Ciri - ciri oli transmisi harus diganti wajib kalian pahami sebagai pemilik mobil, baik yang menggunakan transmisi matic maupun manual.
Ya sudah seharusnya ketika mempunyai mobil, kita wajib melakukan berbagai pengecekan secara berkala.
Kalau perlu dilakukan pergantian, tak terkecuali oli transmisi.
Pasalnya, tak jarang pemilik mobil kerap lupa mengganti oli transmisi mengingat pelumas ini periode penggantiannya lebih lama dibanding oli mesin.
Ya, oli transmisi juga perlu dilakukan pergantian bahkan secara menyeluruh atau dikenal juga dengan istilah flushing.
Sama seperti oli mesin, dimana fungsinya melumasi material logam yang saling bergesekan di dalam transmisi, maka kondisi oli transmisi harus terjaga kualitas dan kuantitasnya.
Baca juga: Transmisi Manual Makin Tersisih, Ini Alasan Mobil Baru Kebanyakan Menggunakan Transmisi Matic
Dengan mengganti oli transmisi, maka hal itu memperbarui efektifitas pelumas, sehingga komponen di jeroan sistem transmisi tidak cepat aus.
Imbas lainnya, komponen transmisi jadi lebih awet, dan pastinya memberikan akselerasi yang lebih responsif, jadi penting untuk mengganti oli transmisi.
Tapi, kalian juga perlu mengetahui, kapan sebaiknya oli pada gearbox tersebut sudah waktunya atau harus segera diganti.
Sebab ada beberapa ciri oli transmisi mobil harus diganti sebelum terjadi kerusakan yang fatal di komponen transmisi.
Baca juga: 10 Kebiasaan Buruk yang Hanya Dilakukan Pemilik Mobil Transmisi Manual
Terkadang, pemilik kendaraan memang cukup malas melakukan pergantian oli transmisi dengan alasan klasik, yaitu lupa.
Namun jika memang kalian sebenarnya belum atau tidak tahu kapan harus menggantinya, maka ketahui ciri oli transmisi mobil perlu disubtitusi dengan oli baru berikut ini.
Ciri oli transmisi perlu diganti salah satunya terjadi selip pada bagian transmisi.
Biasanya selip transmisi ini terjadi saat mobil melewati jalanan menanjak, dimana bobot mobil jadi terasa berat.
Belum lagi jika mesin sudah terasa berakselerasi namun kecepatan mobil terasa tidak bertambah.
Maka contoh di atas bisa menjadi indikasi slip pada bagian transmisi.
Biasanya, slip ditransmisi ini karena pelumas terlalu kotor, sehingga mengganggu kelancaran saat melakukan pergeseran di sistem transmisi.
Ciri-ciri oli transmisi perlu diganti lainnya juga bisa karena muncul bunyi aneh, seperti suara mendengung.
Biasanya suara terdengar di bagian bawah saat pengemudi memindahkan tuas transmisi.
Usut punya usut, bunyi mendengung terjadi karena ada bagian komponen yang mengalami friksi di gearbox, sehingga muncul bunyi dengung saat mobil dipacu.
Biasanya bunyi dengung berasal dari oli transmisi yang kualitasnya sudah menurun atau bahkan olinya berkurang.
Oli transmisi harus diganti bisa juga karena adanya indikasi dimana ketika melakukan perpindahan gigi terasa menghentak, melompat atau justru sulit dipindahkan saat mobil pertama kali dinyalakan atau ketika memindahkan tuas transmisi.
Kondisi ini akan sangat terasa pada mobil dengan transmisi matic, yaitu ketika kalian memposisikan transmisi di "D" kemudian mobil melaju dengan tenang tetapi kemudian terasa "jedug" atau menghentak pada saat kecepatan mobil bertambah atau deselerasi.
Di kondisi yang demikian bisa terjadi karena ketika gigi-igi melakukan perpindahan posisi sesuai kecepatan kendaraan, hentakan ini timbul akibat torque converter rusak.
Penyebabnya abntara lain karena sistem bagian dalam transmisi kotor, sehingga terjadi penyumbatan.
Beberapa pabrikan oli transmisi membuat pelumasnya dengan warna merah, tapi ada juga warna lainnya tergantung selera sang produsen.
