Pabrikan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai telah menetapkan Indonesia menjadi lokasi produksi mobil listrik. Adapun merek lain senegaranya, Kia memilih Malaysia untuk turut mendirikan manufaktur kendaraan listrik.
Ini tentunya bakal menguntungkan keberlanjutan bisnis Hyundai Motor Company sebagai induk Hyundai dan Kia di kawasan Asia Tenggara. Karena nantinya selain untuk menyuplai kebutuhan domestik, juga akan diekspor ke negara tetangga.
Baca Juga: KIA Motors Dengan Logo Baru, Ini Jajaran Model KIA Yang Siap Masuk Indonesia
Wapcar melaporkan, secara total akumulasi hingga 2026, produksi mobil di pabrik Kia di Malaysia mencapai 100 ribu unit. Adapun 60 persen dari total produksi dialokasikan untuk ekspor, yang akan meningkat setiap tahunnya.
Dari awalnya 6 ribu unit pada 2022, kemudian naik secara bertahap mencapai 19 ribu unit per tahun pada 2026. Negara tujuan ekspornya tersebar di Indonesia, Singapura, Kamboja, Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Kia Malaysia juga sudah melaporkan beberapa model yang akan diproduksi secara CKD (Completely Knocked Down). Pertama ada all new Kia Carnival yang masuk segmen Large MPV yang akan diproduksi tahun depan. Carnival made in Malaysia akan hadir bermesin biasa maupun hybrid pada 2024.
Kemudian all new Kia Sorento juga akan diproduksi tahun depan, hadir dalam format mesin pembakaran internal biasa, maupun hybrid atau plug-in hybrid. Lalu juga akan memproduksi all new Kia Sportage pada 2023, hadir dalam versi mesin biasa maupun hybrid di 2024.
Paling menarik sesuai penjelasan di atas adalah Kia Malaysia juga akan memproduksi mobil listrik. Modelnya adalah Kia Niro yang akan direalisasikan pada 2023. Mobil ini akan hadir dalam bentuk hybrid maupun listrik murni. Semuanya akan dirakit di fasilitas produksi Inokom Automotive di Kulim, Kedah.
Baca Juga: Sosok Kia Sportage 2022 Akhirnya Terungkap, Lebih Futuristik
Prinsipal memilih Malaysia sebagai basis produksi Kia di Asia Tenggara karena memiliki program kebijakan CKD, logistik, maupun pemasok dari pemerintah yang akan menjadi kunci sukses eksistensinya di pasar ASEAN.
Sementara Hyundai, memilih Indonesia sebagai basis produksi untuk kendaraan listrik maupun bermesin pembakaran internal. Sejauh ini pabrikan sudah memastikan bahwa mobil listrik Hyundai Ioniq 5 akan diproduksi di Cikarang, kemudian Hyundai Creta juga menjadi mobil pertama yang bakal keluar dari pabrik tersebut.
Untuk melancarkan visinya itu, pabrikan bersama LG juga dalam tahap pembangunan pabrik sel baterai pertama di Asia Tenggara yang berada di Indonesia. Produksinya akan dimulai pada 2024, untuk menyuplai kendaraan listrik berbasis platform Electric-Global Modular Platform (E-GMP). Selain untuk Hyundai juga Kia.
Pabrik Hyundai di Indonesia berdiri di atas lahan seluas 77 hektar. Kapasitas produksinya mencapai 150 hingga 200 ribu unit per tahun, selain untuk pasar domestik juga ekspor.
Baca Juga: Sempat Jadi Citycar Favorit, Kia Picanto 2021 Kini Tenggelam
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Mercedes-Benz C 300 AMG 2.0
28.856 km
4 tahun
Banten
2020 BMW X1 SDRIVE18I XLINE 1.5
35.681 km
3 tahun
Jakarta
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten