Tesla dikabarkan melakukan recall atau penarikan kembali besar-besaran terhadap 1,1 juta unit mobil listrik yang diproduksi di China. Recall Tesla kali ini disinyalir karena terkait masalah sistem pengereman dan akselerasi.
Recall dilakukan atas perintah regulator China yaitu State Administration for Market Regulation (SAMR) atau Badan Regulasi Pasar Nasional China, yang meminta merek mobil jenama Amerika Serikat (AS) tersebut melakukan pembaruan perangkat lunaknya (software) secara over the air (OTA).
Baca juga: Bukan Tesla Atau Wuling Air ev, Ini Mobil Listrik Terlaris di Dunia Tahun 2022
Menurut regulator China, mobil Tesla tidak dapat menyetel intensitas pengereman regeneratif atau memberikan peringatan yang cukup ketika pengemudi menginjak pedal gas terlalu lama.
Sebaliknya, menurut regulator China, sudah seharusnya Tesla memberikan izin agar pengemudi dapat mengontrol intensitas pengereman regeneratif dan juga saat pengemudi menekan pedal gas terlalu lalu, untuk mencegah kesalahan penerapan pedal.
Baca juga: Bukan di Indonesia, Tesla Malah Bikin Kantor di Malaysia, Menko Luhut Kena Prank?
Adapun jika hal tersebut tidak segera diperbaiki, maka kemungkinan jika pengemudi salah menginjak dalam waktu lama, bisa terjadi tabrakan dan menimbulkan bahaya keselamatan.
Melansir sejumlah sumber, recall Tesla ini dilakukan pada empat model yaitu Model S, X, 3 dan Y yang diproduksi antara 12 Januari 2019 sampai 24 April 2023.
Baca juga: Buntut Kasus Tesla Model Y Tiba-tiba Ngebut dan Tabrakan, Pengemudi Malah Diancam Penjara 7 Tahun
Tidak disebutkan secara detail mengenai mekanisme recall yang dilakukan Tesla di setiap dealer. Akan tetapi, kecelakaan terkait kasus masalah kegagalan sistem pengereman pernah disebut-sebut perna juga terjadi di Shanghai pada tahun 2021.
Ya, kala itu ada kecelakaan lalu lintas yang dialami seorang pemilik Tesla Model 3, dimana seorang pria hampir kehilangan nyawanya telah mobil listriknya mengalami rem blong. Namun begitu Tesla sendiri menyebutkan, bahwa si pengemudi justru tidak menginjak rem.
Selain kasus tersebut, ada juga kecelakaan lainnya yang melibatkan Tesla Model Y di Chaozhou, Guangdong, Cina, pada November 2022, dimana seorang pengendara sepeda motor dan anak sekolah meninggal dunia, serta tiga orang terluka karena mobil tanpa emisi tersebut kehilangan kendali.
Setelah beberapa bulan penyelidikan, kasus akselerasi mendadak Tesla Model Y di Chaozhou, ini telah dirilis. Menurut data yang diambil dari EDR (Event Data Recorder) pada Model Y tersebut, pihak Tesla menyimpulkan bahwa saat kejadian pedal akselerator di tekan 100 persen.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2015 Honda CIVIC 1.8
40.865 km
7,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota COROLLA ALTIS V 1.8
12.662 km
2,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota VIOS G 1.5
88.383 km
6 tahun
Jawa Barat
2014 Mercedes-Benz E 250 AMG 2.0
53.402 km
9 tahun
Jawa Barat
2019 BMW 3 20I (CKD) 2.0
47.554 km
3,5 tahun
Jakarta