Tapi, jika oli transmisi mengalami perubahan, bahkan menjadi hitam pekat atau jadi seperti air susu cokelat yang keruh, maka artinya oli tersebut penuh dengan lumpur.
Hal itulah pertanda perlu dilakukan pergantian pelumas dengan segera.
Kemudian oli transmisi yang baru juga biasanya cukup encer, sementara ketika didapati pelumas ini mengental, maka sudah waktunya diganti.
Jika memang Anda tidak mengetahui soal mesin apalagi harus membongkarnya, maka tidak ada salahnya pergi ke bengkel dan serahkan pada ahlinya.
Baca juga: Perbaikan Transmisi Matic, Mending Beli Segelondong Apa Overhaul?
Ada pepatah mengatakan, sedia payung sebelum hujan, hal ini juga berlaku pada transmisi mobil.
Jika komponen ini rusak hanya akibat kelalaian dalam periode penggantian olinya, maka ongkos perbaikannya sangat mahal dan proses perbaikannya memakan waktu yang jauh lebih lama ketimbang ganti oli.
Bagaimana tidak, untuk bagian part atau komponen transmisi, jika rusak ada yang harus diganti satu set bukan satuan yang harganya bisa mencapai jutaan bahkan belasan atau puluhan juta rupiah.
Itu pun, belum dilihat dari model dan brand mobilnya, karena bisa saja mobil untuk mobil-mobil Eropa terbaru bisa sangat mahal mencapai separuh harga mobilnya dan bikin biaya pengeluaran mobil membengkak.
Namun untuk beberapa konsumen, untuk menyiasati harga perbaikan transmisi yang cukup mahal, mereka rela membelinya dengan status copotan.
Tapi biasanya walau murah, komponen copotan ini bekas pakai yang kondisinya tidak terjamin akan bertahan dalam jangka waktu lama.
Maka dari itu, sebaiknya untuk merawat transmisi sebaiknya lakukan penggantian oli transmisi secara berkala.
Jika mengacu pada informasi yang ada di buku manual pedoman pemilik kendaraan, yaitu penggantian oli transmisi bisa dilakukan sekitar 40.000 km sekali, dan saat proses penggantian sebaiknya sekalian dikuras (flushing).
Tapi karena penggunaan mobil dikota-kota besar yang kondisi jalannya selalu macet dan mesin selalu menyala, maka bukan tak mungkin, jarak tempuh penggantian olinya harus lebih cepat, yaitu bisa 20.000 km atau 25.000 km sekali.
Kesimpulan
Transmisi mobil merupakan salah satu komponen vital yang memastikan kinerja yang lancar dari kendaraan bermotor.
Namun, seperti halnya bagian lainnya, transmisi juga mengalami keausan seiring waktu penggunaan yang intensif.
Untuk menjaga kinerja transmisi tetap maksimal, karenanya diperlukan sebuah pelumas yang berkualitas.
Tapi perlu kalian pahami juga beberapa ciri oli transmisi harus diganti untuk mencegah kerusakan yang lebih serius dari kaomponen bagian dalam transmisi tersebut.
Misalnya jika kalian mulai merasakan adanya perubahan dalam perilaku transmisi, seperti terasa lebih kasar saat perpindahan gigi atau ada penundaan yang mencolok dalam perpindahan gigi, dan muncul suara-suara aneh seperti "gluduk" atau hentakan ketika pergantian posisi gigi, ini bisa menjadi tanda bahwa transmisi tersebut mengalami masalah.
Perhatikan juga jika transmisi terasa tergelincir atau terjadi penurunan tiba-tiba dalam akselerasi.
Waspada juga ketika kalian melihat tanda-tanda kebocoran cairan transmisi di bawah mobil kalian.
Ini bisa menandakan bahwa seal atau sambungan-sambungan pada komponen transmisi mungkin sudah aus.
Kebocoran cairan transmisi tersebut pun dapat mengakibatkan penurunan tingkat cairan yang mengancam kesehatan transmisi secara keseluruhan.
Terakhir, ciri oli transmisi harus diganti biasanya muncul lampu indikator pada meter cluster mobil kalian.
Jika lampu peringatan ini menyala, segera periksakan mobil Anda ke bengkel terdekat untuk mendiagnosis masalahnya.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}