Tidak salah jika Anda menyebut Honda City Sedan mahal. Sebab saat dibandingkan langsung dengan kompetitor dekatnya, Toyota Vios, selisih harganya banyak. Pun kalau Vios nantinya tak lagi kena diskon PPnBM, rasanya tetap saja nilainya lebih tinggi. Lantas dengan menanggung beban berat harga tinggi, apa yang bisa ditawarkan?
• Harga Honda City Sedan Rp355 juta sementara Toyota Vios Rp254 juta - Rp283 juta (Diskon PPnBM).
• Legroom Honda City Sedan lebih kecil dari City Hatchback, format Ultra Seat hilang.
• Masih menggunakan drum brake di belakang, sementara Vios sudah disc brake sepenuhnya.
Lantaran tak ada bedanya dengan racikan versi hatchback, soal nyaman dan tangkas juga dimiliki oleh City Sedan. Bedanya, ada ekstra buntut saja. Tapi pengaruh terhadap pengendalian dan rasa mengemudi hampir tak ada bedanya.
Sebagaimana mestinya Honda, City Sedan memiliki visibilitas cukup maksimal. Dashboard depan cenderung rendah dan rata. Sehingga jangan heran kalau posisi mata Anda seakan duduk di mobil agak tinggi. Tidak tenggelam seperti di sedan kebanyakan. Dan pengaturannya komplet, dari tilt-telescopic steering hingga setingan jok berbagai arah (Mekanikal). Mudah menyesuaikan postur dengan presisi.
Ketika dikemudikan, bantingan suspensinya pun terbilang pas. Arahnya lebih menuju empuk. Di saat menghajar speed trap atau jalan berlubang, rebound mobil ini cukup terasa premium. Tidak mengeluarkan bebunyian bising ataupun menciptakan guncangan parah. Nyaman.
Di lain sisi, ia cukup tangkas. Tidak ada rasa limbung berlebihan ketika dibawa menikung kencang. Meskipun tidak hebat-hebat amat. Sebab memang orientasi suspensi ini kami rasa untuk memberikan kenyamanan.
Ada perbedaan kentara antara versi hatchback dan sedan. Nuansa interior di dalam sedan sama sekali tanpa basa-basi sporty. Memang ini perihal selera. Namun menurut kami, rasanya lebih terasa comfy dengan semua balutan fabric. Sayang sekali, soal material dashboard, konsol, door trim, serta lainnya tidak spesial. Cenderung biasa untuk harga segini. Semuanya plastik keras yang tak terasa solid-solid amat.
Baca Juga: Test Drive Toyota Veloz Q CVT TSS: Model Termewah Nan Canggih, Tapi Kenapa Tidak Senyaman Avanza?
Kalau bicara performa, kami bisa bilang ia masih menang di kelasnya. Secara data output pun sudah terlihat betapa signifikannya angka perolehan daya kuda. Maupun torsinya. Bahkan paduan transmisi CVT pun tak membuat ia jadi membosankan dikemudikan.
Format sumber tenaga tidak berbeda dengan hatchback. Memangku mesin 1.5-liter DOHC 4-silinder segaris 16 katup i-VTEC. Hasil outputnya persis, 121 PS pada 6.600 rpm dan torsi 145 Nm pada 4.300 rpm. Kalau dibandingkan Vios, mesin 1.5-liternya sebatas mengeluarkan tenaga 107 PS dan torsi 140 Nm. Selisih banyak.
Perbandingan Performa | ||
---|---|---|
Honda City Sedan | Toyota Vios | |
Mesin | 1.5-liter DOHC i-VTEC | 1.5-liter DOHC VVT-i |
Tenaga & Torsi | 121 PS/ 145 Nm | 107 PS/ 140 Nm |
Transmisi | CVT | CVT/ MT |
Pengereman | Ventilated Disc (Front), Drum (Rear), ABS+EBD+BA | Ventilated Disc (Front), Solid Disc (Rear), ABS+EBD+BA |
Tidak sekadar angka. Ketika dikemudikan memang terasa cukup bertenaga buat ukuran kelas small sedan. Delivery-nya halus. Khas Honda. Secara linear mengisi terus hingga ke putaran atas. Pedal ditekan secara normal pun speedometer tak lama-lama amat naiknya. Secara bersamaan putaran mesin tak tiba-tiba teriak. Tetap terjaga.
Memang, data akselerasi yang kami dapatkan tak sebaik ketika rekan redaksi kami mengambil data versi hatchback. Entah karena berbeda kondisi dan cara mengemudi, bobot mobil lebih berat, yang pasti tak sekali kami mencoba menghabiskan kekuatan yang ia punya.
Tapi masih cukup memuaskan, 0-100 km/jam diraih dalam 12.38 detik. Alias selisih lebih dari 0,5 detik. Dan perolehan saat melakukan pengereman keras dari 100 km/jam – 0, menoreh waktu 3.09 detik dengan jarak 40 meter sampai berhenti. Masih cukup baik. Meski peranti rem belakang masih tromol bukan seperti Vios yang sudah full cakram.
