5 Hal Yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Membeli Toyota Veloz Q CVT 2022
Budi · 16 Jun, 2022 18:00
0
0
Di pasar LMPV Tanah Air, saat ini ada satu model tertinggi yang secara silsilah masih menjadi keluarga besar duet Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza, yaitu Toyota Veloz. Sebagai model tertinggi, artinya tak hanya memiliki fitur yang lebih lengkap dan mewah, tapi tentu saja harganya yang lebih mahal. Meski begitu, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan sebelum membeli mobil ini.
Setidaknya ada lima hal yang patut untuk diperhatikan jika memang Anda tertarik untuk meminang mobil termahal dari keluarga Avanza-Xenia ini. Toyota Veloz dijual mulai Rp286 juta untuk varian bertransmisi manual, Rp309,1 juta untuk varian Q CVT dan Rp331,1 juta untuk varian Q CVT TSS. Harap diingat, di kelas LMPV, anggaran masih menjadi faktor terpenting saat mempertimbangkan membeli mobil, sehingga rasanya perlu untuk mempertimbangkannya masak-masak sebelum memutuskan meminangnya.
Penggunaan velg berukuran 17 inci memang memberikan tampilan yang semakin mewah pada Veloz (terutama varian Q CVT & CVT TSS), namun sebagai konsekuensinya, Toyota harus memilih untuk menggunakan ban dengan profil yang lebih tipis untuk mempertahankan diameter roda secara keseluruhan. Salah satu resiko penggunaan ban yang lebih tipis ini adalah berkurangnya kenyamanan.
Soal kenyamanan ini tampaknya kurang pas dikorbankan pada Veloz yang diposisikan sebagai mobil keluarga. Karena secara signifikan, perbedaan kenyamanan dengan ‘Sang Adik’ Toyota Avanza begitu terasa signifikan. Sebagai perbandingan, Toyota Veloz menggunakan ban berukuran 205/50 R17, sementara Toyota Avanza menggunakan ban berukuran 195/60 R16 yang membalut velg 16 inci.
Ban dengan profil lebih tipis ini menjadikan pengendaraan Veloz menjadi terasa lebih keras saat menghantam lubang di jalan atau speed trap di jalan raya dan jalan tol. Hal ini terasa lebih tidak nyaman lagi terutama bagi penumpang yang duduk di belakang.
Perbandingan Ukuran Ban LMPV vs Toyota Veloz Q CVT
Mobil
Ukuran Ban
Toyota Veloz Q CVT TSS
205/50 R17
Daihatsu Xenia 1.5 R CVT A.S.A
195/60 R16
Toyota Avanza 1.5 G CVT TSS
195/60 R16
Mitsubishi Xpander CVT Ultimate
205/55 R17
Suzuki Ertiga SS Hybrid AT
186/65 R15
Honda BR-V Prestige CVT
215/55 R17
Jika mau dibandingkan dengan rival dengan harga setara di kelasnya, hal ini jelas menjadi kekurangan yang harus diterima oleh Veloz. Pada Mitsubishi Xpander Ultimate CVT (Rp307,1 juta), dengan redaman suspensi yang lebih baik, ditambah pemilihan ban dengan ukuran 205/55 R17, jelas menyuguhkan kenyamanan lebih baik.
Lihat video: Komparasi Kenyamanan Toyota Veloz vs Mitsubishi Xpander
2. Kepraktisan Kabin Kurang Optimal
Dengan platform yang serupa dengan Toyota Avanza, maka Veloz pun berbagi komponen dan bagian tubuh yang sama dengan Avanza. Meski di bagian luar jelas menampilkan tampilan yang berbeda terutama di bagian wajah depan dan belakang, namun di interior, tampak jelas dashboard-nya serupa. Meski begitu, ternyata ada beberapa detail yang berbeda pada kabinnya yang membuat Veloz terasa tidak sepraktis Avanza.
Pada bagian konsol tengah misalnya, pada Veloz bagian di balik tuas transmisi tertutup oleh panel plastik glossy yang membuat bagian tersebut tak berfungsi sebagaimana Avanza menyuguhkan ruang penyimpanan yang cukup leluasa. Selain itu, pada bagian dashboard di hadapan penumpang depan, pada Veloz juga tertutup oleh panel berlapis kulit sintetis yang seakan memberikan sentuhan lembut pada dashboard.
Sementara pada Avanza, ruang tertutup tersebut menawarkan ruang penyimpanan serupa laci terbuka yang bermanfaat untuk menyimpan beberapa barang kecil, seperti ponsel atau kartu tol. Bagian lain yang juga terasa kurang optimal penggunaannya adalah pada konsol di antara kedua bangku depan.
Veloz memang menyediakan tempat pengisian ulang baterai ponsel nirkabel alias wireless charging di lokasi tersebut. Secara fungsional, fitur ini memang sangat bermanfaat untuk mengisi ulang baterai ponsel sepanjang perjalanan, namun, kami yakin, dengan masih minimnya varian ponsel dengan fitur canggih itu, maka tempat tersebut lebih banyak difungsikan sebagai tempat menaruh ponsel apapun.
Sebagai sebuah varian flagship di kelas LMPV, seharusnya Toyota tak menyuguhkan komponen yang serupa dengan model yang berada di segmen “termurah” di Indonesia. Ya, jika diperhatikan, pada ventilasi AC di kabin kedua Veloz memiliki komponen yang sama dengan milik Toyota Calya ataupun Daihatsu Sigra di kelas LCGC.
