Cuma Remap ECU, Torsi Toyota Fortuner 2.8 Naik 80 Nm dan Kalahkan Mitsubishi Colt Canter

• Setelah remap ECU, tenaga Toyota Fortuner 2.8 menjadi 265 Bhp dengan  torsi sebesar 540 Nm
• Dengan remap ECU, akselerasi mobil menjadi semakin cepat

Melihat adanya demand yang cukup tinggi akan sebuah SUV 7-seater ber-cc besar, pada 13 Januari 2022 PT Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Fortuner 2.8.

Sebagai produk flagship terbarunya, Fortuner 2.8 ditawarkan dalam tiga varian, yaitu 4x2 2.8 VRZ, 4x2 2.8 GR Sport dan terakhir 4x4 2.8 GR Sport, yang dibandrol mulai dari Rp580,9 juta hingga Rp684,5 juta.

Bermodalkan cc besar, menurut data di atas kertas Toyota Fortuner 2.8 untuk pasar lokal dibekali jantung pacu diesel 1GD-FTV berkubikasi 2.755 cc 4-silinder segaris, VNT 16 valve DOHC. Untuk tenaga yang dihasilkan tercatat sebesar 203,9 PS @3.000 – 4.000 rpm dengan torsi puncak 499 Nm @1.600 – 2.800 rpm.

Pengetesan yang pernah dilakukan tim R&D, untuk dapat menempuh kecepatan 0 – 100 km/jam, hanya butuh waktu 11,9 detik. Sedangkan melaju pada kecepatan 60-80 km/jam cukup dengan 2,8 detik.

Mengenai tingkat percepatannya, semua Fortuner 2.8 hanya disediakan pilihan transmisi otomatis otomatis 6-percepatan with Sport Sequential Switchmatic. Untuk tipe 4x4 2.8 GR Sport AT DSL sendiri berhasil dipadukan transfer case dengan mode pengaturan H2, H4 dan L4 model putar.

Belum lama ini, bengkel tunning mobil diesel maupun bensin yang terletak di Kedoya, Jakarta Barat, REV Engineering, memposting sebuah foto melalui laman Instagram @teddyrev dimana Toyota Fortuner 2.8 tipe GR Sport sedang dilakukan remap ECU. Bagaimana dengan hasilnya?

Bukan Cuma Torsi Naik 80 Nm, Setelah Remap ECU Tenaga Toyota Fortuner 2.8 Bertambah 48 Bhp

Pengukuran menggunakan dyno di bengkel REV Engineering dengan data spesifikasi pabrikan memiliki perbedaan. Dimana Toyota Fortuner 2.8 kondisi standar stelan pabrikan memakai dyno menghasilkan tenaga maksimal 217 Bhp dengan torsi puncak 460 Nm.

Di tangan Theodorus Suryajaya, owner REV Engineering sekaligus pemilik akun @teddyrev menampilkan sebuah grafik dimana setelah dilakukan remap ECU, tenaganya melonjak tajam menjadi 265 Bhp dengan perolehan torsi sebesar 540 Nm.

Itu artinya, setelah dilakukan remap ECU tenaga Toyota Fortuner 2.8 bertambah 48 Bhp dan torsi naik 80 Nm.

Sebagai gambaran, tenaga dan torsi milik Fortuner 2.8 yang sudah dioprek ini bahkan jauh lebih besar daripada truk light duty Mitsubishi Canter. Truk kepala kuning ini untuk tipe tertinggi yaitu FE 84 memiliki tenaga hanya 136 ps/2.900 rpm dan torsi 373 Nm/1.600 rpm. Cukup buas bukan? 

Baca juga: Terkuak Pajak Tahunan Nissan Leaf Mirip Motuba, Lebih Murah Dibanding Toyota Agya!

Kelebihan dan Kekurangan Remap ECU

Remap ECU atau yang biasa disebut juga tuning ECU, merupakan proses melakukan kalibrasi ECU mobil atau proses setting ulang ECU menggunakan software tertentu pada komputer, demi menyesuaikan kebutuhan yang diinginkan.

Pada dasarnya, ECU mobil yang standar disetel oleh pabrikan dengan tingkatan batas tertentu. Dengan begitu, performa yang dihasilkan oleh mesin tidak semuanya keluar. Jika melihatnya, tenaga yang dikeluarkan hanya sebesar 70%-80% dari batasannya.

Sebelum melakukan proses tuning, kalian harus memperhatikan betul apa saja dampak yang dihasilkan setelahnya. Dengan begitu, kami akan menyampaikan beberapa kelebihan dan kekurangan remap ECU.

Kelebihan

1. Akselerasi Mobil Menjadi Lebih Cepat

Tidak hanya memperbesar tenaga, daya torsi yang diraih pasca remap ECU juga mengalami dampaknya. Torsi mobil kini mengalami peningkatan, yang mana ketika kalian menginjak pedal gas sedikit saja, mobil sudah bisa langsung berjalan.

2. Tenaga Mobil Meningkat

Tujuan dari remap ECU sendiri dilakukan untuk mendapatkan tenaga yang lebih besar. Pasca melakuan tuning, biasanya bengkel tunner mengklaim mampu meningkatkan tenaga mobil hingga 10%-30%.

3. Putaran Atas Lebih Ngejambak

Tak hanya memberikan tingkat akselerasi yang baik pada tarikan bawah, putaran rpm tengah hingga atas juga terasa lebih ngejambak. Hal seperti ini tentunya sangat disukai para pecinta kecepatan ketika berkendara ke luar kota.

4. Lebih Hemat BBM

Selain mampu membuat mobil melaju lebih cepat, remap ECU nyatanya berdampak pada tingkat konsumsi bahan bakarnya yang lebih efisien. Tingkat keiritannya setelah melakukan tuning pada sistem komputer ini disinyalir mencapai 2-3 kilometer per liter dari setelan pabrikan.

Baca juga: Tiggo 8 Pro dan Tiggo 7 Pro Jadi Mobil Terlaris di Negara Lain, Chery Bisa Bikin Pusing Pabrikan Jepang

Kekurangan

1. Tingkat Durabilitas Mobil Berkurang

Remap ECU mempunyai perumpamaan seperti melepas segel standar yang diberikan oleh pabrikan. Karena mampu menghasilkan tenaga yang lebih besar, tanpa disadari kalian akan secara terus menerus memacu mobil di kecepatan yang tinggi.

Dengan begitu, tingkat umur mesin kendaraan menjadi tidak lama. Untuk menghindari hal tersebut, kalian harus lebih rajin mengecek kondisi mesin serta melakukan penggantian oli mesin sesering mungkin.

2. Mesin Mobil Terdengar Sedikit Lebih Kasar

Karena sering dipacu dalam kecepatan tinggi, kejadian yang paling sering ditimbulkan adalah suara mesin menjadi lebih kasar. Namun begitu tidak akan berdampak terhadap kerusakan mesin apabila kalian selalu mengecek kondisi mesin dan sering melakukan service.

Sebagai informasi, untuk melakukan remap ECU pada mobil kesayangan biaya yang dikeluarkan tiap model kendaraan tentunya berbeda. Namun pada umumnya biaya yang ditawarkan mulai dari Rp4 juta.

Baca juga: Jokowi Tetapkan Aturan Kendaraan Listrik Tak Perlu Bayar Pajak dan Bea Balik Nama