suplai ya, ada beberapa yang terganggu mudah-mudahan tahun depan situasi membaik. Kemudian ada satu faktor, kami juga menunggu info dari pemerintah, mudah-mudahan ada pertimbangan melanjutkan (diskon PPnBM) karena dampaknya positif terhadap total industri otomotif dan turunannya," katanya.
Dirinya menambahkan target penjualan 2022 bisa lebih baik dari tahun ini. "Mudah-mudahan bisa di angka 900 hingga 950 ribu. Memang belum mencapai 1 juta unit tapi masih mendekati, mudah-mudahan ini positif untuk market Indonesia," ungkap Anton.
Selain karena dukungan dari pemerintah, jangan lupakan faktor dari produk itu sendiri. TAM sejauh ini juga telah mengupayakan penyegaran mobil agar masyarakat mau mempertimbangkan pembelian mobil baru. Paling anyar ada Toyota Avanza dan Veloz yang sukses menggebrak pasar.
Pabrikan mematok target penjualan 5 hingga 6 ribuan unit per bulan atau sekitar 72 ribuan unit setahun. Bisa lebih tinggi lagi di akhir 2021 termasuk awal 2022 karena unsur euforia peluncuran mobil baru. Anton menegaskan penjualannya bisa menyentuh paling besar 8 ribuan unit gabungan Toyota Avanza dan Veloz.
Sementara itu untuk tahun ini, baik Avanda dan Veloz merupakan kontributor terbesar terhadap penjualan Toyota. Market share untuk Avanza sekitar 39,5 persen dan Veloz 21,3 persen.
"Kami bersyukur industri otomotif sudah tumbuh lebih baik dibanding tahun lalu. Sampai Oktober Toyota telah menjual hampir 230 ribu unit, meningkat 80% dibanding periode sama tahun lalu, market share kami 31 persen mudah-mudahan bisa meningkat di 33 persen (berkat Avanza dan Veloz baru)," kata Anton.
Baca Juga: FAQ: Jawaban Penting Seputar Toyota Veloz 2022, Patut Diketahui Sebelum Beli
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2022 Toyota AVANZA G 1.5
7.835 km
1,5 tahun
Java East
2020 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
15.086 km
3,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
17.091 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
8.996 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2021 Honda MOBILIO RS 1.5
12.090 km
2,5 tahun
Java East