Toyota Kijang Innova Zenix yang diluncurkan pertama kali di Indonesia tidak hanya dipasarkan di dalam negeri saja. Sebaliknya, generasi ketujuh dari Toyota Kijang ini akan segera diekspor ke berbagai negara di dunia.
Menurut Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, untuk merealisasikan mobil Kijang Innova Zenix, saat ini Toyota terus memperbanyak alokasi komponen, khususnya untuk yang tipe hybrid.
"Dahulu lebih banyak komponen untuk tipe mesin bensin. Ternyata terbalik, respons konsumen tidak seperti yang kami bayangkan. Ternyata lebih menerima dan fase belajar nggak terlalu lama dan ditengarai permintaan elektrifikasi di negara lain juga meningkat," ungkap Bob, Rabu (26/1/2023).
Meski Bob enggan menyebutkan negara mana saja yang akan jadi target ekspor Toyota Kijang Innova Zenix, namun beberapa negara seperti Uni Emirat Arab dan Singapura, memiliki aturan khusus agar sebuah kendaraan wajib rendah emisi.
Baca juga: Teka Teki Toyota Kijang Innova Zenix, Setelah Hybrid Bakal Ada Listrik?
"Nah mereka butuh kendaraan emisi rendah. Ini yang menyebabkan komponen electric meningkat," ucapnya. Bob sendiri menyatakan, untuk komponen seperti semikonduktor diperkirakan tahun ini tak lagi jadi masalah dan akan lebih lancar suplainya dibandingkan tahun kemarin.
Toyota memprediksi, situasi perekonomian global di tahun 2023 melambat, dan hal itu menjadi tantangan bagi kinerja ekspor dalam negeri. Bahkan pemerintah terus menggencarkan strategi diversifikasi negara tujuan ekspor untuk tetap mempertahankan kontribusi ekspor nasional yang selama ini berperan dalam pemulihan ekonomi Indonesia.
Baca juga: Ini Spesifikasi Lengkap Toyota Kijang Innova Zenix 2023, Pilih Mesin Hybrid atau Bensin?
Kata Bob, hal ini sudah dilakukan TMMIN di tahun lalu, dimana mereka berhasil melakukan ekspor kendaraan Toyota buatan Indonesia ke Australia. Tahun ini, lanjut dia, Toyota akan menambah negara tujuan ekspor di kawasan Afrika.
"Mudah-mudahan ini jangan sampai melorot lagi, harapan kita. Di mana Indonesia jadi yang paling besar di ASEAN dan Toyota jadi pilar penting dalam pencapaian ini," ucap Bob. Selain harus mempertahankan tren pertumbuhan ekspor yang positif, industri otomotif nasional juga memasuki transformasi kendaraan dengan teknologi elektrifikasi.
Menanggapi hal tersebut, Bob menuturkan, Toyota sudah melakukan pemetaan pengembangan kendaraan elektrifikasi di Tanah Air dan memiliki tujuan yang sama dengan pemerintah, yaitu mengurangi karbon untuk masa depan yang lebih hijau.
"Partisipasi aktif kami dalam mendukung target Pemerintah untuk dekarbonisasi kami wujudkan melalui realisasi dan komitmen nyata dengan membangun ekosistem elektrifikasi yang meliputi eskalasi kemampuan SDM dalam negeri, investasi pengembangan manufaktur otomotif, hingga menyediakan ragam teknologi elektrifikasi yang lengkap sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia dan permintaan pasar global,” tutup Bob.
Baca juga: Toyota Buatan Sunter dan Karawang Makin Laris di Luar Negeri, Fortuner Tertinggi Peminatnya
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota KIJANG INNOVA V 2.0
10.962 km
2,5 tahun
Jakarta
2022 Toyota KIJANG INNOVA G 2.0
25.226 km
1,5 tahun
Jawa Barat
2017 Toyota KIJANG INNOVA REBORN VENTURER GASOLINE 2.0
89.898 km
6 tahun
Jawa Barat
2019 Toyota KIJANG INNOVA REBORN V 2.0
89.687 km
4 tahun
Jawa Barat
2018 Toyota KIJANG INNOVA REBORN V 2.4
39.691 km
5,5 tahun
Jawa Barat