Penggunaan ventilasi ini sejak awal menjadi salah satu bagian yang tampak kurang tepat berada di Veloz. Apalagi dengan maraknya penggunaan Calya atau Sigra sebagai armada taxi online, beberapa kasus yang terjadi, ventilasi ini pada akhirnya akan tak berfungsi maksimal karena tampak terkulai akibat longgar.
Bisa dipahami jika penggunaan komponen ini bisa jadi bagian dari efisiensi penggunaan komponen, tapi tampaknya perlu ada sentuhan yang lebih baik jika ingin menjadikan Veloz sebagai varian termewah keluarga Avanza.
Khususnya bagi konsumen yang ingin meminang Veloz varian tertinggi dengan fitur Toyota Safety Sense (TSS), ada satu fitur yang patut disayangkan tak dilengkapi pada Veloz Q tertinggi, yaitu Adaptive Cruise Control (ACC). Bahkan tak sekadar ACC, Toyota tak melengkapi Veloz dengan Cruise Control konvensional sekalipun.
Hal ini berbeda dengan rival-rivalnya, seperti Mitsubishi Xpander, Suzuki Ertiga dan Honda BR-V yang sudah dilengkapi dengan Cruise Control. Bahkan Honda BR-V, sudah dilengkapi dengan ACC. Wajar jika melihat harga jualnya yang paling mahal di antara lawannya, namun hal ini secara signifikan meningkatkan nilai pengendaraannya.
Satu hal lain yang perlu diingat, Sang Adik, varian tertinggi small SUV Toyota Raize 1.0T GR CVT TSS yang juga telah dilengkapi dengan TSS serupa, dengan banderol harga lebih murah (Rp299,2 juta) telah mendapatkan fitur ACC tadi. Tersedianya fitur ADAS pada sebuah model mobil tanpa kehadiran ACC itu rasanya bagaikan sayur tanpa garam.
Fitur Blind Spot Monitoring yang terdapat pada TSS di Veloz memang mampu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi lalu-lintas di bagian kiri-kanan mobil, terutama yang tak nampak dari kaca spion samping mobil. Namun ada satu titik blindspot yang juga penting dan menjadi hal cukup mengganggu saat mengendarai Veloz, termasuk Toyota Avanza dan juga Daihatsu Xenia.
Blindspot tersebut adalah titik di balik pilar A sebelah kanan yang beberapa kali cukup mengejutkan saat mendapati ada objek di balik pilar tersebut. Hal ini bisa jadi karena selain pilar yang cukup tebal, juga kemiringan pilar A yang cukup landai sehingga ruang pandang yang diberikan berkurang. Apalagi posisi duduk pada Veloz ataupun Avanza relatif rendah, seperti sebuah hatchback.
Posisi duduk dan visibilitas yang disuguhkan pada Veloz ini jelas berbeda dengan rival-rivalnya yang memang terasa lebih tinggi, terutama Xpander dan BR-V. Keduanya juga memiliki ruang buta di balik pilar A, namun dalam pengalaman kami mencoba ketiganya, tak sebesar yang disuguhkan oleh Veloz. Saran kami terkait hal ini, ada baiknya Anda mencoba mengendarai mobil ini atau test drive sebelum memutuskan meminangnya. Lebih baik lagi jika Anda juga mencoba mengendarai lawan di kelasnya juga.
Banyak hal yang memang perlu dipertimbangkan sebelum meminang mobil dambaan. Dengan adanya 5 pertimbangan di atas, bukan berarti mobil ini tak layak untuk dipinang. Masih banyak kelebihan Toyota Veloz yang bisa dipertimbangkan. Salah satunya adalah keleluasaan kabin dan pengendaliannya yang baik. Soal pengendalian, ini merupakan salah satu keunggulan yang disuguhkan oleh pemilihan ban lebih lebar dan profil lebih tipis pada Veloz Q CVT.
Soal efisiensi bahan bakar juga menjadi keunggulan Toyota Veloz, sebagaimana yang juga disuguhkan oleh Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Selain itu, dengan nama besar Toyota, Veloz memberikan jaminan layanan purna jual yang lebih mudah dibandingkan rival-rivalnya. Jaringan dealer Toyota adalah yang terluas di Indonesia, dan resale value-nya juga biasanya lebih baik.
Kelima alasan di atas bisa menjadi modal kuat Toyota dalam melakukan perbaikan di pertengahan usia Avanza dan Veloz dalam 2 atau 3 tahun ke depan. Yang pasti, saat ini persaingan di kelas LMPV memang tengah ketat, sehingga banyak hal yang patut menjadi pertimbangan konsumen sebelum memutuskan model terbaik sesuai dengan kebutuhannya.
Jika Anda tertarik untuk membeli Toyota Veloz ini dengan dukungan konsultasi keuangan, sehingga proses beli mobil baru menjadi yang lebih mudah, nyaman, dan aman, Anda bisa cek ke SEVA pada https://www.seva.id/ atau mengunduh aplikasi SEVA di PlayStore atau App Store.
Berpengalaman sebagai jurnalis otomotif sejak lebih dari 15 tahun, Ia telah mencicipi berada di beberapa sisi industri, PR, agency dan media, baik cetak maupun online. Kegemarannya berkendara membawa Ia mencoba berbagai jenis mobil, mulai single seater di lintasan sirkuit hingga off-road di lintasan salju bersuhu -15 derajat Celsius.
Facebook: budityas
Instagram: budityasbebe