Hasil Tes Akselerasi dan Konsumsi BBM | |
---|---|
Akselerasi 0-100 km/jam | 12,38 detik |
Deselerasi 100-0 km/jam | 3.09 detik/ 40 meter |
Konsumsi BBM (Kombinasi) | 15,7 km/l |
Konsumsi BBM (Tol) | 21,9 km/l |
Terlepas itu, mode pengendaraannya lengkap. Makanya kami bisa bilang ia tetap nyaman dan menyenangkan dikendarai. Paling efisien, Anda bisa seting di model ECON. Dan seketika putaran mesin akan terjaga di bawah 2.000 rpm meski gas ditekan agak dalam.
Jika perseneling dipindahkan ke D, putarannya berkisar di 2.000 rpm – 3.000 rpm. Lain cerita kalau di kickdown, ia akan mengikuti apa mau Anda dan meneriakkan kemampuan mesin. Masih ada dua mode lagi, yakni S dan manual via paddle shift. Di sinilah kesempatan Anda jika mau berkendara agresif.
Dan meski proses perpindahan itu sekadar sensasi virtual, tapi cukup terasa natural. Sehinga bermanuver masih bisa menyenangkan. Jarum rpm bakal mental sampai hampir red line dan seakan memberi efek perpindahan gigi.
Di lain sisi, konsumsi bahan bakar juga masih tergolong memuaskan. Dalam jarak pengetesan tidak kurang dari 70 km, kombinasi tol dan kemacetan kota City masih sanggup menghasilkan 15,7 km/l. Sementara di jalan tol, angkanya di sekitar 21,9 km/l. Bensin yang kami gunakan adalah RON 90, di mana menjadi standar minimum dari mobil ini.
Baca Juga: Bodi Lebih Kecil Tapi Interior Honda City Hatchback RS Lebih Lapang dari Versi Sedan, Kok Bisa?
Ada yang bertambah, ada pula yang berkurang. Berkat tambahan buntut, City Sedan memang memiliki ruang bagasi yang begitu akomodatif. Jauh lebih baik dari City Hatchback. Kami dapat memastikan Anda lebih leluasa ketika hendak menyimpan barang. Dan lebih aman pula karena tertutup sepenuhnya.
Namun, hal itu bakal terasa optimal kalau mobil memang sedang dipakai berempat atau berlima. Andaikan hanya dipakai berdua, dan ingin memasukkan barang yang agak panjang. Bangku baris kedua tak bisa dilipat sama sekali.
Ya, fitur ultra seat yang dimiliki hatchback tak ada di sini. Selain sandaran bangku tak bisa dilipat sama sekali, dudukan pun tak bisa diangkat ke atas. Model paten. Agak nihil kalau Anda mau bawa barang dengan panjang ekstra.
Dan, ada hal lain yang juga berubah. Akibat bagasinya bertambah, ternyata baris kedua pun agak dimajukan dan memiliki ruang kaki lebih pendek. Kami sudah mengukurnya dengan presisi antara sedan dan hatchback. Dan memang berselisih. Hal ini juga dibuktikan dengan fleksibilitas lipat bangku depan. Ia tak dapat direbahkan rata sampai bangku belakang seperti di hatchback. Agak bersisa.
Perbandingan Kabin Belakang City Sedan & Hatchback | ||
---|---|---|
City Sedan | City Hatchback | |
Max. Legroom | 45,1 cm | 48 cm |
Min. Legroom | 21,9 cm | 23,4 cm |
Boleh dibilang fiturnya menunjang. Tidak kekurangan untuk sektor fundamental. Baik dari segi keamanan, kenyamanan dan hiburan. Namun kami menyayangkan satu hal, akibat mengacu pada harganya tadi.
Andaikan format nilai jual itu merupakan alokasi untuk memberikan City Sedan teknologi Honda Sensing, rasanya jadi bisa dimaklumi. Malah bisa saja menjadi kemenangan telak di segmen small sedan. Pasalnya BR-V, yang punya harga kurang lebih sepantaran sudah memilikinya.
Tapi paling tidak, sektor keamanan sudah terpenuhi. Dari adanya ESC, HSA, serta bertambahnya airbag jadi enam buah. Meski sebetulnya Vios punya satu kantong udara lebih lagi. Perihal tambahan fitur kenyamanan seperti ventilasi AC di row belakang, head unit canggih dengan koneksi Android Auto dan Apple CarPlay, berikut 6 speaker dan 2 tweeter juga jadi paket City.
Secara keseluruhan, kami bisa nilai mobil ini memiliki impresi berkendara serta kenyamanan baik buat ukuran small sedan. Perihal konsumsi bahan bakar juga bukan jadi soal. Dan fitur fundamentalnya cukup. Namun, harga yang diset berbanding kelengkapannya tetap menjauhkan City Sedan dari istilah Value for Money.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2018 Honda ACCORD VTI-L 2.4
73.224 km
5,5 tahun
Jakarta
2015 Honda CIVIC 1.8
40.865 km
7,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota COROLLA ALTIS V 1.8
12.662 km
2,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota VIOS G 1.5
88.383 km
6 tahun
Jawa Barat
2014 Mercedes-Benz E 250 AMG 2.0
53.402 km
9 tahun
Jawa Barat