Perilaku pengemudi emosi di jalan kini rasanya semakin banyak kita temui. Beberapa diantaranya menjadi viral lantaran ada pihak ketiga yang memvideokan dan mengunggahnya ke media sosial.
Terbaru yang ramai diperbincangkan adalah aksi 'koboi jalanan' yang melakukan makian disertai pukulan pada sopir taksi online di dekat exit Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pelaku yang menggunakan mobil dengan pelat nomor kepolisian dan mengacungkan senjata api itu akhirnya ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jumat (5/5/2023) malam.
Baca juga: Pengendara Mobil Berpelat Nomor Polisi Ancam Sopir Taksi Online Pakai Pistol, Netizen Kompak Lapor
Nah, agar kasus ini tidak terulang kembali, Instruktur Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana berpesan jangan sampai pengemudi emosi di jalan yang pada akhirnya mempengarui konsentrasi saat berkendara. "Karena mengemudi itu tidak hanya mampu mengontrol kendaraan. Tapi juga mampu mengontrol emosi," ungkap Sony dalam pesan tertulis, Minggu (7/5/2023).
Sony sendiri menyadari, jika saat berkendara memang seorang pengemudi membutuhkan mood atau suasana hati yang tenang. Namun faktanya mood seseorang bisa berubah-ubah, terlebih karena macet, cuaca, lelah, masalah pribadi, sehingga memicu emosi saat di jalan raya alias area publik.
"Sebenarnya emosi itu manusiawi sih, karena emosi itu bisa dikontrol, tapi karena karakter dan minim pengetahuan keselamatan, maka terpicu liar dan umumnya berujung agresif," ujar Sony. Hanya saja dia menyatakan, sebaiknya agresivitas tidak layak ditampilkan di jalan raya. Sebab, lanjut dia, ketika ada sedikit masalah, penyelesaiannya adu mulut sampe adu jotos.
Baca juga: Pelat Nomor Polisi Mobil Pelaku yang Ancam Sopir Taksi Online di Tol Tomang Palsu!
Tidak sedikit cekcok di jalan raya yang berujung perkelahian, bahkan salah satunya harus ditangkap di jalan raya, kerap menunjukan tajinya karena membawa senjata api. Persis seperti yang dilakukan pelaku di Tol Tomang.
Nah, Sony mengatakan, ada alasan ketika seorang pengendara membawa senjata yang faktanya sangat membahayakan. "Untuk apa? Untuk melengkapi agresifitasnya, karena dengan senjata itu dia merasa di atas angin, lawan akan diam dan takut," jelasnya.
Maka dari itu, kata Sony, jika di jalan raya sebaiknya berlomba-lomba untuk menampilkan cara berkendara yang proaktif, sabar, mengalah, berbagi dengan yang lainnya dalam hal kebaikan dan memberi contoh yang baik.
"Karena dengan begitu orang lain pun akan berbuat hal yang sama," tutup Sony. Maka dari itu disarankan tak perlu membawa senjata di bawa mobil yang justru sangat membahayakan orang lain.
Baca juga: Viral Emak-emak Sengaja Menghalangi Ambulans, Bikin Emosi Pengguna Jalan
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta