Saat arus mudik dan balik lebaran, mobilitas Bus Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP) cenderung meningkat tajam. Apalagi pada momentum lebaran 2023, pemerintah memprediksi bahwa pemudik akan mencapai 123,8 juta orang. 22,77% diantaranya memilih mudik pakai bus sebagai alat transportasi melewati tol trans Jawa, trans Sumatera ataupun non-tol.
Jalanan yang akan dilewati oleh armada bus bisa dibilang memiliki kesulitan tersendiri, seperti adanya tanjakan atau turunan di beberapa titik. Oleh karena itu, kondisi bus yang prima sangat dibutuhkan dalam menghadapinya.
Faustina selaku Head of Product Management and Marketing Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) menyatakan bahwa bus yang akan digunakan sebagai transportasi mudik sebaiknya memiliki kondisi prima.
"Pemilik bus harus melakukan servis rutin untuk menghadapi musim ini, mulai dari pengecekan performa mesin, kekuatan rem, fungsi elektrikal dan fungsi lainnya," jelasnya. Tidak hanya itu, Faustina juga menegaskan pentingnya pengetahuan dari pengemudi terhadap bus yang dikendarai.
Baca juga: Sambut Mudik Lebaran 2023, Isuzu Ajak Sopir Truk dan Bus Terapkan Keselamatan Berkendara di Jalan
Demi meminimalisir kasus kecelakaan di jalan raya selama musim mudik lebaran 2023, pemerintah secara masif melakukan Ramp Check kepada bus-bus yang akan digunakan mudik lebaran. Apabila bus sudah ditempel stiker khusus Inspeksi Keselamatan LLAJ, maka bus tersebut sudah layak pakai dan sesuai dengan ketentuan Ramp Check.
Calon penumpang sebaiknya teliti saat hendak menaiki bus, dengan memperhatikan bus apakah stiker lulus inspeksi tersebut sudah ada atau belum, atau mengeceknya di aplikasi MitraDarat milik Kementerian Perhubungan.
Baca juga: DCVI Pastikan Bus-Bus AKAP Mercedes-Benz Tetap Beroperasi Optimal Selama Musim Mudik
Dari sisi penyedia unit kendaraannya, DCVI juga berusaha menyediakan unit-unit bus Mercedes-Benz yang sudah memiliki antisipasi pencegahan kecelakaan rem blong dengan sistem pengereman full air brake empat sirkuit di setiap unitnya.
Selain itu, bus Mercedes-Benz juga telah dilengkapi dengan rem tanpa keausan (engine brake) yang terdiri dari katup pembocor kompresi (constant throttle) dan katup rem gas buang (exhaust brake flap). Khusus di beberapa model bus dilengkapi pula dengan rem tambahan yang disebut Retarder dan juga teknologi pengereman EBS (Electronic Brake System) dengan ABS (anti-lock Braking System) dan ASR (Anti Skid Regulation).
Selain itu, pihak DCVI menurut Faustina, juga memberikan pelatihan kepada pengemudi untuk menambah pengetahuan mereka. Seperti pengenalan produk, pelatihan cara berkendara yang ekonomis, dan juga pelatihan cara berkendara yang aman.
"Kami selaku Agen Pemegang Merek rutin melakukan pelatihan setiap unit baru dikirim atau jika ada pengemudi baru di perusahaan otobus. Pengetahuan produk dan cara berkendara akan menjadi hal yang bermanfaat bagi para pengemudi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan," tegasnya.
Bagi penumpang bus yang tengah dalam perjalanan mudik atau balik lebaran 2023, ia juga berpesan untuk berhak menegur sopir bus apabila sopir mengemudi tidak dengan benar di jalanan ekstrem, ataupun melaporkannya kepada perusahaan otobus yang bersangkutan.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta