Pernahkah kalian mendengar istilah mesin mobil ngelitik? Kalau kalian penggemar otomotif, pasti sudah paham betul dengan kondisi mesin ngelitik. Tapi buat yang awam, maka rasanya penting membaca artikel ini sampai tuntas.
Mesin ngelitik sebenarnya punya nama resmi engine knocking. Yaitu sebuah gejala pada mesin kendaraan bermotor dengan bahan bakar minyak, ketika mesin tersebut mengeluarkan suara ketukan (knocking) pada saat mesin tersebut bekerja.
Umumnya suara ketukan itu akan muncul pada saat mesin di gas. Ritme ketukan juga akan diikuti getaran. Mesin ngelitik ini erat kaitannya dengan proses pembakaran di dalam ruang silinder mesin yang tidak sempurna.
Perlu kalian ketahui, proses pembakaran yang sempurna di ruang mesin seharusnya terjadi beberapa saat sebelum piston menyentuh Titik Mati Atas (TMA). Namun karena terjadi detonasi, bahan bakar di ruang mesin sudah terbakar sebelum waktunya dan membuat ledakan.
Ledakan inilah yang kemudian mengarahkan piston ke atas. Alhasil piston memukul dinding silinder seperti dipaksakan. Proses gesekan antara piston dan dinding silinder itulah yang bisa menimbulkan suara ketukan.
Kondisi mesin mobil ngelitik ini jangan dibiarkan, sebab akan ada beberapa risiko yang harus ditanggung pemilik kendaraan. Mulai dari konsumsi BBM yang jadi semakin boros, hingga beberapa komponen mesin jadi lebih cepat rusak.
"Kalau gejala ini muncul lakukan tindakan preventif, jangan membiarkan mobil sampai rusak atau bahkan mogok dan mengganggu mobilitas," pesan Yagimin selaku Chief Marketing Auto2000 melalui keterangan tertulisnya.
Baca juga: Jangan Sampai Salah, Ini Oli untuk Mesin Mobil Hybrid dan Periode Penggantian
Sebenarnya ada kondisi mesin ngelitik bisa terjadi saat dua momentum, yaitu ketika mobil di gas dengan rpm rendah, atau pada saat rpm tinggi. Masing-masing kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor yang berbeda.
Namun pada umumnya, masalah mesin mobil ngelitik disebabkan pada proses pembakaran dan asupan bahan bakar yang tidak sempurna. Sehingga pemilik mobil sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut agar gejala mesin ngelitik bisa berkurang, bahkan hilang.
Setiap pabrikan otomotif pastinya sudah menyarankan untuk mengisi BBM sesuai spesifikasi dan kebutuhan mesin dari produk yang mereka jual. Jika mobil kalian dianjurkan pakai BBM misalnya minimal RON92, maka isi dengan BBM yang direkomendasikan tersebut.
Bensin yang berkualitas umumnya lebih bersih dan rendah residu. Selain itu, juga akan membuat pembakaran dapat berlangsung dengan sempurna guna menjaga performa mesin. Jika rekomendasi ini diabaikan, maka akan membuat proses pembakaran mesin tidak sempurna. Hasilnya mesin akan terdengar ngelitik saat rpm tinggi.
Beberapa pemilik mobil kadang enggan mengisi ulang bahan bakar kendaraannya. Alasannya, indikator BBM masih memperlihatkan kondisi bahan bakar yang dirasa cukup untuk jarak tempuh yang akan mereka lakukan. Alhasil, mobil baru kembali diisi bensin pada saat lampu indikator bahan bakar sudah menyala.
Sebaiknya hindari kebiasaan ini. Sebab dengan posisi bensin hampir habis, ada risiko kotoran dan air yang mengendap di tangki mobil akan terisap sehingga merusak komponen-komponen mobil yang dilaluinya.
Baca juga: Ganti Oli Mesin Mobil Bukan Cuma Terkait Berapa Bulan Sekali, Tapi Perhatikan Juga Hal Ini
Selain bahan bakar, saat proses pembakaran di ruang mesin juga dibutuhkan komponen lain, satu diantaranya busi. Busi bertugas menghasilkan percikan api saat proses pembakaran bahan bakar.
Saat ada satu atau beberapa busi mesin mobil kalian yang mati atau bermasalah, maka proses pembakaran tidak akan sempurna. Selain itu, penggunaan busi yang tidak sesuai dengan tipe mesin juga bisa membuat proses pembakaran bahan bakar yang tidak optimal dan menyisakan uap bensin yang kemudian terbakar lagi.
Pompa bahan bakar (fuel pump) merupakan komponen yang juga harus dilakukan secara berkala. Jika rusak atau sudah lemah, sebaiknya langsung diganti dengan yang baru. Untuk mengetahui fuel pump mobil rusak pun sebenarnya cukup mudah.
Antara lain ketika mobil jadi lebih sulit di-starter. Atau kalian juga bisa cek secara manual dengan melihat kondisi aliran bahan bakar yang terhubung dengan fuel pump. Caranya, buka selang fuel supply atau selang fuel return. Kemudian masukkan ujung selang yang terbuka tadi pada wadah botol, kemudian coba starter mesin.
Kalau ternyata ada aliran bahan bakar yang lancar, maka fuel pump dalam kondisi baik. Tapi kalau bahan bakar yang keluar dari selang tersendat, maka fuel pump rusak atau kotor akibat endapan residu.
Baca juga: Begini Cara Mudah Bikin Suara Mesin Mobil Diesel Terdengar Lebih Halus
Apabila fuel pump terindikasi kotor akibat endapat, maka disarankan kalian juga lakukan pengecekan untuk filter bahan bakar. Sejumlah pabrikan umumnya menyarankan ganti filter bahan bakar mobil tiap 2 tahun sekali atau 40.000 kilometer (km), baik untuk mesin bensin maupun diesel.
Jika filter kotor, sebaiknya jangan cuma dibersihkan tapi ganti dengan yang baru. Selain itu jika di daerah kalian sering melalui kondisi jalan berdebu dengan cukup parah, maka disarankan untuk melakukan penggantian filter bahan bakar mobil lebih cepat, yaitu di 20.000-30.000 km.
Kemudian yang perlu diperhatikan juga adalah saat ganti filter bahan bakar, sebaiknya kuras juga tangki BBM. Supaya jiak ditemukan tumpukan kotoran, maka akan tuntas sampai ke dasar tangki.
Menurut Yagimin, kalian tentu tidak bisa menjamin semua bahan bakar yang masuk ke ruang mesin sudah terjaga dari kontaminasi kotoran dan air. Karena itu langkah pencegahannya adalah mengisi di SPBU resmi dan melakukan perawatan pada filter bensin.
Baca juga: Baru Pertama Pakai Mobil Diesel? Ingat, Jangan Langsung Mematikan Mesin!
Mesin ngelitik sebenarnya punya nama resmi engine knocking. Yaitu sebuah gejala pada mesin kendaraan bermotor dengan bahan bakar minyak, ketika mesin tersebut mengeluarkan suara ketukan (knocking) pada saat mesin tersebut bekerja. Umumnya suara ketukan itu akan muncul pada saat mesin di gas. Ritme ketukan juga akan diikuti getaran.
Mesin ngelitik ini erat kaitannya dengan proses pembakaran di dalam ruang silinder mesin yang tidak sempurna. Jika mengisi mesin dengan bahan bakar sesuai rekomendasi pabrikan, menggunakan busi yang sesuai spesifikasi mesin, serta jalur distribusi bahan bakar seperti tangki, fuel pump dan filter BBM tidak tersumbat kotoran, maka gejalan mesin ngelitik akan berkurang bahkan hilang.
Kondisi mesin mobil ngelitik ini jangan dibiarkan, sebab akan ada beberapa risiko yang harus ditanggung pemilik kendaraan. Mulai dari konsumsi BBM yang jadi semakin boros, hingga beberapa komponen mesin jadi lebih cepat rusak.