Banyak yang menyebut kalau masa sekolah adalah masa yang paling indah. Benar demikian karena kenangan seru saat menuntut ilmu di masa kanak-kanak hingga remaja tak lagi terulang saat masa dewasa. Salah satu kenangan seru saat masih sekolah yaitu naik mobil jemputan, bagi yang letak sekolahnya agak jauh.

Biasanya sih mobil yang dipakai itu jenis minibus dengan usia yang agak tua pada masanya. Berbicara tentang jemputan sekolah, pasti kalian masing-masing langsung teringat akan banyak kejadian menarik yang terjadi di dalam perjalanan. Misalnya saja bercanda bersama teman atau mungkin juga melanjutkan pekerjaan rumah yang belum selesai di malam hari.

Untuk layanan antar jemput ini disediakan oleh pihak sekolah atau pihak ketiga. Jemputan dari luar sekolah ini bisa dilayani oleh misalnya tetangga komplek perumahan yang menyediakan angkutan minibus. 

Awalnya jemputan ini bisa hadir karena banyak anak-anak di wilayah tersebut menuntut ilmu di sekolah yang sama atau searah tapi jaraknya relatif jauh, maka disediakan layanan antar jemput. 

Kini sebagian mobil jemputan sudah tersedia memakai bus medium warna kuning yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta secara gratis. Nah, apa saja sih mobil jemputan yang familiar di era 90-an? Mari kita nostalgia dalam artikel ini.

1. Toyota Kijang Doyok/Kijang Kotak, Andalan Mobil Jemputan Era 90-an

Pada era 90-an awal, Kijang Super masih menjadi model yang cukup mewah dan baru. Untuk mobil jemputan sekolah, biasanya memakai model yang lebih tua, yaitu Kijang Doyok. Mobil ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1977 dan mendapatkan desain baru pada tahun 1981, dengan kapasitas angkutnya jelas besar untuk anak-anak.

Mobil ini memiliki desain yang sangat sederhana, dan bentuknya yang hampir menyerupai sebuah kotak. Interiornya juga tidak istimewa, karena cuma ada bangku panjang di kursi baris kedua, dan sepasang bangku 'angkot' yang saling berhadapan di baris ketiga. Dulu juga belum dilengkapi fitur AC yang biasanya cuma jadi fitur mobil kelas menengah atas.

Mesin pada mobil ini sudah mendapatkan upgrade dari 3K menjadi 4K dengan kapasitas mesin silinder 1.300 cc membuatnya cukup bandel dan bertenaga untuk digunakan sebagai mobil jemputan.

2. Mitsubishi L300, Andal Sebagai Mobil Jemputan dan Operasional Sekolah

Siapa yang nggak kenal sosok L300 ini? Sosoknya legendaris dan fenomenal, karena tangguh dan nyaris tidak pernah rombak total desainnya sejak 1980-an. 

Dari lima kali evolusi, ubahan hanya sebatas desain headlamp, lampu belakang ataupun grill. Desain body yang kotak tidak ada perubahan sejak 1980-an. Itulah mengapa, Elsapek sering diejek dengan anekdot 'baru beli sudah jadi motuba'.

L300 versi minibus dulu seringkali digunakan sebagai mobil jemputan anak sekolah, atau mobil operasional sekolah untuk aktivitas luar. Mobil ini mampu menampung hingga 8 orang dewasa, dan pastinya bakal lebih lega bila mengangkut anak sekolah, dengan jumlah penumpang bisa 1,5 kalinya. 

Desainnya yang kotak tinggi memanjang membuat Elsapek ini kabinnya lumayan luas terutama pada ruang kepala. Untuk mobil jemputan, biasanya tak ada fitur yang istimewa. Interiornya ada yang tak memakai AC sehingga harus membuka jendela selama perjalanan supaya tidak kegerahan.

3. Daihatsu Hijet dan Zebra Andalan Untuk Jemputan Sekolah

Sejak dulu, nama Daihatsu Hijet dan Zebra dikenal sebagai mobil yang murah meriah. Kabin yang luas, mesin yang tangguh, biaya perawatan murah, serta desain yang simpel menjadikan mobil-mobil tersebut banyak dibutuhkan. Zebra jamak digunakan sebagai kendaraan angkutan barang atau dikonversi sebagai minibus untuk angkutan penumpang.

Desain Zebra untuk bagian depannya hanya berupa sepasang lampu kotak tanpa hiasan grill. Pada sekitar tahun 1988 keluar model facelift dengan lampu yang masih kotak dengan tambahan cover yang membentuk seperti grill memanjang penuh dari ujung lampu kiri ke lampu kanan. 

Untuk Hijet 1000 dan Zebra Hijet dengan kode S88 didukung mesin Daihatsu CB23 SOHC 3 silinder berkapasitas 1000cc. Mesin ini sama dengan yang digunakan Mitsubishi Jetstar, dan terkenal handal di tanjakan.