Toyota telah lama menjadi penguasa pasar otomotif Indonesia. Terbaru pada penjualan mobil periode 2021, pabrikan mengamankan 33 persen lebih market share pasar nasional. Tapi perusahaan tiga oval ini bukan cuma berjaya di dalam negeri, tetapi juga secara global kembali mengalahkan Volkswagen Group.
Mengacu laporan penjualan yang dipublikasi Toyota Motor Corporation, selama 2021 Toyota menjual sebanyak 10.495.548 kendaraan di seluruh dunia. Torehan tersebut naik sekitar 10,1 persen dari periode sebelumnya yang menjual 9 jutaan unit lantaran terjadi puncak pandemi.
Baca Juga: Kelihatannya Sepele Tapi Pelanggaran Lalu Lintas Ini Dendanya Rp1 Juta
Capaian ini sekaligus mengalahkan kembali perdagangan Volkswagen Group yang menjual sebanyak 9.305.000 unit dari merek Volkswagen, Audi, Bentley, Bugatti, Lamborghini, Porsche, SEAT, dan Skoda dari divisi kendaraan penumpang.
Padahal tahun lalu tak sedikit produsen yang mengalami masalah produksi dan pengiriman karena gangguan industri global yang berbeda. Paling utama terkait rantai pasokan akibat krisis chip semikonduktor, yang menyebabkan ketersediaan kendaraan berkurang.
Beberapa dari mereka mampu mengelola krisis dengan lebih baik, sehingga memberikan keunggulan dibanding para pesaing. Toyota sudah sejak lama meriset masalah rantai pasokan dengan mengidentifikasi komponen yang paling berisiko dan mencegah gangguan di masa depan.
Mengutip Bloomberg, cara Toyota ini telah dilakukan sejak Jepang dilanda gempa dan tsunami pada Maret 2011. Saat itu produsen utama chip untuk industri otomotif, Reneas Electronic Corp dan membuat pasokan chip tertahan selama beberapa bulan.
Toyota juga terkena dampaknya dan bergegas memperbaiki fasilitas produksi dan mendapatkan suku cadang yang hilang. Sejak saat itu, pabrikan telah memahami ragam item yang perlu 'diamankan' sebagai langkah preventif di masa beriktunya.
Hingga pada akhirnya Toyota mampu mengatasi kekurangan chip lebih baik baik dari pada kebanyakan pembuat mobil, karena hubungan dekat dengan pemasok dan persediaan suku cadang serta komponen yang besar.
Baca Juga: India Bakal Wajibkan Mobil Baru Punya 6 Airbag, Nah di Indonesia Cuma Sabuk Pengaman dan APAR!
Dalam siaran pers resmi, Toyota menjelaskan dampak penyebaran Covid-19 tidak terlalu parah bila dibandingkan periode 2020, sehingga memungkinkan perusahaan meningkatkan produksi dan penjualannya secara signifikan tahun lalu.
Di lain sisi, Volkswagen Group meskipun penjualannya tidak mengalami peningkatan yang signifikan, namun mampu mengklaim telah menjual kendaraan listrik lebih banyak. Penjualan mobil listrik VW Group mengalami peningkatan tiap tahunnya, periode tahun lalu mencapai 452 ribuan unit atau sekitar 5,1 persen dari total wholesales.
Sebenarnya masih terlalu prematur memberikan Toyota mahkota sebagai perusahaan mobil dengan penjualan paling banyak di dunia pada 2021. Sebab belum ada angka final dari General Motors yang membawahi merek Chevrolet, GMC, Cadillac, maupun Buick.
Kemudian juga jangan lupakan dari Stellantis yang juga menaungi banyak merek Eropa yang terdiri dari Peugeot, Opel, Citroen, Fiat, Jeep, Chrysler, Dodge, Abarth, dan lainnya. Sayangnya kedua raksasa otomotif yang disebutkan terakhir belum mengumumkan laporan penjualannya di 2021.
Baca Juga: Baru Setahun Meluncur, Honda City Hatchback Sudah Berhasil Tumbangkan Toyota Yaris
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Mazda CX-5 ELITE 2.5
45.271 km
4 tahun
Jakarta
2021 Toyota FORTUNER VRZ 4X2 2.4
28.559 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2019 Mazda CX-5 ELITE 2.5
28.043 km
4 tahun
Java East
2020 BMW X1 SDRIVE18I XLINE 1.5
35.681 km
3 tahun
Jakarta
2018 Mazda CX-9 2.5
53.282 km
5 tahun
Jakarta