Kalian pernah mengalami kejadian lupa menurunkan rem tangan mobil pada saat parkir atau berhenti untuk kemudian langsung mulai berkendara? Mulai sekarang jangan ulangi lagi hal tersebut ya!
Hand brake atau parking brake menjadi elemen penting karena menjaga mobil tetap di posisinya saat berhenti, terutama saat parkir atau kita akan start di tanjakan. Meskipun seiring perkembangan teknologi, kini peranan hand brake sudah digantikan tipe Electric Parking Brake (EPB).
Cara mengoperasikannya pun lebih muda, yaitu cukup cungkil tuas EPB ke atas untuk mengaktifkan Parking Brake. Dan tekan tombol EPB tersebut sampai lampu idnikatornya mati saat hendak merilisnya.
Nah kali ini yang akan kita bahas adalah Parking Brake tipe konvensional yang masih menggunakan gagang. Terkadang, pengemudi pemula atau bahkan kalian masih ada yang suka lupa menurunkan rem tangan.
Apa sih bahaya atau risiko kalau kita memaksa jalan dengan kondisi lupa menurunkan rem tangan dan posisi hand brake masih aktif? Yuk kita ulas.
Baca juga: Tak Perlu Panik Jika Rem Mobil Muncul Bunyi Aneh, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Sesuai namanya, parking brake mobil memang memiliki fungsi untuk menjaga agar kendaraan tidak bergerak maju atau mundur dengan sendirinya ketika di parkir atau berhenti. Rem ini samat berguna pada saat kalian berhenti atau parkir di kontur jalan menanjak maupun turunan.
Namun ternyata bukan sekedar buat kemudahan parkir saja, ada beberapa fungsi parking brake mobil yang cukup penting.
Fungsi utama rem tangan adalah untuk menjaga kendaraan tetap diam saat diparkir. Dengan mengaktifkan rem tangan, kalian dapat mencegah mobil bergerak secara tidak sengaja saat berhenti di tanjakan atau permukaan miring. Ini memberikan keamanan tambahan dan mencegah kemungkinan kecelakaan.
Rem tangan juga dapat digunakan sebagai pengereman tambahan saat kendaraan sedang berhenti. Misalnya, saat berhenti sejenak di jalan tanjakan atau saat menunggu di lampu merah, penggunaan rem tangan dapat membantu menjaga kendaraan tetap stabil dan mencegah pergerakan mundur yang tidak diinginkan.
Hand brake juga berguna dalam situasi darurat. Jika sistem pengereman utama mengalami kegagalan, rem tangan dapat digunakan sebagai cadangan untuk menghentikan kendaraan secara perlahan dan aman. Ini dapat memberikan kontrol tambahan dalam keadaan darurat dan mengurangi risiko kecelakaan.
Parking brake juga berperan dalam pemeriksaan rutin pada sistem pengereman mobil. Saat memeriksa atau mengganti komponen rem, rem tangan harus diterapkan agar roda belakang terkunci, sehingga memudahkan pemeriksaan dan perawatan.
Kita sebagai pengemudi kadang lupa menurunkan rem tangan saat akan berkendara. Hal ini mungkin tidak terlalu terasa lajunya terhambat saat berjalan. Ini karena tekanan hand brake memang tidak semaksimal rem kaki untuk memberhentikan kendaraan.
Saat mobil sudah bergerak maju, memang seharusnya rem tangan dalam posisi dilepas. Lupa menurunkan rem tangan ini bisa dihindari dan diantisipasi kalau kita paham melihat arti panel indikator instrumen dashboard.
Pada mobil-mobil keluaran baru, umumnya dilengkapi dengan indikator untuk memberi tahu pengemudi jika rem tangan mobil belum sepenuhnya dalam posisi terlepas. Pengemudi perlu memperhatikan indikator-indikator ini sebelum mengemudikan mobilnya.
Lantas apa risikonya kalau kita lupa dan membiarkan hand brake terpasang terus menerus? Berikut ini ulasannya.
Hal yang paling memungkinkan terjadi bila lupa menurunkan hand brake yaitu kampas rem berpotensi cepat aus. Ini karena permukaan kampas yang menekan jadi cepat terkikis dan lama-kelamaan menjadi tipis.
Kampas rem yang sudah aus biasanya berbunyi atau berdecit saat kamu melakukan pengereman. Bila sudah begini, kamu harus membawa mobil ke bengkel untuk penggantian kampas rem.
Tak jarang, hal ini juga bisa memicu terjadi kampas rem yang terbakar. Ini karena bahan material kampas memiliki tngkatan tahan panas pada level tertentu. Panas tinggi dari gesekan pun bisa membuat percikan api.
Selain itu jika sudah mencapai suhu dan panas yang tinggi bisa membuat daya cengkram yang menurun drastis.
Baca juga: Mana Lebih Pakem Antara Rem Cakram dan Tromol di Mobil?
Hal yang paling mungkin terjadi selanjutnya kalau kita memaksakan diri berkendara dengan kondisi hand brake masih terpasang yaitu kampas rem bisa terlepas. Alasannya karena hand brake masih aktif dan menggenggam rem, sementara roda dipaksa berputar.
