Seiring kemajuan teknologi, banyak pabrikan otomotif berinovasi menghadirkan fitur terkini di mobil terbaru yang mereka luncurkan. Salah satunya ialah rem cakram di seluruh roda untuk mengoptimalkan pengereman di mobil penumpang. Hanya saja, masih ada segelintir model di level menengah seperti misalnya segmen low MPV yang setia pakai rem tromol di roda belakang.
Rem jelas merupakan salah satu dari sekian komponen yang vital. Karena fungsi utama rem untuk mengurangi laju kendaraan, dan secara langsung membantu pengendalian. Apa sih keunggulan rem tromol yang dianggap teknologi jadul ini?
Baca juga:
Honda City Hatchback 2021 Setia Pakai Rem Tromol Belakang, Kinerja Pengereman Bukan Jadi Keunggulan?
Honda Brio 2021 Masih Pakai Rem Tromol di Roda Belakang, Sudah Ketinggalan Zaman?
Meski sudah tergolong kuno, tapi rem tromol itu bandel alias jarang rewel. Memang sih secara penampilan jadi kurang sporty karena tidak ada piringan besar dan kaliper di balik velgnya seperti pada mobil balap.
Rem jadi peranti penting di mobil untuk mengurangi laju kendaraan. Ada dua jenis rem yang umum digunakan di mobil untuk saat ini, antara lain rem tromol dan rem cakram. Lantas, manakah yang lebih pakem dari kedua jenis rem tersebut?
Sejauh ini rem cakram dinilai lebih pakem ketimbang rem tromol, sehingga seringkali digunakan pada mobil sport atau kendaraan performa tinggi. Namun demikian rem tromol masih tetap diandalkan, khususnya di kendaraan berat semisal truk atau bus.
Rem tromol biasa digunakan untuk mobil lawas sekitar tahun 1990-an atau yang lebih tua. Mobil keluaran terbaru di harga 300 juta ke atas kini umumnya memakai rem cakram, meskipun ada segelintir model hatchback dan Low MPV yang setia dengan rem tromol.
Memang, rem cakram jadi andalan terutama di mobil yang memiliki kapasitas mesin yang lebih besar sehingga membutuhkan daya rem yang lebih kuat. Rancangan rem tromol karena model ungkit, mampu menahan beban yang cukup besar. Tidak heran, kendaraan seperti bus dan truk masih mengandalkan rem ini.
Pada kendaraan seperti MPV, akan mengutamakan kekuatan menahan beban besar ketika pengereman. Maka rem tromol dinilai ideal, karena konstruksinya juga sederhana sehingga mudah dirawat.
Salah satu keuntungan utama dari rem tromol adalah jenis rem ini menyediakan kontak lebih besar antara kampas rem dan bidang gesek di tromol. Karena kontak kampas rem dan tromol lebih besar, memungkinkan daya pengereman tersebar lebih luas.
Rem tromol memiliki komponen utama silinder roda, kampas rem, dan tromol rem. Tromol adalah komponen yang menyerupai dua mangkuk yang menutup. Tampilannya sekilas mirip drum, sehinga disebut juga drum brake.
Rem tromol bekerja atas dasar gesekan antara kampas rem dan tromol (drum) yang ikut berputar dengan roda kendaraan, sehingga mampu menghentikan laju kendaraan.
Dalam proses tersebut kampas akan terungkit oleh tuas hingga melebar untuk menghasilkan gaya gesek. Nah, gaya gesek inilah proses pengurangan laju kendaraan. Rancangan seperti ini juga mempunyai kekurangan, diantaranya daya pengeremannya hanya 70%.
2. Performa Pengereman Lebih Lembut, Tapi Tetap Pakem
Soal kemampuan pengereman, rem cakram dinilai lebih pakem. Namun untuk mobil keluarga atau pemakaian sehari-hari, kombinasi rem cakram di depan dan tromol di belakang cukup ideal.
Rem tromol mampu menahan beban lebih berat saat kondisi penumpang penuh berikut barang bawaannya. Dalam situasi seperti ini butuh pengereman yang kinerjanya juga lembut. Rem tromol ideal menjawab kebutuhan tersebut karena permukaan kampas yang bergesekan dengan tromol cukup lebar.
Daya pengereman yang dihasilkan cukup kuat tapi prosesnya lembut. Jadi dari sisi kenyamanan, rem tromol ini tidak ngagetin.
Sementara itu, roda depan tetap memakai rem cakram, karena saat mengerem maka bobot kendaraan pindah ke depan. Untuk itu, mobil penumpang juga tetap butuh rem cakram karena perlu kemampuan yang lebih hebat dan responsif sebagai efek menahan bobot.
3. Keunggulan Rem Tromol, Minim Terpapar Kotoran
Mobil jenis MPV umumnya digunakan sebagai kuda beban oleh pemiliknya, sehingga risiko terkena cipratan Becek saat hujan atau tanah ketika lewat jalan pedesaan pun jadi hal biasa.
Rem tromol punya desain perangkat yang tertutup, dimana brake pad tertutup oleh tromol. Implikasi tersebut adalah kotoran dari jalanan tak mudah menempel di rem tromol.
Untuk roda belakang memang paling riskan soal kotoran ini karena ada akumulasi cipratan dari roda depan juga. Waktu di musim hujan, brake pad tidak kotor karena cipratan lumpur dari ban sehingga performa pengereman tetap terjaga.
Memakai rem tromol mungkin dianggap ketinggalan zaman. Namun, dalam teknologi otomotif kita juga perlu melihat fungsi dan kenyamanan daripada sekedar estetika teknologi.
Untuk kategori mobil keluarga, jadi maka kemampuan pengereman harus mumpuni tapi juga tetap nyaman. Jadi, jangan anggap enteng rem tromol yang gayanya jadul ini.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta