5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengguna Mobil Listrik Pemula

Kesalahan pengguna mobil listrik pemula sering kali jadi topik pembicaraan hangat seiring makin banyak bermunculan seiring populasi kendaraan elektrik (BEV) yang terus menjamur.

Harga yang lebih terjangkau membuat populasi mobil listrik makin banyak

Tapi perlakuan terhadap mobil tanpa bahan bakar ini tidak boleh sembarangan, hal-hal sepele seperti terlalu sering charger baterai ternyata malah bisa berdampak negatif pada kendaraan tersebut.

Dikutip dari Autofun Vietnam, berikut ini ada setidaknya lima kesalahan yang sering dilakukan pengguna mobil listrik pemula.

Baca juga: Bukan Tesla Atau Wuling Air ev, Ini Mobil Listrik Terlaris di Dunia Tahun 2022

1. Charger Baterai Terlalu Lama

Charger jangan semalaman

Sama seperti ponsel, sejumlah ahli menyarankan untuk tidak mengisi daya baterai dalam waktu yang terlalu lama, misalnya semalaman ditinggal tidur sebab bisa membuat baterai bocor.

Hal ini juga berlaku untuk baterai mobil listrik, karena baterai lithium-ion yang disambungkan ke sumber listrik dalam waktu lama meski kondisinya sudah 100% akan menurunkan daya baterai itu secara cepat.

2. Ngecas Baterai Sampai 100%

Jangan ngecas sampai 100%

Ini juga penting untuk diketahui mereka yang baru punya mobil listrik, sebab ambang batas ideal baterai EV adalah 30-80%.

Jadi sebaiknya gunakan mobil listrik sampai kondisi baterai sekitar 30% lantas charger hingga kondisi 80%, dan kalau mobil tersebut setiap hari digunakan, sebaiknya isi daya baterai cukup maksimal 2 hari sekali.

Baca juga: Mobil Listrik di Jepang Ternyata Gak Laku, Penjualannya Kurang dari 1 Persen

3. Terlalu Sering Pakai Fast Charging

Jangan tiap hari pakai fast charging

Keberadaan fast charging (DC) memang sangat nyaman saat harus ngecas baterai mobil listrik, apalagi ketika perjalanan jauh atau dalam situasi mobil harus digunakan segera.

Ini lantaran melalui soket fast charging atau bahkan ultra fast charging, waktu pengisian daya listrik cuma 15-30 menit.

Tapi sebenarnya ada risiko penurunan kapasitas baterai 1% per tahun jika terlalu sering menggunakan soket fast charging, jadi sebaiknya manfaatkan saja home wall charger yang didapat saat pembelian mobil tersebut, dan cas baterai ketika mobil sudah terparkir di garasi rumah.

4. Ngecas Baterai Setelah Perjalanan Jauh

Setelah perjalanan jauh sebaiknya diamkan sesaat sampai di rumah

Setelah melakukan perjalanan jauh dengan EV kesayangan, biasanya Anda akan beranggapan untuk melakukan charging baterai sembari mobil "istirahat".

Padahal tindakan tersbeut adalah bentuk kesalahan, mengingat baterai litihum-ion sangat sensistif terhadap suhu, sementara baterai itu idealnya ada di suhu 20-40 derajat Celcius.

Pada saat mobil habis menempuh jarak jauh, umumnya kondisi kendaraan masih cukup panas, maka dari itu jangan tambah suhu baterai dengan mencolokkan ke soket pengisian daya listrik.

Baca juga: Kenalin Nih Zeekr 001 2023, Mobil Listrik yang Bisa Tempuh Jakarta-Solo PP Tanpa Ngecas

5. Sering Ngerem Mendadak

Terlalu sering injak rem mendadak bisa bikin daya baterai turun

Kendaraan listrik memiliki teknologi yang unik sehingga memungkinkan torsi puncak tercapai sejak akselerasi awal.

Namun kondisi ini menyebabkan pengemudi EV sering kali menginjak pedal rem secara keras dalam ritme yang cukup intens.

Padahal sama seperti mobil bermesin bakar internal, sering menginjak rem akan membuat konsumsi BBM jadi lebih boros, demikian juga berlaku untuk EV.

Tuh kan jangan sembarang perlakukan mobil listrik ya, ingat, kalau baterainya rusak harganya bisa separuh harga mobil tersebut.

    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Prasetyo

Editor

Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang...

Beli mobil lebih murah, jual mobil lebih cepat

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Daihatsu Terios

Mobil Bekas Terkait

Jaminan Kualitas Mobil

Garansi Satu Tahun

Jaminan 5 Hari Uang Kembali

Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi

Lihat Lebih

Video Pendek Terkait

Berita Terbaru

Banyak Pejabat Lewat Bahu Jalan, Hotman Paris Minta Polisi Tetap Tilang Semua Pelanggaran di Jalan Tol

Pengacara Kondang Hotman Paris meminta kepada kepolisian untuk melakukan tilang elektronik di jalan tol. Hal ini dikarenakan Hotman merasa sakit hati karena adanya diskriminasi hukum, dimana banyak kendaraan para pejabat dan anggota militer yang bebas melintas di bahu jalan tol. "Daripada sakit mata kita lihat diskriminasi di jalan tol, kalau aparat, walaupun pangkatnya biasa-biasa saja atau pejabat-pejabat lewat bahu jalan tol suka-sukanya tidak ditilang, kalau swasta ditilang dan kadang-kadang

Wuling Bingo Mulai Dijual di Filipina, Selanjutnya Indonesia?

Wuling Bingo sempat dipamerkan saat ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) yang berlangsung Mei 2023, tapi namanya sedikti berbeda yaitu Binggo bukan Bingo. Namun sayangnya penampilan mobil listrik Wuling tersebut hanya sebagai display, pihak Wuling Motors (Wuling) tidak membuka pemesanan bagi yang berminat. Baca juga : Setelah Debut di China, Wuling Motors Pamerkan City Car Binggo ke Pengunjung PEVS 2023 Bahkan kabinnya pun tidak boleh dilihat pengunjung selama pameran yang berlangsung d

Pasaran Harga Bekas Sama, Ini Kelebihan Daihatsu Xenia Xi Sporty Ketimbang Toyota Avanza E 2007

Pasaran harga bekas Daihatsu Xenia Xi Sporty dan Toyota Avanza E lansiran 2007 saat ini sama-sama berada di angka Rp70 jutaan. Baik Xenia maupun Avanza, keduanya merupakan produk yang sama diproduksi di pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Meski sama, Xenia dan Avanza memiliki beberapa perbedaan sebagai ciri khasnya terutama pada fitur. Punya harga bekas sama, kalian lebih tertarik pilih Xenia Xi Sporty atau Avanza E? Supaya tidak penasaran, simak perbandingannya di bawah ini. Baca juga: Harga

Ratusan Unit Suzuki XL7 Hybrid Buatan Indonesia Dikirim ke Luar Negeri, Teknologi SHVS Makin Mendunia

Pada medio Juni 2023, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan Suzuki XL7 Hybrid. Berbeda dengan sebelumnya, pesaing Toyota Rush, Daihatsu Terios, Mitsubishi Xpander Cross, Honda BR-V dan juga Hyundai Stargazer X ini mengusung teknologi elektrifikasi mild hybrid yang dinamakan Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). SHVS sendiri mampu mengoptimalkan penggunaan bahan bakar sesuai kebutuhan, sekaligus menekan emisi gas buang yang lebih baik. Teknologi ini dilengkapi dengan Integrated Starter Gen

Test Drive Hyundai Stargazer X Yogya - Solo, Banyak Bedanya dari Stargazer Versi MPV

Beberapa waktu lalu redaksi Autofun Indonesia berkesempatan diundang langsung oleh PT Hyundai Motors Indonesia untuk mengendarai langsung Hyundai Stargazer X. Meskipun dibangund dari basis Stargazer, namun versi Low SUV tersebut memiliki banyak pembeda. Pihak HMID menyebut bila ubahan yang dilakukan tak sekedar kosmetik seperti menambah cladding dan mengganti velg saja. Agen pemegang merek Hyundai tersebut turut melakukann upgrade pada sisi pengereman dengan memakai rem cakram di roda belakang s

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaruPembaruan
Hot
Honda

Honda Civic

Rp 533,00 - 586,90 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
Chery

Chery Omoda 5

Rp 329,80 - 399,80 Juta

Lihat Mobil