Tenaga mesin yang tersalur ke roda akan terus menekan kampas rem. Roda belakang yang terus berputar membuat kampas rem bisa lepas dari penyangganya. Kondisi ini bisa terjadi pada rem belakang mobil berjenis tromol. Alasannya karena kampas memiliki bidang kontak yang lebih panjang dibandingkan dengan rem cakram.
Kerusakan di sistem rem lainnya pun bisa terjadi, meliputi kampas rem, teromol mapun piringan cakram, selang-selang dan lainnya bisa rusak akibat bekerja dalam kondisi tidak normal. Jika rusak maka perbaikannya tentu akan memakan waktu dan biaya.
Hal yang satu ini biasanya terjadi karena kita memasang rem tangan saat parkir berhari-hari. Kadang, kita pun akhirnya lupa menurunkan rem atau mungkin sudah diturunkan tapi kampasnya lengket. Hal ini cukup wajar terjadi karena kampas rem yang terkena kelembaban akhirnya malah nempel di permukaan tromol atau cakram.
Jika mobil jarang digunakan dan hanya ada di garasi, kamu sebenarnya tidak harus menggunakan mengaktifkan hand brake, apalagi bila permukaan parkir rata. Kita cukup mengganjal rodanya dengan balok kayu atau batu bata. Apabila mobil kalian bertransmisi otomatis, kamu cukup gunakan P (parking) yang berfungsi untuk mengunci transmisi agar mesin mobil tidak dapat bergerak.
Baca juga: Cara Memilih Minyak Rem yang Tepat, Jangan Nekat Over Specs Pakai DOT5!
Hal yang tidak kita sadari saat terlalu lama lupa melepas rem tangan ialah membuat mesin ngeden saat mobil melaju. Jelas saja, laju putaran roda belakang tertahan kampas rem. Dampaknya, mesin pun overheat karena dipaksa melawan kekuatan rem. Jalan pelan tapi mesin gerung RPM tinggi.
Danpak lainnya yaitu bahan bakar jadi boros akibat tarikan mobil berat. Ini membuat kerja mesin jadi lebih ekstra dan dibutuhkan suplai bahan bakar lebih banyak. Walau bahan bakar banyak terkonsumsi namun jarak yang ditempuh bisa jadi tidak terlalu jauh.
Mengemudi dengan rem tangan yang terkunci bukan hanya bakal merusak sejumlah komponen pengereman seperti kampas rem, namun pada akhirnya juga berisiko terjadi kecelakaan bagi si pengemudi.
Hal ini dapat terjadi lantaran kerusakan pada komponen-komponen tersebut dapat mengurangi efektivitas sistem pengereman. Sehingga pada akhirnya mempengaruhi kemampuan pengemudi untuk menghentikan kendaraan dengan cepat saat situasi darurat atau ketika membutuhkan pengereman yang kuat. Sehingga mobil bisa melaju tanpa kendali dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Hal sepele seperti lupa menurunkan rem tangan mobil ternyata cukup banyak risiko yang bakal terjadi. Bayang-bayang kerusakan rem hingga mesin pun akan terjadi bila kita lupa dan memaksa berkendara hingga jarak yang cukup jauh.
Hal sederhana supaya insiden ini tidak terjadi ialah fokus, dan memperhatikan sinyal indikator yang menyala di dashboard. Kalau logo parking brake masih menyala, sebaiknya segera turunkan rem tangan sambil menurunkan kecepatan, supaya tidak terjadi efek ngeloss.
Baca juga: Lampu Rem Mobil Dibikin Berkedip Ala Mobil Formula 1, Apakah Menyalahi Peraturan?
Saat rem tangan atau parking brake masih aktif, sebenarnya mobil masih bisa tetap berjalan. Namun akan terjadi beberapa gangguan dan risiko kecelakaan. Mulai dari komponen sistem pengereman yang rusak, mesin over heat, sampai kemungkinan terjadi kecelakaan.
Ada beberapa kondisi yang memungkinkan pengemudi mengaktifkan rem tangan alias hand brake. Seperti saat parkir untuk menjaga kendaraan tetap diam terutama jika berhenti di tanjakan, turunan, atau permukaan miring.
Rem tangan juga dapat digunakan sebagai pengereman tambahan saat kendaraan sedang berhenti di lampu merah. Bahkan bisa juga mengaktifkan rem tangan ketika pemeriksaan rutin pada sistem pengereman mobil agar roda belakang terkunci, sehingga memudahkan pemeriksaan dan perawatan.
Untuk mengaktifkan rem tangan (hand brake) atau parking brake, pertama-tama pastikan mobil sudah dalam keadaan benar-benar berhenti. Injak pedal rem secara maksimal demi menjaga posisi mobil tetap diam. Tekal tombol yang ada di bagian ujung tuas hand brake saat kalian menarik rem tangan ke arah atas. Pastikan posisi rem terkunci sampai ad abunyi "klik" sebelum dilepas.